duapuluhdua

Selasa, 09 September 2008
22 tahun sudah segala kesalahan terus bertambah setiap jam, mungkin menit, atau bahkan detik..
sangat banyak, telah terjadi dan tidak mungkin ditarik kembali..

22 tahun sudah segala kebijaksanaan terpendam mendesak dan memaksa untuk keluar, tapi apa daya dengan segala keterbatasan yang telah kumiliki sejak 22 tahun yang lalu menghambat berbagai kebijaksanaan tersebut untuk keluar..

22 tahun sudah aku melihat, mendengar, merasa, mengecap dan berbicara.. mungkin ada bagian yang lebih dominan di antara kelima hal itu, mungkin ada yang terluka karena kelima hal itu, mungkin ada yang tertawa karena kelima hal itu, mungkin ada yang tidak peduli dengan kelima hal itu dariku, dan pasti banyak yang tidak tau kelima hal itu dari aku..

22 tahun sudah aku menerima dan memberi, mungkin ada yang lebih dominan diantara kedua hal tersebut, semoga mana pun yang dominan dari keduanya bisa mencerahkan orang lain yang bersangkutan..

22 tahun : 264 bulan : 7925 hari (termasuk pada taun kabisat) : 190.201 jam (terhitung sampai saat ini tertulis) : 11.412.079 menit (terhitung sampai ini tertulis) : 684.724.740 detik (sekitar segitulah sampai saat ini tertulis)

sekian banyak waktu yang telah terlewati, mungkin ada yang berguna, mungkin ada yang terbuang sia-sia.. tapi dengan tujuan yang ku punya, sesuatu adalah berguna jika bisa kita ambil pelajaran atau hikmahnya untuk waktu-waktu berikutnya..

dengan mendefinisikan arti dari kedewasaan adalah "bertanggung jawab atas diri sendiri dan kemudian bertanggung jawab bagi lingkungan", selama 22 tahun ini aku belum dewasa dan terus berlari mengejar kedewasaan itu.. smoga dalam perjalanan waktu berikutnya aku telah menggapai kedewasaan itu dan dapat membahagiakan orang lain dalam aplikasinya..

dimulai dari perbuatan, bertemu dengan kesalahan, diiringi oleh pengakuan, disapa oleh hikmah, diantarkan oleh kedewasaan dan sampailah pada kebahagiaan..


-------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar