mengembalikan ritual

Rabu, 26 November 2008
dulu pas masih kecil (sekarang udah gedean dikit), gw sempet njalanin ritual tiap pagi:
bangun jam 5.30 trus langsung mandi trus ke teras rumah ngeliat ke arah jalanan depan rumah dan bilang "selamat pagi dunia.." trus sarapan trus berangkat sekolah..

itu dulu..

entah taun berapa terakhir gw melakukan itu, yang pasti sejak di bandung, udah lama banget ga melakukan itu.. klo ngeliat matahari terbit sih sering, tapi mandi pagi dan ucapan "selamat pagi dunia" jarang banget gw lakukan..

dan entah fenomena apa yang membawa gw untuk melakukan itu lagi di pagi yang cerah dan berbahagia ini.. yang pasti (sejauh ini) pikiran cerah dan semangat dan ga mau diem, seru lah udah lama ngga kaya gini.. :D

seinget gw, sejak di bandung, tiap gw njalanin ritual ini selalu ada buntutnya yaitu desakan dan teriakan dari diri sendiri untuk terus njalanin ritual ini tiap hari, tapi yah seperti biasanya, kandas sejak keesokan harinya.. dan hari ini, teriakan itu ada lagi, yah semoga alam bawah sadar ini udah ngerekam baik-baik perintah tersebut dan memaksakan (bukan sekedar mengingatkan) perintah untuk njalanin ritual ini lagi..

eh iya, yang pasti setelah di bandung, menyesuaikan kondisi maka ritual dipotong dikit jadi:
udah melek jam 5.30 (boleh tidur boleh ngga) trus mandi trus ke teras rumah ngeliat ke arah jalanan depan rumah dan bilang "selamat pagi dunia.."

so, whats next....

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

brainstormed

Minggu, 16 November 2008
terjaga penuh..
lagi-lagi begini, pikiran jalan2 sendiri ga mau ditahan, emosi ngelayang-layang sambil mancarin partikel demi partikel, nembakin tiap langkah pikiran yang berusaha jalan lurus sambil menghindari tembakan partikel emosi..

keinginan, lagi-lagi berbenturan sama pertanyaan "perlu ga sih?"..
ditambah lagi hentakan sebuah sudut pandang baru dalam memandang sebuah sistem yang telah menempa gw jadi seperti sekarang..
ditambah lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang terus aja muncul padahal jawabannya telah dikethaui dengan pasti yaitu "tidak tahu".. terus aja berusaha nyari jawaban..

kebodohan..
lagi-lagi kebodohan,
bercampur sebuah keegoisan..

sebuah pikiran yang telah lama hilang kembali hinggap dalam obrolan sore tadi di sebuah meja bundar.. melihat aku dari luar diri si aku, sambil mengamati "aku-aku" yang lain yang masing2 sibuk dengan kegiatannya yang berbeda-beda, mendengar kata demi kata tiap perkataan para "aku-aku" tersebut..

kembali ke sebuah jaman dimana prasasti tidak lagi dijadikan sebuah simbol eksistensi, tetapi eksistensi dibentuk dalam sebuah kekuasaan dimana berlaku sebuah hukum "apa yang bisa kutawarkan padamu sebagai timbal balik atas wilayahmu bagiku".. makna sebuah kerjasama yang terpimpin, yang bertujuan.. lalu beranjak ke sebuah masa dimana segala bentuk eksistensi itu dihancurkan dan diserap berbagai esensi-esensi yang melekat padanya sebagai sebuah penguasaan atas wilayah baru. bukan cuma penguasaan, tapi pembentukan sistem baru yang menghalangi pengaruh eksistensi sebelumnya.. lalu sistem tadi justru diperkuat oleh ego seorang manusia yang berhasrat menjadi penguasa tunggal bangsa..

dan inti tersebut telah menjadi sebuah inti majemuk, dimana telah terjadi, secara perlahan, suatu stripping reaction yang makin mengurangi energi ikat yang dimiliki oleh nuklea tersebut.. dan perlahan tapi pasti mendekatlah ke dalam jangkauan energi ikat inti tersebut, sebuah nukleon berjalan dengan santai, pelan tapi pasti dan tertariklah ia pada inti tersebut sehingga dia menumbuk dan kehilangna seluruh energinya..

dan dilihat dari sudut pandang nuklea tadi, dia telah berhasil mencuri dengan paksa energi yang dimiliki oleh nukleon dan menjadi bertambah kuat, tambah kuat, makin kuat, terus saja bertambah kuat, energinya terus meningkat dengan egoisnya.. baguskah itu?

entahlah, yang pasti peningkatan energi itu telah menodai kestabilan yang dimilikinya, dia menjadi sebuah inti majemuk yang dapat sewaktu-waktu terpecah menjadi dua bagian.. dan jika perpecahan itu terjadi, maka kehancuran yang ditimbulkannya akan sangat besar.. sangat besar.. amat sangat besar.. mengerikan memang, peristiwa itu kemudian akan kita beri nama sebagai reaksi fisi.. belum kebayang seberapa besar efeknya? lihat saja hiroshima dan nagasaki pada akhir agustus 1945..

sebuah proses penghancuran beradius 12 mil, dalam waktu 10-20 detik saja.. belum lagi efek residu yang bertahan selama 40 hari.. mampuslah kalian satu generasi!

1 generasi???? ya 1 generasi hancur secara genetik, dan itu akan diturunkan terus menerus sampai menemukan suatu kestabilan lagi.. bukan 1 generasi, tapi beberapa generasi yang tidak bisa dinyatakan dengan pasti, puluhan tahun mau ga mau harus dikorbankan untuk perubahan bertahap demi sebuah kestabilan.. 

lama memang, tapi harus kita mulai, cepat atau lambat, harus kita mulai.. dan sejauh gw lihat, kita sudah mulai berjalan ke arah kestabilan, baca dengan teliti "kita sudah mulai berjalan..." memang kita belum sampai, tapi kita telah melangkah, dan akan sangat bodoh jika langkah ini kita hentikan utk memulai lengkah ke arah yang sama sekali baru..

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

mari melangkah

Minggu, 09 November 2008
the best way to predict the future is to invent it
-alan key-

do not follow where the path may lead,
go instead where there is no path and leave a trail
-ralph waldo emerson-

bersama kita bisa
-sby-

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

Arti Sebuah Mimpi

Sabtu, 08 November 2008

Tiap orang membutuhkan mimpi untuk bisa melaju pada gelombang kehidupan. Demikian pula jika diperluas dalam tataran sebuah bangsa, tiap bangsa harus memiliki mimpi agar bisa terus meningkatkan kualitas kehidupannya. Bangsa, terdiri dari ribuan manusia di dalamnya, tentu saja akan sulit untuk mempersatukan beragam mimpi tersebut andaikan tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang bermimpi besar. Hal ini tidak berarti bahwa masyarakat di dalamnya lantas berhenti bermimpi.


Sebuah mimpi, jika diturunkan maka akan menghasilkan tujuan besar, yang jika diturunkan lagi akan menghasilkan tujuan-tujuan kecil yang membangun tujuan besar tadi. Tapi ada hal yang sangat mendasar yang harus dicermati dalam penilaian sebuah mimpi, apakah ia akan tetap menjadi mimpi atau ia akan turun menjadi sebuah tujuan dan pergerakan. Hal yang demikian dapat dilihat dari perilaku kecil keseharian tiap individu itu sendiri.


Kita lihat Ir. Soekarno, bermimpi melihat bangsa Indonesia berdiri sendiri secara mandiri, dia mulai berdiskusi, menyebarkan mimpi-mimpinya pada orang lain, dan terwujudlah proklamasi. Panglima Besar Jendral Soedirman, bermimpi melihat Indomesia tanpa penjajahan, dia menurunkan mimpinya tersebut menjadi langkah-langkah taktis dan melaksanakan taktik tersebut dalam pertempuran. Demikian pula halnya dengan Bung Tomo, dan individu-individu lain yang kita kategorikan sebagai pahlawan nasional. Sekarang kita lihat Barrack Obama, bermimpi besar untuk membawa angin perubahan baru bagi sistem politik Amerika Serikat, akhirnya berhasil memegang tampuk kepemimpinan di negara Adidaya tersebut. Mereka memiliki mimpi, lalu menyusun strategi dan melaksanakan strategi tersebut dengan baik.


Itu mereka, dengan mimpi-mimpi dan tujuan mereka. Bagaimana dengan kita? Melihat keramaian dan kebahagiaan massa sekitar, yang sedemikian mengelu-elukan seorang presiden negara lain yang baru terpilih, apakah yang demikian merupakan bentuk mimpi kita untuk memiliki seorang pemimpin yang demikian hebatnya?


Jika memang demikian, hal itu tidak salah, tapi tidak juga benar. Memang tiap orang akan memimpikan sebuah kepemimpinan yang baik, tapi kita juga harus ingat bahwa semua pemimpin-pemimpin yang dianggap baik oleh masyarakat tidak pernah bermimpi untuk selalu memiliki seorang lain yang memimpin mereka. Ada kalanya mereka juga bermimpi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Terlalu sering kita bermimpi memiliki pemimpin ideal, tapi sangat jarang dari kita yang bermimpi memiki kemampuan dan menjadi seorang pemimpin ideal.


Sedemikian kronisnya mental kepasrahan dan ketidakberdayaan telah menjalar di seluruh lapisan masyarakat kita. Bukankah setiap diri kita adalah seorang pemimpin? Bukankah setiap diri kita selalu bermimpi? Bukankah setiap diri kita selalu mengidamkan suatu kondisi yang ideal? Bukankah setiap diri kita sebenarnya mampu mengusahakan apa yang kita butuhkan? Bukankah hanya diperlukan kemauan yang kuat untuk mengubah mimpi tersebut menjadi nyata? Bukankah perjuangan memang selalu dinyatakan sebagai kerja keras?


Mari kita jawab tantangan ini dengan hati kecil kita. Karena masa depan adalah milik kita dan apa yang kita lakukan saat ini adalah penentu kondisi Indonesia di tahun-tahun mendatang. 


baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

"the agent of change" ceunah

Jumat, 07 November 2008
mari kita bayangin,
perubahan macem apa yang akan terjadi jika "the agent of change" dan "guardian of value" nya bertingkah begini terus2an..


kalo mau kaya gitu terus, hentikan aja lah materi peran fungsi dan posisi mahasiswa sebagai agent of change, guardian of value dan insan akademis sebagai materi kaderisasi..
terbukti tuh, kaderisasi GAGAL!!!!

dan bukan tidak mungkin  para aktivis kampus seperti itulah yang nantinya berlomba-lomba untuk duduk di sebuah pimpinan partai dan berebut jatah untuk duduk di gedung (yang katanya) perwakilan rakyat..

memalukan..

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

tuntutan

Senin, 03 November 2008
akhir-akhir ini dimana mana selalu kedengeran ada tuntutan,
di kampus,
di kos,
di angkot,
dimana-mana..

bayangin kita lagi jalan kaki, trus di jalan ketemu seorang kenalan kita (A). selain kita tegor, biasanya kita akan nyari2 kenalan kita yang lain lagi yang punya kesamaan sama si A. anggeplah si B. trus biasanya kita akan nanyain tentang B kepada si A.

gitu juga kondisinya kalo gw denger ada sebuah tuntutan.
gw mikir2, kerabatnya si "tuntutan" itu, yaitu "tanggung jawab"..
dan gw akan nanyain ke si orang yg ngasih tuntutan tadi tentang tanggung jawab yang akan dia emban berkaitan dengan tuntutannya.

ternyata....
pada ga siap tanggung jawab euy..

apakah gw termasuk orang-orang yg kaya gitu?
apakah lu termasuk orang-orang yg kaya gitu?
semoga tidak..

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

orbit elektron pada atom?

Minggu, 02 November 2008

"Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat penting: bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi."

http://www.chem-is-try.org/?sect=profil&ext=29



wah, anda salah besar bung..


“orbit atom” adalah suatu istilah untuk menggambarkan “posisi dimana elektron sering berada”. Elektron bergerak bebas, bergantung pada jumlah energi yang dimilikinya. Saat energi rendah, dia berada di dekat inti dan saat berenergi tinggi dia berada makin dekat dengan permukaan. Dia bergerak tidak hanya berputar pada orbit, tapi dia dapat bergerak pada berbagai bentuk lintasan.


Penelitian tentang elektron pada atom dilakukan dengan pengamatan. Pengamatan dilakukan seperti “memotret” atom beratus-ratus, bahkan berjuta-juta, kali dan hasil “foto” tersebut disatukan dan dilihat posisi terdapatnya elektron pada foto tersebut. Ternyata data penyebaran elektron paling banyak berada pada lingkaran-lingkaran yang akhirnya disebut sebagai “orbit”.


Jika tiap elektron yang terfoto digambarkan sebagai titik, hampir di semua tempat pada atom terdapat titik, dan titik-titik paling rapat berada pada daerah “orbit”, sehingga daerah itu membentuk pola lingkaran.


Jadi tampaknya amat-sangat-tidak-tepat-sekali-banget jika anda menganalogikan elektron pada atom seperti bumi pada tata surya.


baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------