tag:blogger.com,1999:blog-51458386309700975842024-03-14T14:46:04.917+07:00curat curet sambil nyengirkata demi kata ngecepret keluar dari sarangnya, yaitu penglihatan yang tiba-tiba nongol melintas di kepala. melarikan diri melalui gerakan jari di atas papan kunci. kadang berupa renungan, kadang berupa celotehan entah apa, kadang berupa jurnal pengalaman. yah macem-macem lah, namanya juga cepretan, nikmatin aja sambil nyengir..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.comBlogger155125tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-47842652189893148932015-09-18T23:13:00.005+07:002015-09-18T23:18:25.938+07:00bermain-main dengan java reflection<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">dalam posting ini saya hanya ingin mencoba java.lang.reflect dalam men-set property dari sebuah object. ada 2 cara yang saya coba yaitu dengan langsung men-set field-nya dan satu lagi yaitu dengan meng-invoke method setternya.</span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"><br /></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">apa bedanya? silakan menuju ke</span></span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"> </span><span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"><a href="http://blog.nostratech.com/2015/09/bermain-main-dengan-java-reflection.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2015/09/bermain-main-dengan-java-reflection.html</a> untuk pembahasannya.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-9837648620097737562015-09-18T23:11:00.005+07:002015-09-18T23:21:02.002+07:00menguji atomisitas redis - INCR command<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">post ini ditujukan untuk menguji sifat atomisitas command INCR redis. </span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"><br /></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">kebutuhannya adalah, misalnya di aplikasi saya membutuhkan sebuah generator unique code. cara termudah untuk membuat unique code adalah dengan melakukan increment yang dimulai dari suatu angka, dan seterusnya. nantinya ini bisa dikombinasikan dengan character lain.</span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"><br /></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">jika kita melihat dari 1 jvm, hal ini mudah saja, misalnya kita bisa buat sebuah variable static yang menampung angka tertentu dan menyiapkan sebuah method synchronized bagi thread yang hendak mengambil value tersebut (dan meng-increment-nya).</span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;"><br /></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif;"><span style="font-size: 13.2px; line-height: 18.48px;">tapi bagaimana jika kita memiliki lebih dari 1 jvm? silakan menuju ke <a href="http://blog.nostratech.com/2015/09/menguji-atomisitas-redis-incr-command.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2015/09/menguji-atomisitas-redis-incr-command.html</a> untuk pembahasannya.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-51989283571559481902015-01-04T22:44:00.001+07:002015-01-04T22:44:51.288+07:00sedikit pikiran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
ada yang bilang kadang kita baru akan menyadari pentingnya sesuatu setelah kita kehilangan sesuatu itu. tapi ga selalu begitu. pengalaman gw bilang kadang ketika kita kehilangan sesuatu, tiba-tiba mindset bisa berubah dengan cepat menyesuaikan dengan kondisi terbaru. dan kita tetap tidak menyadari sesuatu yang hilang tersebut karena, mungkin, di mindset yang baru sesuatu itu hilang dari posisi vitalnya, menyesuaikan misalnya dengan arah gerak atau tujuan baru.<br />
<br />
dan ketika tiba-tiba si sesuatu itu datang kembali, mindset pun berubah lagi tetapi tidak dengan cepat. dan proses mengembalikan ke mindset awal tadi itu lah yang menyadarkan bahwa ada sesuatu yang selama ini hilang, dan akhirnya sekarang telah kembali.<br />
<br />
teringat juga tentang sebuah ide yang cukup lama terlupakan. ide yang ditanamkan pada masa-masa perguruan tinggi. '<b>the last strong hold</b>', sebuah benteng yang jujur dan berusaha mengutamakan kepentingan semua golongan, setia pada basis kemampuan. benteng yang kokoh. lama terlupakan, apalagi terimplementasikan.<br />
<br />
2014, satu tahun waktu yang dibutuhkan untuk akhirnya menyadari itu. dan kini setelah kembali sadar, dengan segenap jejak dan pengalaman yang telah berkembang, apa yang mau dilakukan berikutnya? apa yang perlu dituang ke dalam langkah-langkah kecil untuk dijalankan mulai dari 2015?<br />
<br />
karir<br />
<b>pembekalan kemampuan</b> diawali dengan mindset survival. untuk bertahan hidup. melakukan sesuatu dengan keterampilan tertentu, untuk mendapatkan sesuatu yang bisa ditukar dengan kebutuhan dasar. di titik awal, apa pun dilakukan dengan tujuan sederhana: bertahan hidup.<br />
<br />
ketika tujuan bertahan hidup telah tercapai, berikutnya adalah mengembangkan kemampuan lebih luas lagi. mencari tantangan di dunia yang baru, dengan tanggung jawab yang lebih besar. juga menuntut untuk ditukar dengan alat tukar yang lebih besar jumlahnya. dan seterusnya.<br />
<br />
di 2014, tanpa sadar mindset telah berubah. melupakan salah satu hal utama yaitu bekerja sebagai kegiatan pembekalan kemampuan. terfokus pada tujuan lain yang materialistik yang, sejauh review saat ini, arahnya malah kontra produktif terhadap tujuan pembekalan kemampuan. ini tentu perlu diubah di 2015 dan seterusnya.<br />
<br />
keluarga<br />
setelah bisa menghidupi diri sendiri, kita mulai untuk berusaha menghidupi orang lain. minimal membantu mengurangi beban untuk orang-orang terdekat.<br />
<br />
dari dulu selalu hadir di pikiran, betapa hebatnya sebuah pelataran, digunakan sebagai tempat berpijak bagi orang-orang yang melakukan berbagai kegiatan di atasnya untuk mengembangkan bakatnya masing-masing. betapa berartinya sebuah mercusuar, yang tegak dalam ombak dan memberi secercah sinar sebagai panduan dalam gelap. betapa menyenangkannya sebuah aliran air, digunakan untuk membersihkan, atau sarana bersantai menikmati aliran alam yang tenang, maupun aliran deras yang kadang terjadi dan digunakan sebagai sarana memacu adrenalin bagi penikmatnya. betapa hangatnya api yang memberi hangat dalam dingin. betapa bergunanya sebuah pisau, dengan karakter yang tajam bisa digunakan untuk menyiapkan makan maupun sebagai senjata.<br />
<br />
aku ingin jadi itu semua, minimal untuk orang-orang terdekat, keluarga. karir dan kemampuan yang berkembang dalam perjalanannya, harus bisa digunakan sebagai <b>pelataran, mercusuar dan pisau</b>. karakter yang terbentuk dalam perjalanan harus bisa digunakan sebagai <b>aliran air dan juga api</b>. bagi orang-orang terdekat. masih banyak utang soal ini di 2014, semoga di 2015 bisa lebih baik.<br />
<br />
lingkungan<br />
ada banyak masalah di luar sana. berusaha menjadi bagian dari solusi. minimal, tidak menjadi bagian dari masalah. menuju lingkungan yang ideal, diperlukan ide. satu idealisme yang sama, berarti perlu satu ide bersama. spread out your idea! speak up! toleransi, hargai perbedaan sebagai suatu kekayaan. <b>menuju indonesia yang damai dan berkemajuan tinggi</b>.<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-83894485198358238002014-10-10T00:02:00.002+07:002014-10-10T00:02:49.900+07:00mimpi aneh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
mimpi aneh:<br />
<br />
scene ada di mobil kaya mobil travel sendirian. duduk di tengah, trus pindah duduk di depan, nyetir sambil foto2. trus tiba2 ngerasa ada orang2 teriak2 di luar, tapi ga gw waro. tutup semua jendela otomatis dari posisi supir, 2 depan, 2 tengah, 2 belakangnya, itu ga ngliat buttonnya. cari terus masih ada lagi ga ke belakangnya, dst. masih ada lagi 2 belakangnya, pas diteken, ada suara pintu belakang ngebuka.<br />
<br />
pas nengok ternyata bener pintu belakang kebuka. langsung berenti, itu di suatu tempat semen2an, mirip cucian mobil tapi kosong. trus turun.. ada org di luar nunjuk2 pinggiran semen (ky tembok pendek) yg kegores sesuatu, gw curiga jangan2 itu kegores pas gw minggirin mobil terlalu mepet. ada motor gw box sampingnya ilang. yg kanan ga ada, yg kiri ancur tinggal kerangkanya doang. gw ga terlalu mikirin itu ancur, tapi gw mikir 'wah berarti barang2 gw (yg gw inget ada beberapa baju) jatoh bececeran di jalan dong'. trus naikin motor ke mobil (dari pintu belakang, kursi2 belakang tiba2 ilang jd ada 'bagasi' gede).<br />
<br />
trus naik ke mobil. naik2 ada org yg ceritanya gw kenal (entah siapa), dia supir dari yg punya mobil. tetep ga tau itu mobil siapa, dan siapa sbnrnya si supir itu.<br />
<br />
*miss*<br />
<br />
jalan pulang, turunan gitu, suasananya mirip di bali turun dari pacung ke arah mengwi. si supir yg bawa.<br />
<br />
*miss*<br />
<br />
berusaha nyari 'puing2' kecelakaan motor. tiba2 ngerasa 'pantesan gw ngerasa lemes bgt' (dugaan mungkin sbnrnya gw abis kecelakaan motor).<br />
<br />
*miss* -> lupa apakah tiba2 liat puing2 trus berenti.<br />
<br />
tiba2 kebangun di suatu tempat, masih dengan perasaan lemes n ngantuk dan berasumsi gw tadinya abis kecelakaan motor. ngliat sekeliling ada beberapa orang posisinya agak jauh.<br />
<br />
*miss*<br />
<br />
ada sesosok org yg ceritanya gw kenal sebagai temen gw yg sukanya berantem/ugal2an (memel). tiduran sambil kesakitan. dugaan awal gw dia sakit lehernya, masih dengan dugaan abis kecelakaan motor (tapi bener2 dugaan, ga inget sama sekali apa bener kecelakaan motor) gw pikir dia patah leher tapi masih idup. gw coba angkat dia, teriak2 ke orang2 utk bantuin ngangkat.<br />
<br />
akhirnya gw ngangkat tmn gw itu sendiri, ngebopong rangkulan sambil gw pegangin lehernya. trus jalan, org2 yg lain ikut jalan, ada 1 lg yg ngebopong 1 org lagi. mereka itu semua entah siapa, tapi saat itu gw pikir mungkin mereka semua tmn2 gw.<br />
<br />
sambil jalan gw tanya memel yg sakit leher atau pinggang, dia bilang pinggang. jadi gw stop pegangin lehernya, ganti pegangin pinggangnya utk njaga biar punggungnya ga bungkuk.<br />
<br />
jalan ramean gitu gw udah lupa soal kecelakaan motor, tiba2 punya dugaan lain jangan2 abis berantem. trus pas jalan sampe di daerah tertentu, kaya jalan perumahan, mirip jalanan depan rumah gw. ngelewatin satu rumah, ada 2-3 orang di teras rumah itu. trus perasaan gw ga enak, ngeduga 2/3 org itu terlibat juga di kejadian berantem (yg gw ga inget sama sekali bener berantem atau ngga, cuma dugaan).<br />
<br />
2 orang keluar, anak muda n bapak2.<br />
<br />
*miss* -> lupa apakah ada 'tmn2 gw' yg ngomong sesuatu ke si anak muda, atau si anak muda negor duluan trus dijawab sama salah satu tmn2 gw.<br />
<br />
si anak muda marah, mukul 2 temen gw yg lg saling ngebopong. masing2 sekali pukul, langsung jatoh kaya mau pingsan, berdarah2 idungnya.<br />
*miss* -> lupa apa saat itu si memel dipukul jg sampe jatoh.<br />
<br />
gw teriak ke tmn2 yg lain utk angkat lagi mereka2 yg jatoh abis dipukul si anak muda.<br />
<br />
gw jalan lagi sambil ngebopong memel, sampe di ujung jalan itu, perempatan (mirip perempatan depan rumah gw). di situ gw makin bingung jangan2 bener kami abis berantem (mikir 'pantesan gw lemes, berarti bukan kecelakaan motor' tapi masih keinget soal motor gw yg boxnya ancur. tapi sempet kepikiran kalo jangan2 si memel yg bawa motor gw trus jatoh).<br />
<br />
makin ga ngerti sama apa yg udah terjadi sebelomnya. tiba2 kepikiran ini kaya film hangover, berusaha mahamin kondisi, tracking dari kondisi terakhir, one thing leads to another, dari belakang ke depan.<br />
<br />
trus kepikiran utk bangun dan nyatet ini sebelom lupa (ini masih dalem mimpi).<br />
<br />
real:<br />
trus kebangun beneran. masih agak pusing, liat jam (jam 23:20an). trus berusaha nginget2 sambil nyatet.<br />
<br />
mau coba tidur lagi sampe jam 2, berharap semoga mimpinya lanjut lagi.<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-42188606605395628972014-07-18T16:55:00.000+07:002014-07-18T17:02:42.932+07:00mendadak islami<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
awalnya pas lagi nyari2 detail timezone (standard time dan daylight saving time) untuk tiap airport code (standard iata) buat kerjaan kantor, tiba2 nyampe ke <a href="http://stackoverflow.com/" target="_blank">stackoverflow.com</a> (<a href="http://stackoverflow.com/questions/20553371/how-to-get-timezone-from-airport-code-iata-faa" target="_blank">http://stackoverflow.com/questions/20553371/how-to-get-timezone-from-airport-code-iata-faa</a>). trus malah jadi bengong soal stackoverflow.<br />
<br />
stackoverflow tuh semacem socmed yg tujuannya untuk saut2an soal computer programming, ada yang nanya, ada yang njawab. kalo jawabannya bagus dapet reputasi dalam poin, kalo jawabannya jelek (ga nyambung sama pertanyaan) bisa dikurangin reputasinya dalam poin.<br />
<blockquote class="tr_bq">
It features questions and answers on a wide range of topics in computer programming. The website serves as a platform for users to ask and answer questions, and, through membership and active participation, to vote questions and answers up or down and edit questions and answers in a fashion similar to a wiki or digg. Users of Stack Overflow can earn reputation points and "badges"; for example, a person is awarded 10 reputation points for receiving an "up" vote on an answer given to a question, and can receive badges for their valued contributions, which represents a kind of gamification of the traditional Q&A site or forum. All user-generated content is licensed under a Creative Commons Attribute-ShareAlike license. Closing unsuccessful questions is encouraged as a mechanism to differentiate from competitors such as Yahoo! Answers. -<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Stack_Overflow" target="_blank">http://en.wikipedia.org/wiki/Stack_Overflow</a></blockquote>
<br />
di situs ini keliatan ada banyak orang pinter yang baik, suka ngajarin orang. gimana yang ngajarinnya bagus, gimana yang ngajarinnya sok tau, gimana yang ga ngajarin. ada yang ngajarin konsep, ada yang ngajarin cara codingnya (pake contoh code yg dia bikin), dan lain-lain. intinya sih di situs ini banyak orang-orang yang suka berbagi. berbagi masalah, berbagi solusi.<br />
<br />
sampe lah akhirnya orang-orang lain yang lagi belajar tentang sesuatu, lagi nyoba2 trus eror, trus googling, dapet link yang sesuai sama keyword2 yang ada di pertanyaannya (karena sempat ada orang lain yang menanyakan hal yang sama) yaitu stackoverflow. dan seterusnya dan makin banyak juga orang yang dateng, bertanya, atau menjawab di stackoverflow. dan makin banyak juga lah keyword yang dia perluin untuk bisa kebaca sama mesin pencari cem google.<br />
<br />
dia ga repot2 ngurusin SEO (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Search_engine_optimization" target="_blank">http://en.wikipedia.org/wiki/Search_engine_optimization</a>), tapi para pengguna sendiri lah yang mbantuk mereka untuk 'njaga' SEO tentang pentingnya keyowrds. yang terus menerus lahir dari perkembangbiakan para penggunanya. cerdas! ya cem gw ini lah 'korban'nya. gara2 ngebahas stackoverflow, liat aja di posting ini ada berapa kata stackoverflow. keywordnya tebel banget, disebut berkali2, iklan gratis buat dia :D<br />
<br />
yah, intinya pengguna dan pengunjung situs ini meningkat terus. mereka udah dapet trust dari orang2 (thanks to search engines). selanjutnya mau bisnis apa lagi nih?<br />
<br />
modalnya jelas, ada banyak orang pinter berkeliaran di situsnya. banyak orang nyari solusi di websitenya dia. 'gw jualin aja lah ni orang2 pinter', pikirnya. bikinlah dia program ini <a href="http://careers.stackoverflow.com/products" target="_blank">http://careers.stackoverflow.com/products</a>. ada job listing, ada developer listing. developer nyari job, perusahaan nyari developer. dua2nya saling mencari, lalu berpadu cinta di dalam lapaknya. makin kuat aja lah brandingnya. tanpa perlu repot2 mikirin keberlangsungannya, toh 'produk' dan 'pasar'nya saling mencari satu sama lain di dalam brandingnya. cem prostitusi, pasti bakal bertahan terus lah :D<br />
<br />
ide bisnis ini cerdas banget dan akan makin berkembang. selanjutnya apa lagi ya?<br />
<br />
btw, kenapa judulnya mendadak islami, kok ga nyambung sama isinya?<br />
ya justru biar rusak SEO nya, kalo judulnya 'tentang stackoverflow' jadi nambah lagi iklan dia di tempat gw.<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-74010635439802181712014-05-27T15:18:00.006+07:002014-05-27T15:21:08.165+07:00Cucumber for Java Behaviour Driven Development<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Let's say the client or partner has a new requirement. We're dealing with what is exactly he wants. Then the requirements will be implemented by the developers. Is there any tool that can be use to ease this process, so we can get the exact cases what the client wants, and easy to be implemented by developers in their unit tests?<br />
<br />
here it is: <a href="http://blog.nostratech.com/2014/05/behaviour-driven-development-using.html">http://blog.nostratech.com/2014/05/behaviour-driven-development-using.html</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-31701063517875030002014-03-29T22:26:00.000+07:002014-03-29T22:30:36.645+07:00trip singapura<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
sekali lagi berkunjung ke singapura. kali ini dibayarin sama kantor. saat trip pertama dulu, fokus perhatiannya ada pada transportasi publik yaitu MRT dan bis, namun kali ini karena dateng untuk keperluan kantor, jadi ga punya banyak waktu untuk jalan2 jauh yang pake MRT atau bis. akhirnya aktivitas perpindahan lokasi lebih banyak dilakukan dengan jalan kaki, sambil ngamatin kendaraan-kendaraan (mobil/motor/bis) yang mengisi jalan dan juga sambil ngamatin para pejalan kaki lainnya.<br />
<br />
<b>tata kota</b><br />
salah satu yang cukup gw soroti di singapura adalah <b>marka jalan</b>. tiap jalan memiliki marka yang jelas. garis putih pemisah lajur, maupun kotak kuning (YBJ) menjadi standar di semua jalan yang gw lintasi, termasuk di jalan kecil. cukup miris ketika gw liat lagi kondisi jalan raya di Jabodetabek yang biasa gw lalui, garis pemisah lajur pun belum tentu ada. mungkin di jalan protokol garis pemisah lajur tercetak cukup jelas, tapi di jalan2 lain, tidak jelas dimana batas lajurnya. garis pinggir jalan pun jarang ditemui di jalan2 jabodetabek.<br />
<br />
<b>YBJ (Yellow Box Junction)</b>, bisa dilihat penjelasan fungsinya di <a href="http://catatan.tmcpoldametro.net/" target="_blank">http://catatan.tmcpoldametro.net/</a>, tujuannya untuk menghindari deadlock di bagian jalan yang menjadi perpotongan antara beberapa jalur. di jabodetabek, YBJ hanya gw temui di beberapa perempatan besar yang rawan macet, dan itu pun banyak pengguna kendaraan pribadi yang tidak mengindahkan fungsi YBJ ini. di singapura, YBJ diterapkan dengan baik, bukan hanya di perempatan besar tapi juga bahkan di putaran antara 2 jalur, perpotongan jalan kecil dan jalan besar, hingga di samping lokasi perhentian bus selain halte.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/KMNCGeECh8OG-7qqzQl9NPqtOfyF-fh_hVpOAczsZqwHxlGj4_TSyxPFXPIh735VBw=s400" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/KMNCGeECh8OG-7qqzQl9NPqtOfyF-fh_hVpOAczsZqwHxlGj4_TSyxPFXPIh735VBw=s400" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
ybj di putaran jalan</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/Z8Tyr_i5TEwvV1E10k0Zi5cZrqkHMBIviCtgG04haygnidyA042KHupKHTiVSqc_Bw=s400" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/Z8Tyr_i5TEwvV1E10k0Zi5cZrqkHMBIviCtgG04haygnidyA042KHupKHTiVSqc_Bw=s400" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
ybj di perpotongan jalan kecil</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/fBw1GjXjyhqAIo1gveVgi5iTCwTDojUioe3bMgXfBuSog_iHHfDOev7OGPloQJDtDg=s400" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/fBw1GjXjyhqAIo1gveVgi5iTCwTDojUioe3bMgXfBuSog_iHHfDOev7OGPloQJDtDg=s400" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
ybj di samping stop bus</div>
<br />
para pengguna kendaraan di singapura pun menaati marka tersebut. suatu pagi yang gw amati, ketika lampu sedang merah, pengendara mobil yang kebetulan berada di 'belakang' YBJ, mengerem kendaraannya di belakang YBJ sampai lampu hijau kembali.<br />
<br />
dengan ketaatan pengguna kendaraan seperti itu, selama seminggu gw di singapura, gw cuma denger 3 kali orang nglakson. sangat berbeda dengan suasana di jabodetabek.<br />
<br />
enak banget <b>jalan kaki</b> di singapura. jalur pejalan kaki didesain dengan serius, trotoarnya lebar, tersambung terus di semua jalan. bahkan untuk nyebrang jalan, tersedia lampu merah untuk pejalan kaki. kalo lampu merah untuk kendaraan punya 3 warna (merah, kuning, hijau) dimana kuning artinya siap2 (siap2 jalan atau siap2 stop), bagi pejalan kaki lampunya cuma 2 yaitu merah dan hijau.<br />
<br />
pada warna hijau pejalan kaki, ada nyala kedip2 dan nyala terus. nyala terus artinya orang bisa mulai menyebrang, sedangkan jika lampu hijau berkedip, pejalan kaki dihimbau untuk tidak mulai menyebrang. kadang ada sih yang tetep mulai nyebrang waktu lampu udah kedip-kedip, tapi konsekuensinya adalah si orang itu biasanya harus jalan cepet atau lari dari tengah jalan karena lampu kendaraan yg akan lewat udah hijau.<br />
<br />
hal tersebut menunjukkan adanya perhitungan durasi berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan orang-orang untuk menyebrang. jika lampu merah untuk kendaraan yang akan melewati jalur terebut akan berakhir (segera menjadi hijau), durasi rata-rata tersebut dibutuhkan untuk menentukan apakah lampu hijau pejalan kaki sudah perlu dikedipkan. detail sekali sistemnya dibuat.<br />
<br />
kondisi ini membuat pejalan kaki (yah setidaknya gw dan temen gw) merasa dihargai sebagai pengguna jalan yang setara dengan mobil atau motor atau bis. dan entah bagaimana awalnya dikondisikan, para pengguna kendaraan pribadi akan selalu mengalah pada pejalan kaki ketika pejalan kaki hendak menyebrang.<br />
<br />
<b>jalan kaki dan kesehatan</b><br />
dengan kondisi yang didesain nyaman untuk berjalan kaki, para penduduk singapura cenderung lebih memilih untuk berjalan kaki jika lokasi tujuan berjarak sekitar 1km dari lokasi awal. hal demikian akan mengimbangi kebutuhan para pekerja singapura untuk berolahraga minimal. dengan pola kerja yang lebih banyak dihabiskan di belakang meja atau di depan monitor, jalan kaki akan menyeimbangkan kebutuhan badan akan gerak.<br />
<br />
jarang sekali gw ketemu pekerja/warga singapura berusia sekolah sampai usia kerja yang bertubuh gemuk. di jalan sehari2 yang gw temui mayoritas bertubuh langsing, baik pria mau pun wanitanya. gw rasa ini ada hubungannya juga dengan kebiasaan jalan kaki sehari-hari. seminggu gw di sana, lemak di perut gw banyak berkurang :D<br />
<br />
berdasarkan data dari <a href="http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health-profile/singapore" target="_blank">http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health-profile/singapore</a>, terlihat bahwa life expectancy warga singapur secara historis meningkat dari taun ke taun, dan pada taun 2011 menempati peringkat 8 besar terbaik di dunia.<br />
<br />
walaupun termasuk nominasi negara dengan tingginya tingkat penduduk yang tidak bahagia (<a href="http://www.scmp.com/news/hong-kong/article/1131222/singapore-hong-kong-face-happiness-deficit?page=all" target="_blank">http://www.scmp.com/news/hong-kong/article/1131222/singapore-hong-kong-face-happiness-deficit?page=all</a>), walaupun belum tentu tidak bahagia adalah sama dengan stress atau sedih, seperti dikatakan di artikel ini <a href="http://www.gallup.com/poll/158882/singapore-ranks-least-emotional-country-world.aspx" target="_blank">http://www.gallup.com/poll/158882/singapore-ranks-least-emotional-country-world.aspx</a> bahwa penduduk singapur sedikit menggunakan emosi (positif ataupun negatif), tetapi data di paragraf sebelumnya menunjukkan bahwa singapur berada di nominasi negara dengan tingkat kesehatan terbaik.<br />
<br />
hal di atas dapat dijadikan pelajaran bahwa dengan meningkatkan kualitas transportasi publik dan fasilitas pejalan kaki, membuat orang-orang akan memilih untuk menggunakan transportasi publik dan/atau berjalan kaki, dapat mengurangi potensi minimal dua masalah sekaligus yaitu kemacetan dan kesehatan.<br />
<br />
<b>etika sosial (formalitas)</b><br />
banyak didenger bahwa di singapura orang2nya cenderung individualistik. ga peduli masalah orang lain, ga mau mengganggu dan ga mau diganggu. selama gw di sana, ketemu macem-macem orang dari negara dan budaya yang beda-beda, satu hal yang (mungkin tanpa sadar) dilakukan bersama-sama adalah meminimalisir gesekan yang mungkin terjadi akibat perbedaan budaya atau latar belakang antar individunya.<br />
<br />
hal ini bukan berarti ignorant atau ga bersosialisasi satu sama lain, tetapi justru saling bersosialisasi tetapi dengan menciptakan suatu formalitas tertentu yang dilakukan bersama. hal kecil sebagai contoh, yang gw dapet fotonya, adalah foto ini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/y2CZSw7-zL05R32t1lRp1-TTWflvPkS50Qy7w6G7MyJ3qmQMWj7PZtbEsiIbB0EADw=s400" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/y2CZSw7-zL05R32t1lRp1-TTWflvPkS50Qy7w6G7MyJ3qmQMWj7PZtbEsiIbB0EADw=s400" height="152" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
say thank you when someone holds the lift door for you</div>
<br />
salah satu hal yang cukup menonjol di singapura adalah kebiasaan tidak memetingkan diri sendiri ketika berada di lingkungan sosial. entah itu di jalan raya, di stasiun MRT, di halte bis, mau pun di lift. cukup sering terlihat seseorang yang berada dekat tombol lift menahan pintu lift agar tetap terbuka agar orang-orang yang akan keluar dari lift tidak perlu terburu-buru atau hati-hati takut pintu tertutup saat dia akan lewat. dan untuk contoh demikian, formalitas yang dibentuk adalah dengan mengucapkan terima kasih kepada yang melakukannya.<br />
<br />
kita tidak bisa menilai apakah mereka tulus atau tidak saat mengucapkan itu. tetapi bagi orang yang menahan pintu, tiap ucapan adalah apresiasi yang baik. gw pernah coba melakukan itu, dan gw cukup surprise karena banyak ucapan2 terima kasih yang disampaikan (biarpun sebagian dari mereka mengucapkannya dengan kepala menunduk tanpa kontak mata).<br />
<br />
di kejadian lain, seorang kawan saya yang asli singapura menahan pintu, dan sambil gw keluar gw bilang 'thank you' ke dia dan reaksinya adalah dia dan beberapa kawan lain justru tertawa-tawa sambil menepuk punggung gw. ini gw artikan bahwa ucapan itu adalah formalitas bagi mereka-mereka yang tidak terlalu mengenal (atau bahkan tidak kenal sama sekali).<br />
<br />
dan yang baik menurut gw dalam hal ini adalah, walaupun himbauan ini ditempel secara tertulis di lift, walaupun (mungkin) merupakan formalitas saja, tetapi tetap ada kesadaran untuk melakukannya. walaupun mungkin bukan dilandasi empati, tetapi memang mereka menyadari bahwa untuk meminimalisir gesekan, ada formalitas tertentu yang 'perlu' dilakukan dan tidak memalukan untuk melakukannya.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-2987546492528679802013-12-31T16:13:00.000+07:002014-01-03T21:12:02.756+07:00javaFX redirect page and passing object to controller <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
how to redirect page and passing object between controller class in javaFX?<br />
read more at <a href="http://blog.nostratech.com/2013/12/javafx-redirect-page-and-passing-object.html">http://blog.nostratech.com/2013/12/javafx-redirect-page-and-passing-object.html</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-4833281904577921382013-12-15T20:13:00.000+07:002013-12-15T20:14:17.138+07:00ADF table multiple selection tanpa business component <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ada kalanya saat menggunakan ADF, kita mem-bind suatu table tidak
melalui business component, misalnya data tersebut tidak berasal dari
database, bisa jadi hasil dari suatu kalkulasi di engine tertentu dan
resultnya berupa list, atau bisa juga data didapat dari invokasi service
(soap/rest).<br />
<br />
bagaimana cara melakukan multiple selection untuk kasus seperti di atas? baca selengkapnya di <a href="http://blog.nostratech.com/2013/12/adf-table-multiple-selection-tanpa.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2013/12/adf-table-multiple-selection-tanpa.html</a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-36520307568940094572013-12-15T05:11:00.004+07:002013-12-15T20:14:34.518+07:00Sentralisasi Hibernate Cache dengan Terracotta/Ehcache <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
ORM cache diperlukan untuk mengurangi akses ke database, yaitu untuk pengaksesan data yang sama berulang kali. Defaultnya, hibernate telah menerapkan caching pada level Session (L1).
artinya, cache tersebut hanya digunakan oleh 1 user, dalam 1 proses
transaksi. Bagaimana untuk menerapkan caching untuk multi-user
(multi-session)?<br />
<br />
baca selengkapnya di <a href="http://blog.nostratech.com/2013/12/sentralisasi-hibernate-cache-dengan.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2013/12/sentralisasi-hibernate-cache-dengan.html</a>. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-60785980252539383582013-08-07T01:49:00.000+07:002013-08-09T00:12:59.843+07:00maaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
prinsip 'no regrets' mbentuk mindset gw untuk selalu ga menyesali apa yang udah gw lakukan. selalu berusaha memanfaatkan yang udah terjadi itu untuk jadi bekal keesokan hari. menjalani konsekuensi demi konsekuensi. membiasakan diri untuk mengedepankan sisi positif dari yang telah terjadi tersebut, secara ga sadar bikin gw 'menghilangkan' negatifnya, demi memperkuat alasan untuk 'tidak menyesal'. selalu mencari pembenaran? <br />
<br />
dengan mengasumsikan semua hal yg gw lakukan adalah udah ngelewatin pertimbangan matang tentang baik-buruknya, maka semua yang telah dilakukan dan telah terjadi tersebut pastilah yang terbaik. terbaik pada waktunya. tapi ada kalanya pertimbangan2 tersebut kurang mencakup aspek atau wawasan yang lebih luas. dan ada kalanya asumsi tersebut tidak dijalankan.<br />
<br />
menjalani konsekuensi. dengan prinsip yang sama, no regrets. dan siklus akan berulang.<br />
<br />
membiasakan diri seperti demikian, ada positifnya, ada negatifnya. positifnya, akan selalu berani menjalankan tiap konsekuensi, karena meyakini apa yang kita lakukan adalah tepat. tapi ada negatifnya, yaitu berkurangnya introspeksi diri. <br />
<br />
pasti ada salahnya. meski tidak disengaja, kesalahan, terutama kesalahan yang dilakukan kepada orang lain, bisa menyakiti perasaan. dan itu melenceng dari salah satu prinsip yang ingin dikejar, yaitu 'tidak mengganggu dan tidak ingin diganggu'. walau tidak disengaja, kesalahan itu bisa mengganggu.<br />
<br />
kadang kala, kata maaf tetap diperlukan. bukan saja kepada orang lain, tapi juga kepada diri sendiri. tetap berintrospeksi. dan terima saja kenyataan bahwa kadang kala 'regrets' tetap diperlukan.<br />
<br />
maaf.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-2322222858314874012013-07-07T22:15:00.000+07:002013-07-07T22:22:01.822+07:00some of these days thoughts<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br />
beberapa pikiran beberapa hari (atau beberapa minggu) ini. ada beberapa pikiran yang ga berkaitan dengan yang lain, mungkin sbnrnya postingan ini bisa dibagi2 jadi beberapa posting pendek (subpost), tapi males ah ngepost banyak2. gabungin aja lah ya.<br />
<br />
<b>chat server application</b><br />
dimulai dari ngulik2 <a href="http://www.oracle.com/us/industries/communications/oracle-instant-messaging-server-ds-068439.pdf" target="_blank">oracle communications instant messaging server</a> - kita singkat aja namanya jadi ocims. dia salah satu produknya oracle yang nanganin real-time communication, 'saingannya' oracle beehive (mungkin beehive udah tenar duluan). standar dan teknologi protocol yang diusung: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/XMPP" target="_blank">xmpp</a>, singkatnya si ocims ini adalah server buat chatting.<br />
<br />
kalo kita chatting di ym misalnya, kita ngetik di aplikasi (desktop/web) nya ym, ngeliat <i>presence</i> (siapa aja yg online/offline), dll. semua aktivitas yg kita lakukan di aplikasi tersebut akan dikirim ke server chatnya yahoo. utk diterusin lagi ke setiap pemilik akun ym yg lagi online, secara realtime. misalnya kita ngechat temen kita, yg kita ketik dikirim ke server, trus server akan nerusin informasi tadi ke aplikasinya temen kita (baca: client). trus nongol deh message kita di sana.<br />
<br />
*technically, bukan server yang akan nerusin info tadi ke client. tapi tiap client naro <i>listener</i> di server, utk nerima message yang ditujukan ke dirinya, dan dibawa ke aplikasi kliennya.<br />
<br />
itu artinya, server ga akan berguna kalo ga ada kliennya. aplikasi apa yang bisa jadi clientnya?<br />
<br />
itu lah asiknya xmpp (atau <i>jabber</i>). selain teknologi, dia juga adalah sebuah standar. dengan adanya sebuah standar, beberapa provider (server) bisa menerima client dari berbagai aplikasi. sekarang google, facebook, yahoo pada pake xmpp utk instant messagingnya, dan utk bisa mengakses mereka (bahkan pada saat bersamaan) kita bisa menggunakan aplikasi seperti pidgin/adium dan kalo ga salah ym versi baru juga support utk login ke im-nya facebook..<br />
<br />
kalo demikian, logikanya, setelah gw setup ocims, gw bisa konek pake pidgin dan adium. dan bener aja, memang bisa konek, login, ngliat presence, kirim2an message, juga kirim2an file. sukses.<br />
<br />
<b>chat client application</b><br />
oke, kita bisa konek pake adium. tapi main goalnya apa sih sebenernya? ternyata si klien itu lagi pengen integrasiin fitur chat ke aplikasi portalnya. portalnya dia pake oracle juga. jadi yang harus dilakukan berikutnya adalah masang chat client di sebuah aplikasi web. si aplikasi web ini nantinya akan di-<i>embed</i> ke halaman portal.<br />
<br />
pidgin bisa di-embed ke aplikasi web ngga? gw ngga tau. gimana caranya?<br />
coba googling2, nemu beberapa web chat app pake javascript, misalnya yg ini: <a href="http://opkode.com/media/blog/converse.js-xmpp-instant-messaging-with-javascript" target="_blank">http://opkode.com/media/blog/converse.js-xmpp-instant-messaging-with-javascript</a>. wah bagus nih, coba ah. ternyata eh ternyata, browser punya kebijakan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Same_origin_policy" target="_blank">same origin policy</a>, silakan baca juga <a href="https://developer.mozilla.org/en-US/docs/HTTP/Access_control_CORS?redirectlocale=en-US&redirectslug=HTTP_access_control" target="_blank">HTTP access control</a>. jadinya koneksi xmpp harus 'dialihkan' melalui http, memanfaatkan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/BOSH" target="_blank">BOSH</a>.<br />
<br />
so, terkait dengan aplikasi client ini, ada 2 opsi: 1) pake javascript yg udah ada, trus setup bosh di ocims, atau 2) ga perlu setup bosh, tapi bikin aplikasi xmpp client pake java, utk di-embed ke web app. opsi (1) keliatannya butuh effort yang lebih banyak utk ngertiin dulu apa itu bosh, dan gimana cara kerja bosh sbnrnya, dan gimana hubungan teknis bosh dan xmpp server. jadi karena dikejar waktu, opsi (2) lah yg dipake.<br />
<br />
harusnya kalo pake javascript aplikasinya bisa jauh lebih ringan daripada aplikasi <i>webapp</i> java. terkait dengan masalah server processing. kalo pake java framework, misalnya <i>jsf</i> atau <i>adf</i> atau yg lain, komponen2 di<i>render</i>nya oleh server, dengan kata lain, server harus melakukan juga fungsi tambahan selain processing data, kalo concurrent usernya banyak mungkin akan kerasa beratnya.<br />
<br />
tapi apa mau dikata, waktu lah yang akhirnya mengerucutkan pilihan. webapp pun dibuat pake framework <i>oracle adf</i> (mempermudah integrasi dengan <i>oracle webcenter portal,</i> udah ada pluginnya di <i>IDE jdeveloper</i>) dan xmpp client diimplementasi menggunakan <a href="http://www.igniterealtime.org/projects/smack/" target="_blank">smack api</a>.<br />
<br />
kondisi saat ini, xmpp client sudah berhasil dijalankan (terpisah dengan framework adf). tetapi saat diintegrasikan dengan framework adf, masih tersangkut masalah terkait dengan mekanisme page rendering dan data control yang dimiliki sama adf. curhatan soal ini dibahas dikit di subpost life barrier di bawah.<br />
<br />
<b>review soap vs rest webservices</b><br />
sebenernya ini dimulai dari case umum: gw pengen aplikasi gw dijadiin <i>soa-based</i>, utk integrasinya pake <i>webservice</i>. pertanyaannya: mendingan mana, webservice RESTful atau SOAP?<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
untuk bagian ini, bisa langsung menuju <a href="http://blog.nostratech.com/2013/07/membandingkan-soap-dan-rest-webservice.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2013/07/membandingkan-soap-dan-rest-webservice.html</a>.</div>
di situ ada overview sekilas, dilanjutin dengan komparasinya. disertakan juga link2 referensi kalo mau baca2 lebih lanjut. silakan.<br />
<br />
<b>life barrier</b><br />
ini tentang sudut pandang.<br />
<br />
semua hal yang dilakukan tiap orang, berasal dari sudut pandang orang tersebut terhadap objek yang dikenai pekerjaannya. hal-hal kecil yang dilakukan berulang-ulang dan akhirnya membentuk kebiasaan. karena telah terbiasa, akhirnya orang tersebut menjadi yakin dalam menjalaninya. entah salah atau benar, tapi keyakinan pada apa yang dilakukan (atau apa yang dituju) itulah yang memunculkan keberanian (menghadapi konsekuensinya) dan makin memperkuat karakter tiap orang, yang tentunya berbeda satu sama lain. sudut pandangnya berbeda.<br />
<br />
misalnya seorang programmer. anggaplah dia programmer java. terbiasa menggunakan library2 opensource dalam proses developmentnya. karena yang digunakan adalah library, maka logika programming yang dia terapkan pun berdasarkan logikanya. logika dan arsitekturnya adalah rancangan logika sang programmer.<br />
<br />
tiba-tiba pada suatu hari, programmer tersebut diminta untuk melakukan development softwarenya menggunakan framework (<a href="http://stackoverflow.com/questions/148747/what-is-the-difference-between-a-framework-and-a-library" target="_blank">bukan library</a>) milik vendor tertentu. library mengacu pada <i>reusable functions</i>, framework mengacu pada <i>reusable behaviors</i>. behaviors berarti tingkah laku, dan tingkah laku terkait dengan logika si pembuatnya, terkait lagi dengan sudut pandang pembuatnya.<br />
<br />
adalah sebuah kesalahan fatal bagi seorang programmer untuk ngotot membawakan logikanya di tengah framework yang dia gunakan. karena dalam banyak kasus, logika sang programmer tidak sejalan dengan logika pembuat framework. dan pemanfaatan framework itu pun jadinya bukan <i>best practice</i> nya framework itu. dan <i>bug</i>2 yang tidak perlu pun bermunculan, dan usaha2 fixingnya pun bisa jadi malah memperparah keadaan. dan mungkin solusi terakhir yang bisa dilakukan adalah rework. mengikuti logika pembuatnya.<br />
<br />
konteks yang sama bisa juga diterapkan dalam logika beragama. ketika seseorang telah menjalani hari2nya dengan keyakinan yang berasal dari logikanya sendiri, selama bertahun-tahun. dan kemudian berusaha mengenal suatu agama dan/atau kepercayaan (mendekati keyakinan melalui sudut pandang tertentu) tetapi dengan membawa logikanya dalam (berusaha) memahami kepercayaan itu.<br />
<br />
agama, artinya <a href="http://blog.umy.ac.id/agamruhulb/filsafat/falsafah-agama/" target="_blank">aturan</a>, untuk membuat jadi teratur. mengatur behavior tertentu, bisa dianalogikan sebagai framework tiap orang sebagai programmer yang memprogram kehidupannya, untuk mengenal framework, harus dilepaskan dulu logika pribadinya. ikuti alur dan mekanisme frameworknya.<br />
<br />
dan, yah… ga mudah untuk melepas logika bawaan. karena artinya sudut pandangnya harus diubah. tetapi untuk mengenal sebuah framework/agama, sudut pandang harus diubah mengikuti framework/agama-nya. walaupun ga mudah.<br />
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-89400877182063310932013-07-01T22:39:00.002+07:002013-07-01T22:39:29.128+07:00membandingkan SOAP dan REST webservice<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
silakan langsung menuju halaman ini<br />
http://blog.nostratech.com/2013/07/membandingkan-soap-dan-rest-webservice.html</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-7228945224138105722013-06-26T05:15:00.004+07:002013-06-26T05:15:47.865+07:00Membuat Custom WebLogic Certificate<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
membuat custom weblogic certificate, dengan symantec (free trial).<br />
<a href="http://blog.nostratech.com/2013/06/membuat-custom-weblogic-certificate.html" target="_blank">http://blog.nostratech.com/2013/06/membuat-custom-weblogic-certificate.html</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-66260481375290907042013-06-11T16:52:00.003+07:002013-06-12T14:42:52.238+07:00Parsing ISO 8583 dengan jPOS Library<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span style="font-weight: normal;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">sekilas tentang iso 8583 dan parsingnya dengan jPOS.</span></span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span style="font-weight: normal;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">http://blog.nostratech.com/2013/06/parsing-iso-8587-dengan-jpos-library.html </span></span></span></h5>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-66023158706438305732013-05-19T23:33:00.000+07:002013-05-20T18:14:28.096+07:00Oracle SOA Outbound SocketAdapter with custom Java translation<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<a href="http://blog.nostratech.com/2013/05/oracle-soa-outbound-socketadapter-with.html">http://blog.nostratech.com/2013/05/oracle-soa-outbound-socketadapter-with.html</a><br />
<br />
creating soa composite using socket adapter with custom java implement as reference. can be used to parse an iso8583 message, or fixed-length string message.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-63431368972243923162012-10-05T01:05:00.003+07:002012-10-05T01:05:34.876+07:00kau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
aku suka<br />
ketika aku menanyakanmu<br />
setitik kata,<br />
kau pun membantaiku<br />
jutaan kata<br />
<br />
aku suka<br />
ketika aku menoleh<br />
dan menikmati sisi wajahmu<br />
yang diam menatap jendela<br />
mengukir makna dalam logika<br />
<br />
aku suka<br />
ketika aku termangu<br />
kau usik lamunanku<br />
dengan lambaian senyum<br />
dan tawaranmu yang biasanya mengenyangkan<br />
<br />
aku suka<br />
ketika aku membalik kata<br />
kau balikkan lagi dengan kalimat<br />
dan ketika kubalas dengan paragraf<br />
kau katakan sekelebat kata<br />
disertai tanda tanya<br />
dan ketika kuceritakan sbuah cerpen<br />
kau pun membalasnya dengan sebuah novel<br />
dan akhirnya kita bercerita<br />
tentang semua<br />
<br />
dan aku suka..<br />
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-32093439408846989122012-09-15T14:38:00.001+07:002012-09-15T14:38:55.540+07:00sinetron pailit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
ga sengaja tiba2 nemu berita ini <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/09/14/21142362/Pengadilan.Pailitkan.PT.Telkomsel" target="_blank">Pengadilan.Pailitkan.PT.Telkomsel</a>, akhirnya lanjut googling2 tentang <a href="https://www.google.co.id/search?q=kasus+telkomsel+prima" target="_blank">kasus telkomsel prima</a>.<br />
<br />
-> syarat pailit: punya utang yg jatuh tempo ke 2 kreditur atau lebih.<br />
-> kondisi: telkomsel punya utang yang udah jatuh tempo ke prima jaya dan extent media indonesia.<br />
-> hasil sementara: telkomsel kalah tapi belom selesai, masih mau ngajuin kasasi.<br />
<br />
ngikutin berita2 itu ky nonton film. ada 2 pihak yang punya kepentingannya sendiri2, trus kepentingannya ternyata ada senggolan, dan mulai berantem. terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang bener (peduli amat!), lucu aja ngamatin jalan cerita berantemnya.<br />
<br />
kita bayangin tiap pihak yg disebut2 di berita2 itu masing2 sebagai objek.<br />
<br />
<i>*naro sebungkus sampurna ijo ke atas meja ( -> objek A ) </i><br />
<i>dan sebungkus samsu ( -> objek B)</i>.<br />
<br />
ada objek A, ada objek B.<br />
objek A dan objek B janjian maen bareng, temenan.<br />
udah setengah jalan, menurut objek B, objek A ngelanggar perjanjian.<br />
langsung dipukul sama objek B.<br />
panggil objek ketiga, jadi penengah.<br />
<i><br /></i>
<i>*naro asbak ke atas meja ( -> objek C )</i><br />
<i><br /></i>
objek C ngasih tau lagi aturan2 maennya.<br />
objek B nyeritain kejadiannya, trus ngasih tau juga kerugian2nya, menurut dia.<br />
objek A nyeritain juga kejadiannya menurut dia.<br />
biar lebih meyakinkan simpatinya, objek B nyeritain kalo ada objek D yang ikut dirugiin juga.<br />
<br />
.... <i>*objek A speechless (untuk sementara)</i><br />
<i><br /></i>
ngeliat objek A ga bisa ngelawan lagi, objek C memutuskan kalo objek A KO. objek B menang.<br />
trus ada objek lain<br />
<i><br /></i>
<i>*naro toples makanan ke atas meja ( -> objek E)</i><br />
<i><br /></i>
ternyata objek E ini yang melingkupi objek A.<br />
objek E ngasih statement politis yang cenderung ngasih semangat ke objek A.<br />
<br />
--<br />
kalo di scene setelah objek A kalah sampe datengnya objek E kita sisipin sebuah kalimat dari objek A "gw bilangin bapak gw loh!", berarti plot penokohannya bisa jadi -> A=anak kecil 1, B=anak kecil 2, C=orang agak gedean dikit, D=temennya anak kecil 2, E=bapaknya anak kecil 1.<br />
<br />
mau perusahaan gede atau anak kecil, ternyata ga jauh beda kelakuannya. kalo kepentingannya ga terpenuhi trus bawa2 pihak laen yang bisa mbelain, sambil bawa2 nama temennya biar narik simpati, trus yang kalah juga dibelain dikit sama bapaknya yang tetep berusaha jaga wibawa di depan anak2 kecil.<br />
<br />
jadi siapa yang salah? ga adakah yang bisa dipersalahkan lagi?<br />
kata pepatah 'tiada rotan, ram punjabi'<br />
jangan2 ini studi pasar utk skenarionya ram punjabi untuk sinetron yang bakal dikeluarin nanti..<br />
entah lah.<br />
<br />
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-269341009361282632012-07-23T01:28:00.002+07:002012-07-23T02:20:35.845+07:00something must be written<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span style="background-color: white;">something must be written.</span><br />
<br />
<i>why?</i><br />
<br />
udah 3 bulan sejak posting terakhir. bahkan posting di bulan april itu pun sebenernya tulisan lama yang udah sekian lama ngendap di draft :D berarti tulisan terakhir adalah 'what a year', desember 2011. 7 bulan! lama juga ya..<br />
<br />
<i>lalu? emangnya knapa juga mesti nulis sering2?</i><br />
<br />
nulis itu perlu konten. trus konten itu mesti dirumusin dulu biar penyampeannya (agak) enak. perumusan dan penulisan konten itu juga butuh waktu, dan yang paling penting = mood :D<br />
<br />
keliatannya ga ada masalah dengan konten. selalu ada konten dimana aja, mulai dari konten kerjaan, perjalanan berangkat/pulang kantor, kehidupan seputar kerjaan (lingkungan kerja, becandaan2 sambil kerja, dll). yang cukup jadi masalah adalah perumusannya. konten yang sama, bisa disampein dengan banyak cara. bisa jadi wadah curcol, atau wadah evaluasi, atau bahkan wadah untuk berbagi tutorial.<br />
<br />
gw sih pengennya nulisin evaluasi, biar kesannya keren gitu..<br />
<br />
<i>tapi sampe sini aja kok malah jadi curhat ya?</i><br />
<br />
suk asu ka ludah.<br />
<br />
--<br />
<br />
<b>evaluasi.</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
eva·lu·a·si /évaluasi/ n penilaian: hasil -- itu hingga saat ini belum diperoleh;<br />
-- penggamakan Min upaya penilaian secara teknis dan ekonomis thd suatu cebakan bahan galian untuk kemungkinan pelaksanaan penambangannya; (<a href="http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php">http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php</a>)</blockquote>
kalo menurut gw, evaluasi itu mbandingin langkah demi langkah yang udah kita jalanin, trus dibandingin dengan 'big picture' atau keseluruhan peta. nyambung sama definisi dari kbbi tadi, dengan mbandingin langkah yang kita ambil dengan keseluruhan peta, kita bisa menilai langkah kita udah tepat atau belom. kita salah langkah atau ngga.<br />
<br />
<i>kerja di dapur. di tempat produksi. sebagai teknisi. ketemunya sama masalah2 teknis. gimana caranya ngevaluasi hal-hal teknis tanpa jadi semacem laporan ilmiah?</i><br />
<br />
menjelajah di 'dunia baru' banyak nganter untuk ketemu wilayah2 besar yang masing-masing punya 'gaya teknis'nya sendiri2. misalnya programming dan networking. biarpun keliatannya berdekatan, tapi masing2 adalah wilayah yang berbeda, masalah2nya beda, cara nyeleseinnya beda, tools2 yang dipake pun berbeda. tapi ya itu lah konsekuensi logis kalo maen di zona middleware atau perangkat tengah. komunikasi antara 2 aplikasi pasti isinya senggolan2 antara programming dan networking.<br />
<br />
coba kita main analogi. entah bener entah salah, yang penting coba digambarin secara general dulu, biar ga terperangkap dalam wilayah detail. menyelam tanpa tau apa yang diselami, cuma nunggu waktu untuk tenggelam. dan kita berusaha menghindari tenggelam :D<br />
<br />
<i>bntar2, gimana taunya kita udah tenggelam atau belom?</i><br />
<br />
menurut gw, misalnya ada orang nanya sesuatu, dan kita jawab dengan bahasa yang terlalu teknis (bukan bahasa awam) artinya bisa jadi kita udah tenggelam.<br />
<br />
--<br />
<br />
lanjut, tiap sistem punya prosedur/<b>program</b>. jaman sekarang, program yang lagi banyak dikembangin sifatnya 'OOP' (object oriented programming). konsepnya sih, pengolahan data 'dilempar-lempar' antar object yang masing-masing punya fungsi spesifik.<br />
<br />
<i>hati2 tenggelem lu ntar! pake analogi dong!!</i><br />
<br />
analoginya, misalnya kita beli sate di tukang sate. yang diakses sama pembeli adalah daging. awalnya daging ini (misalnya daging kambing), wujudnya kambing yang ada di peternakan. trus si kambing (masih berwujud kambing) 'dilempar' ke tempat penjagalan. di sini si kambing dengan naasnya disembelih, dikulitin dan dipotong2. trus potongan2nya 'dilempar' lagi ke pasar.<br />
<br />
trus potongan daging ini dibeli (misalnya sama istrinya tukang sate) dibawa ke rumahnya, yang dijadiin dapur, ditusuk2, trus disimpen doang atau mungkin dibumbuin. dan kita, dateng ke tukang sate, minta sate. potongan daging yang udah ketusuk2 tadi diambil dari tempat penyimpanan, dibakar, dikemas (disajikan di piring atau dibungkus kertas) dan dikasih ke kita deh.<br />
<br />
di analogi itu, yang (mungkin) bisa disebut objek adalah: peternakan, kambing, penjagalan, pasar, istri tukang sate, rumah/dapur, tukang sate, dan kita. 'data' yang diolah/diakses adalah: daging kambing.<br />
<br />
kita ambil dua object, kita anggep sebagai sistem. pasar dan rumah.<br />
begitu potongan daging sampe pasar, si pemilik lapak naro potongan2 daging di tempat tertentu, kalo ada pembeli, potongan2 yang dipilih akan ditimbang dan dikasih harga. aktivitas ini adalah prosedur atau program.<br />
<br />
program pertama adalah naro potongan di tempat tertentu. tinggal nunggu 'trigger' utk jalanin program berikutnya yaitu ada pembeli.<br />
<br />
ga lama istri si tukang sate dateng, milih2 potongan daging, nentuin beberapa yang mau dia ambil. program 'pasar' jalan lagi ke program berikutnya, yaitu ngambil daging2 yang dipilih dan naro di atas timbangan, trus ngasih harga. setelah program ini selesai, terjadi transaksi, dan daging pun berpindah tangan. data pun berpindah object (dari object pasar ke object istri tukang sate).<br />
<br />
--<br />
<br />
istri tukang sate adalah object yang tugasnya mbawa data (baca: daging) dari pasar ke rumah. object istri tukang sate ini jadi titik persinggungan antara programming dan networking. bayangin istri tukang sate ini naik busway utk pulang-pergi pasar-rumah.<br />
<br />
kalo di programming ada OOP, di <b>networking</b> ada 'routing'. antara pasar dan rumah, ngelewatin beberapa 'router', bisa kali kita anggep halte. tiap halte bisa dilewatin lebih dari satu trayek angkot. halte tertentu 'tertutup' untuk trayek tertentu, jadi tiap trayek angkot rutenya relatif fix. gitu juga dengan jalur routing network tertentu, ada jalur2nya, diarahin sama network administrator.<br />
<br />
kalo pake linux, coba aja ketik di command prompt <span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">traceroute google.com</span>, atau kalo pake windows ketik <span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">tracert google.com</span>. nanti akan keluar list url yang dilewatin sama data request kita ke google.com. atau dengan analogi tadi, akan ditampilin list halte2 yang mesti dilewatin antara pasar sampe ke rumah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-nfqA6pN-l-8/UAxD7YdzBDI/AAAAAAAAATg/VMBWNWe746U/s1600/something+must+be+written+01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="http://4.bp.blogspot.com/-nfqA6pN-l-8/UAxD7YdzBDI/AAAAAAAAATg/VMBWNWe746U/s320/something+must+be+written+01.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
info halte busway -<a href="http://www.rutebusway.com/">http://www.rutebusway.com/</a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-F_f-ayXcupQ/UAxEF9d1cbI/AAAAAAAAATo/e9qlIhXjTUw/s1600/something+must+be+written+02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://4.bp.blogspot.com/-F_f-ayXcupQ/UAxEF9d1cbI/AAAAAAAAATo/e9qlIhXjTUw/s320/something+must+be+written+02.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;">trace route -windows</span></div>
<br />
mirip kan? :D<br />
<br />
permasalahan di networking kira2 misalnya jalur antara terminal lebak bulus sampe pondok pinang macet, lagi jam berangkat kerja. jalur yang disediain ga bisa nampung semua kendaraan yang lewat. kan jalur busway khusus, harusnya ga kena macet dong?? antara terminal lebak bulus dan pondok pinang emang ada jalur khusus busway yg kepisah dari jalur kendaraan biasa? kynya nggak deh. atau misalnya ada bis transjak yang rusak di tengah jalur, berarti bis2 di belakangnya juga terpaksa ikut2an 'ngantre'.<br />
<br />
atau kemungkinan problem lain, kalo routernya rusak. atau halte busway tiba2 kebakar. berarti rute bis yang lewat sana mesti dialihkan dulu selama maintenance halte. pengalihannya, kemungkinannya ya jalurnya digabung sama kendaraan2 lain, jadi ikut2an kena macet juga :D<br />
<br />
--<br />
<br />
itu tadi semua proses di belakang layar.<br />
di depan layar ada user. atau ada pembeli sate. yang fungsinya request dan terima beres.<br />
pokoknya pembeli pengen beli sate, dan yang diharapkan adalah daging yang udah ketusuk dan mateng kebakar, dituker sama duit, lainnya ga urusan.<br />
<br />
pas pembeli sate dapet sate yang dia inginkan, berarti bisa kita asumsiin semua proses tadi (baik prosedur2 (ternak, jagal, pasar, dapur) atau network2 (busway)) berjalan dengan lancar.<br />
<br />
pas pembeli sate dapet jawaban "maaf mas/mbak, saya ga jualan, dagingnya ga ada..". nah, ini yang mesti diselidiki, dimana letak akar masalahnya kok stok daging kambing ga nyampe ke tukang sate.<br />
<br />
semua prosedur atau jalur harus ditelusuri.<br />
1. apakah peternakan udah kekurangan kambing?<br />
2. apakah pejagalan lagi ga produksi? atau masih produksi tapi full fokus ke sapi sehingga kambing2nya dianggurin dulu?<br />
3. apakah pasar lagi ditutup? atau buka tapi lagi janjian ga jual daging kambing?<br />
4. ternak ok, jagal ok, pasar ok. apakah istri tukang sate yang ga pulang2 karena lupa waktu abis maen sama temennya?<br />
5. apakah ada masalah di jalur busway yg dinaikin istri tukang sate?<br />
6. apakah daging di rumah tukang sate hilang/rusak?<br />
7. apakah tukang sate lupa mbawa daging kambing ke tempat jualan?<br />
<br />
"Masalah yang lebih pelik adalah terlalu banyak skenario yang mungkin..." -<a href="http://sains.kompas.com/read/2012/07/09/16133523/Perburuan.Asal.Alam.Semesta">http://sains.kompas.com/read/2012/07/09/16133523/Perburuan.Asal.Alam.Semesta</a><br />
<br />
skenario2 di atas bisa disederhanakan jika ada PIC (person in charge) di tiap poin di atas yang <b>mengecek bagiannya masing2, dan saling melaporkan hasil ceknya dalam satu forum</b>.<br />
<br />
--<br />
<br />
ketika akhirnya si pembeli marah, dan mengadu ke pemerintah, "oi! gw mau beli sate aja kok susah amat sih?! kenapa ga ada stok sate di tukang sate yang itu?!" sambil nunjuk tukang sate tadi.<br />
<br />
dan pemerintah pun menjawab kepadanya dengan tenang, "oh, ini masalah<b> sistemik</b>."<br />
lalu dia nengok ke belakang, ke arah tukang sate tadi dan bilang "selesaikan secepatnya, gimana pun caranya! ini mengganggu stabilitas negara."<br />
<br />
dan tukang sate pun pulang sambil termenung mikirin 7 poin di atas. yang dia tau, poin 6 dan 7 bukanlah masalah sebenernya. tapi gimana caranya ngelacak poin2 lainnya dan nemuin akar masalahnya?<br />
<br />
okelah, dimana posisi problemnya, masih bisa ditemukan. poin 3, 4, 5 bisa dikonfirmasikan ke istri tukang sate. poin 1 dan poin 2 bisa dikonfirmasi ke masing2 pihak. tapi untuk penyelesaiannya, apakah tukang sate memiliki semua wewenang untuk menyelesaikan semuanya?<br />
<br />
misalnya ternyata ditemukan masalahnya ada di poin 5. ada masalah di jalur busway. ternyata masalahnya adalah traffic yang terlalu padat sampe bis transjak pun terpaksa ikut2an kena macet. mungkin karena misalnya ada banyak kendaraan yang nyerobot ke jalur transjak, dan ikut2an bikin macet jalur itu.<br />
<br />
apa yang bisa dilakukan tukang sate untuk menghalangi atau mengurangi kendaraan yang masuk ke jalur busway?<br />
<br />
<i>"tabah ya bang.."</i><br />
<br />
<i>"makasih mas.."</i><br />
<br />
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-2659804823667232842012-04-14T19:03:00.000+07:002012-04-14T19:08:34.956+07:00kenalan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
gimana cara paling efektif untuk mengakrabkan diri? berkenalanlah, berinteraksilah sampai kita kenal dengan sesuatu yang hendak kita akrabkan itu. sejauh mana kita bisa bilang kalo kita udah 'kenal' dengan sesuatu itu? <br />
<div>
<br /></div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
sebelom pertanyaan itu kejawab, tiba2 gw inget kejadian pas gw lagi ngeliatin <a href="http://www.blogger.com/profile/06700075971767608134">seorang anak arsitek</a> bikin maket untuk tugasnya. dia bilang saat itu gw bisa bantuin dia bikin <i>existing</i>, yaitu bangunan-bangunan yang ada di sekitar bangunan yang akan dia buat. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
existing, exist, eksistensi, keberadaan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
kenapa bangunan di sekitar 'bangunan utama' disebut existing? gw coba simpulin bahwa eksistensi dari sesuatu diukur dari lingkungan tempat dia berada. atau bahasa lainnya: sesuatu dianggep ada kalo dia berada di sebuah lingkungan tertentu. sesuatu itu ngga bisa 'ada' tanpa keberadaan yang lainnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
sampe sini muncul pertanyaan lain: gimana posisi si sesuatu itu terhadap lingkungannya? ngomongin posisi berarti nunjukin adanya 'pembatas' antara sesuatu itu dengan yang lainnya. kalo ngga ada pembatas berarti si sesuatu itu berada dalam satu bentuk dengan yang lainnya dan berarti mereka adalah satu bangun. berarti ga ada eksistensi. berarti ada sebuah (atau lebih) pembatas antara sesuatu yang membedakan dia dengan yang lainnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
pembatas yang membedakan. berarti sejauh ini bisa kita simpulin bahwa eksistensi dari sesuatu bisa diukur dengan membedakan dirinya dari yang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
balik ke definisi 'kenal'. </div>
<div>
mengenal orang berarti mengetahui eksistensi dirinya. kalo digabungin sama istilah eksistensi tadi, bisa kita simpulin: mengenal orang berarti membedakan si orang tersebut dengan yang lainnya. tiap orang punya ciri masing-masing, baik ciri fisik maupun nonfisik. keberadaan ciri itulah yang jadi karakter seseorang dan karakter inilah yang jadi keunikan tiap orang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
jadi sejauh mana kita bisa bilang kalo kita udah 'kenal' dengan sesuatu? kita 'kenal' saat kita tau karakter sesuatu itu. jadi gimana cara paling efektif untuk mengenal sesuatu? gali lah karakter dari diri tiap orang. karena tiap orang lahir sendiri dan akan mati sendiri, berarti tiap orang punya jiwanya sendiri, tiap orang punya cirinya sendiri, tiap orang punya karakternya sendiri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
karakter ini akan muncul di tiap tingkah laku orang tersebut. dan kita tau bahwa tingkah laku adalah buah dari hasil pemikiran dan/atau insting orang tersebut. pemikiran dan/atau insting orang akan keliatan dari pilihan-pilihan yang dia ambil. </div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-367398068096551982012-04-14T18:59:00.001+07:002012-04-14T18:59:44.368+07:00wondering garbage man<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
barusan ngeliat <a href="http://audiansha.deviantart.com/#/d2v16ea">foto </a>jepretan temen gw yang nampilin seorang pemulung, masih muda, duduk di sebuah tembok pendek di sebelah kiri kakinya ada plastik <i>trashbag</i>, di belakangnya ada beberapa anak muda yang entah lagi ngobrol atau lagi maen catur. yang keliatan di foto ini si pemulung muda lagi nunduk.<br />
<br />
menurut gw yang awam fotografi sih foto ini enak diliatnya, bagian yang difokusin dan di-<i>blur-</i>innya pas, sudut pengambilan gambarnya juga enak diliat. gw makin tertarik lagi setelah ngeliat keterangan yang ditulis temen gw di bawah foto itu<br />
<br />
"...<span class="Apple-style-span" style="color: #2c3635; font-family: Verdana; font-size: 12px;">When i walked pass him, i saw him reading a brochure consist of houses."</span><br />
<br />
entah apa yang ada di pikiran sang pemulung muda itu. mungkin sekedar liat-liat dan mengagumi gambar-gambar rumah itu, atau tebakan temen gw dia bertanya-tanya dalam pikirannya "gimana cara gw bisa ndapetin ini?", atau mungkin juga dia lagi ngebandingin bentuk warna dan ukuran ruangan-ruangan rumah dalam brosur itu dengan tempat tinggalnya saat ini. mungkin lagi dia lagi bertanya-tanya sampah seperti apa yang bisa dia dapetin di sekitar rumah itu.<br />
<br />
atau bisa juga dia mbayangin dirinya ada di ruangan-ruangan di rumah itu, menikmati suasana yang bisa tercipta di sana, dan diakhiri dengan sebuah harapan dan keinginan yang kuat untuk memiliki rumah itu (atau rumah seperti itu) suatu saat nanti.<br />
<br />
<i>hari ini hari milikku</i><br />
<i>juga esok masih terbentang</i><br />
<i>dan mentari 'kan tetap menyala</i><br />
<i>di sini, di urat darahku</i><br />
<br />
- <i><a href="http://search.4shared.com/q/1/mentari%20iwan">mentari</a></i>, iwan abdurrahman -<br />
<br />
semoga pemulung muda itu mikir seperti kemungkinan yang terakhir gw tulis di atas. semoga harapan itu tetap ada, dan semoga keinginan itu terus terpahat di dalam pikirannya.<br />
<br />
sejauh ini gw percaya bahwa keberhasilan seseorang ditentuin dari seberapa kuat keinginannya (atau mimpinya) akan hal tersebut. mungkin (blom pernah gw bahas lebih jauh) mimpi itu yang akhirnya tanpa disadari akan mengatur cara berpikir orang itu, dan kemudian cara berpikir itu akan membangkitkan minat dan rasa ingin tau sehingga akhirnya orang itu akan menjalani proses pencarian ke arah mimpinya itu dan yang menurut gw lebih penting: dia akan menikmati tiap proses itu biarpun rintangan (atau tantangan?) pasti akan dia temui sewaktu-waktu pada saatnya.<br />
<br />
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-41034371254070331842012-04-01T21:33:00.002+07:002013-05-20T18:14:37.974+07:00jalur pengiriman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
bayangin sebuah kondisi dimana manusia ga bisa bicara langsung dengan tuhannya. mungkin karena jauhnya jarak antara keduanya, atau mungkin karena ada frekuensi yang tertutup antara keduanya sehingga suara yang satu tidak dapat diterima dan diolah oleh yang lainnya. atau mungkin karena perbedaan bahasa sehingga komunikasi tidak dapat diterima dengan baik oleh salah satu pihak, yang ada adalah kesalahpahaman..<br />
<br />
ah, apa pun penyebabnya, semua kemungkinan itu akhirnya menghasilkan satu akibat yang sama: yaitu sang manusia ga bisa bicara langsung dengan tuhannya.<br />
<br />
manusia mengucap doa. bisa dalam hati, bisa teriak, bisa berupa tulisan, bisa berupa gambar, bisa berbahasa indonesia, bisa berbahasa inggris, bisa berbahasa zimbabwe, bisa berupa apa pun.<br />
<br />
seandainya tuhan punya satu bahasa tertentu, yang ga bisa dibayangkan apalagi didefinisikan oleh manusia, mungkin manusia cuman bisa me-label-i bahasa itu sebagai 'bahasa ilahi'. atau seandainya tuhan memiliki frekuensi tertentu untuk menerima segala bentuk komunikasi, dan frekuensi tersebut bahkan belum diketahui eksistensinya oleh manusia. dan seperti biasa, manusia lalu cuma bisa melabelinya sebagai 'frekuensi ilahi' dan seandainya-seandainya yang lain.<br />
<br />
manusia ngucap doa, menyatakan kepasrahan, meminta ampun, meminta petunjuk. manusia meminta. manusia mengharapkan 'jawaban' dari tuhannya. kadang kala jawaban itu dirasa tak kunjung datang.<br />
<br />
padahal mungkin aja jawaban itu sudah datang beberapa waktu sebelumnya. cuman manusianya aja yang ga bisa nerima atau ngolah jawaban itu. ketidakterhubungan bahasa manusia dengan bahasa ilahi, atau frekuensi manusia dengan frekuensi ilahi.ketersampaian informasi yang tidak kesampaian (halah, ruwet!)..<br />
<br />
---<br />
<br />
bayangin tuhannya manusia tadi memiliki singgasana di sebuah negri di balik sebuah gunung yang sangat tinggi, yang ga bisa dipanjat oleh manusia, ga bisa dilewatin oleh manusia.<br />
<br />
dan malaikat lah yang bisa menjadi perantara antara bahasa manusia dengan bahasa ilahi.<br />
<br />
mungkin salah satu solusinya adalah manusia tadi menitipkan doanya ke awan, tepat di atas puncak gunung tinggi yang memisahkannya dengan tuhannya. dan salah satu malaikat di singgasana ilahi akan mengambil doa tersebut dari awan, menerjemahkannya ke bahasa ilahi, dan menyampaikannya ke sang tuhan.<br />
<br />
dan mungkin dengan demikian tuhan pun akan dengan leluasa mengolah doa tadi, dan memberikan jawaban, sebuah petunjuk yang diharapkan oleh si manusia. malaikat tadi kemudian akan meletakkan jawaban tuhan tadi ke awan.<br />
<br />
dan kemudian mungkin saja ada sesosok malaikat lain, yang bertempat di sisi luar gunung, berada di sisi yang sama dengan si manusia, menyamar sebagai manusia, mengambil jawaban tadi di awan dan menyampaikan ke si manusia dengan bahasa yang dimengerti oleh si manusia.<br />
<br />
yah, malaikat ini bisa aja menjelma sebagai seorang bapak, ibu, kakak, adik, teman, guru, atau siapa pun yang bisa menyampaikan pesan tadi dengan baik kepada si manusia. dan akhirnya si manusia itu pun menerima response dari tuhan atas doanya tadi.<br />
<br />
dan kehidupannya terus mengalir sebagaimana adanya.<br />
sebuah jalur pengiriman antar dunia. dunia manusia dan dunia ilahi. melalui perantara para malaikat dan standar bahasa yang dimiliki oleh para malaikat itu (yang memang diciptakan demikian oleh sang tuhan tadi).<br />
<br />
jalur pengiriman.<br />
<br />
---<br />
<br />
si subjek meletakkan langsung sebuah pesan di awan. dan dengan seenaknya (bener2 seenaknya) gw istilahkan sebagai 'pelayanan awan', cloud service, atau mungkin dalam konteks informasi, lebih banyak dikenal orang sebagai web service.<br />
<br />
pesan yang diletakkan itu adalah sebuah representasi dari apa yang disampaikan oleh subjek. Representational State Transfer, enaknya sih kita singkat aja sebagai REST.<br />
<br />
bisa aja pesan itu berupa sekumpulan data request, dalam format tertentu. langsung dikirimkan oleh user melalui protokol HTTP ke alamat (url) tertentu yang terhubung dengan internet. kenapa HTTP? karena hampir semua komputer sekarang memiliki webbrowser, dan semua webbrowser bisa mengolah informasi yang dikirim melalui protokol HTTP.<br />
<br />
sesuatu bertugas mengubah data-data yang terkirim tadi ke dalam format xml. kenapa xml? karena xml itu udah jadi sebuah standar bersama mengenai bentuk kemasan data, tujuannya untuk mempermudah pengiriman data antar device.<br />
<br />
lalu ada sebuah object yang kita buat untuk mengambil data dari cloud tadi, asiknya sih kita sebut sebagai 'requestClient'. nah si requestClient ini ngambil data berformat xml tadi dan memasukkan nilai2nya ke dalam atribut objek tertentu. object ini kemudian dikirim ke sebuah class lain untuk diproses, dan mengembalikan data-data ke dalam object lain sebagai response.<br />
<br />
object requestClient mengambil lagi object response tadi dan mengirimkannya ke webservice untuk response. di sini bisa kita sebut bahwa object requestClient bertindak sebagai 'malaikat dari singgasana ilahi'..<br />
<br />
kemudian kita buat sebuah object, misalnya namanya 'responseClient' yang tugasnya adalah ngambil data dari url response tadi dan mengirimkannya kembali ke user. karena kita ga tau pasti si user nge-request dan minta responsenya dalam device apa, asiknya sih kita buat dulu sebuah class 'Adapter' yang tugasnya utk nyesuaiin bahasa/format yang diinginkan oleh user. dan di sini bisa kita anggep Adapter adalah 'jelmaan malaikat yang menerjemahkan bahasa ilahi kepada kita'..<br />
<br />
hmm<br />
apaan tuh?<br />
<br />
---<br />
<br />
jadi ada framework, namanya<a href="http://www.restlet.org/documentation/2.0/tutorial"> RESTLet</a>. dia bisa dipake untuk bikin web service tanpa menggunakan SOAP (simple object access protocol). kalo pake SOAP, ruginya: interoperabilitasnya lebih rendah.<br />
<br />
dengan pake sistem REST, interoperabilitas lebih tinggi karena bisa diakses dengan apa aja, selama pengirimannya lewat protocol HTTP. tapi kayanya sih bakal lebih rumit utk ngurusin securitynya (ga tau juga sih, gw belom nyobain securitynya).<br />
<br />
dalam RESTLet, web service dinyatakan sebagai sebuah 'resource' dari objek yang mau disimpen di alamat (url) tertentu. dan resource ini diarahkan oleh sebuah terminal/router. dan karena ini adalah aplikasi server, maka pastinja mesti didaptarin tuh terminalnya di web.xml.<br />
<br />
---<br />
<br />
seandainya bayangan tentang komunikasi antara manusia-malaikat-tuhan emang gitu adanya,<br />
dan seandainya komunikasi make internet sebagai toolnya,<br />
mungkin RESTLet adalah salah satu framework yang bisa digunakan untuk jalur pengiriman informasi(doa/jawaban)nya..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-41370675486526483312012-04-01T21:06:00.003+07:002012-04-01T21:15:21.743+07:00garis lurus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>nemu tulisan lama di skecth book :D</i><br />
<br />
dimana pernah ada garis lurus<br />
atau apakah sebenar-benarnya gars lurus itu<br />
bukankah dia adalah rataan dari tiap gejolak<br />
dalam sekumpulan data<br />
yang batasnya ditentukan sendiri<br />
sesuai kepentingan kesatuan ego?<br />
<br />
maka marilah kita nyatakan<br />
bahwa garis lurus adalah bentukan ego<br />
<br />
sehingga sampai lah kita pada sebuah pertanyaan sederhana<br />
apakah sebenar-benarnya ego itu?<br />
dan kenapa ego itu merasa perlu<br />
untuk mengklaim eksistensi sepenggal garis lurus?<br />
<br />
ego dipandang dan nyata dalam sebuah keniscayaan<br />
sama halnya dengan seluruh elemen ketuhanan lainnya<br />
dan dengan keegoisan sang ego, menggambar dan membentuk sebuah garis lurus<br />
sebagai landasan untuk kembali pada bentuk umumnya atas nama tuhan<br />
menjelang dan menjemput kodrat abadinya untuk berpindah, dan<br />
mengembalikan kedaulatan ego kepada energi yang menjadi alasan eksistensinya<br />
<br />
lalu kita akan kembali bertanya<br />
jika demikian alasan adanya garis lurus,<br />
dan jika demikian definisi garis lurus,<br />
bagaimana posisi garis lurus terhadap osilasi perilaku sang ego?<br />
<br />
osilasi kemudian garis lurus kah?<br />
garis lurus kemudian osilasi kah?<br />
atau bagaimana?<br />
<br />
kembali diajukan pertanyaan sederhana,<br />
apakah semua ego adalah sama adanya?<br />
<br />
jika tidak,<br />
mari kita biarkan tiap ego menentukan sendiri aturan garis lurusnya<br />
dan biarkan masing-masing mendefinisikannya sendiri<br />
<br />
karena pada dasarnya<br />
garis lurus itu adalah rataan dari tiap gejolak<br />
dari ego yang mengalaminya<br />
<br />
<i>ditulis di cabe rawit ciumbuleuit, 1 februari 2010</i></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-7484684177087400662011-12-27T00:15:00.001+07:002011-12-27T00:15:35.943+07:00what a year<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
menjelang tutup tahun, ga ada salahnya untuk sedikit flashback..<br />
<br />
dimulai dari awal tahun, bulan januari, yang sangat berwarna. gejolak emosi yang sangat dinamis. peristiwa demi peristiwa yang terjadi di bulan januari ini berhasil bikin gw menata ulang koridor aktivitas. dan koridor yang semakin mengerucut ini bikin fokus untuk belajar jadi lebih terarah, mengurangi perhatian akan hal lain di luar koridor, dan akhirnya juga berhasil bikin gw ga banyak mikir untuk ngambil peluang-peluang di depan mata.<br />
<br />
banyak cita2, banyak usaha, banyak sekali kegagalan. mayan lah buat pengalaman.<br />
<br />
sejak desember taun lalu ngebut sampe stres untuk ngerjain 'proyek fiktif', jadi 'project manager fiktif'. ceritanya waktu itu mau bikin project management software (pms) bersama Siliwangi Workshop Group (SWG). dimulai dari obrolan iseng2 sama senior gara2 ga bisa tidur, diterusin coret-coret di kertas, dilanjutin lagi jadi step-step pengerjaan dan analisa human resource. akhirnya didapet kesimpulan untuk ngerjain proyek fiktif ini sambil jadi bahan 'praktikum' untuk jadi seorang software developer. jadi trainee sekaligus jadi pembuat kurikulum training hahahaha ngaco pisan lah. tapi hal itu sekali lagi berhasil untuk bikin gw terpicu utk belajar banyak, melahap semua hal yang (dirasa) berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan teknis pelaksanaan pms tadi.. mayan lah, akhirnya pms selesai setelah 2 bulan, itu pun seadanya banget, cuma fitur2 dasar dan dengan tampilan seadanya juga.<br />
<br />
keinginan untuk dateng ke kawinan temen gw di bali, bulan mei, bikin gw mati-matian ngejar proyek beneran.<br />
<br />
membabi buta belajar semua yang bisa dipelajarin. dengan koridor yang udah mulai terarah, yaitu main di dunia it/software. berhubung pms tadi adalah bagian dari training java ee (enterprise/web application). kalo pun mau ngelebarin koridor, yang dilebarin adalah toolsnya. jadinya kalo pms dikerjainnya pake jsp (java server pages), sambil dalam panik berusaha ngejar proyek beneran, ketemu lah sama senior yang pelan2 mengiming-imingi proyek website. akhirnya mulai lah belajar php dikit-dikit.<br />
<br />
dan ternyata proyek yang ditunggu-tunggu ini pun tak kunjung datang. di satu sisi gw cukup kecewa, tapi di sisi lain gw lega karena kalo pun proyeknya ada belom tentu gw udah sanggup utk ngerjain di bawah tuntutan deadline yang rapet :D.<br />
<br />
kemudian tanpa diduga, kebetulan chatting sama temen lama. baru ketemu 2 atau 3 kali, itu juga pas taun pertama gw kuliah (udah selang 5-6 taun), tanpa kontak2an sebelomnya. tiba2 dia nawarin untuk ngerjain sebuah proyek sistem supply chain untuk distributor tekstil (tempat kerja adeknya dia). akhirnya gw sampein lah soal ini sama tim SWG, dan pada semangat untuk ngejar proyek ini. akhirnya, sikaaattt!!!<br />
<br />
satu kali, dua kali, tiga kali asistensi (dalam durasi sekitar 2 bulanan). tiap hari mikirin skema, relasi database, sampe tampilan contoh untuk dipresentasiin ke distributor tekstil itu. udah minat nih keliatannya si pemilik. eh ternyata kami salah naro harga. kayanya kemahalan.. akhirnya digantungin deh sama beliau, ga dikabar2in lagi. akhirnya baru tau keputusannya itu beberapa bulan setelahnya, pas gw udah ga gabung di SWG, proyeknya dioper ke pihak lain yang bisa ngasih harga 10% dari harga yang kami minta huahahaha.<br />
<br />
waktu makin mepet menjelang kawinan temen gw di bali tadi. gw ga punya duit sama sekali. senior gw yang berbaik hati mau ngasih gw 'gaji buta' untuk 2 bulan pun keliatannya udah mulai nipis keuangannya. gw ga mau jadi parasit. gw belom bisa ngehasilin apa2 selama 5 bulan di sana, cuma numpang tempat tinggal, numpang tempat internetan, numpang tempat belajar, numpang bikin kopi (sambil jualan dikit2), numpang brainstorming, numpang berbagi cita-cita, berbagi harapan, berbagi kesusahan, dll. akhirnya gw pasrah untuk ngambil kesempatan berkarir di sebuah perusahaan besar.<br />
<br />
gara2 ngejar kawinan temen gw di bali, dan gara2 obrolan di SWG tentang bali, gw ngidam pengen kerja di bali. dia buka lowongan untuk training java di bali (balicamp). biarpun ternyata gw trainingnya di tangerang, itu cukup utk jadi alesan gw ada di Telkomsigma. dia mau ngasih training dengan 'ikatan dinas' selama 1,5 taun terhitung setelah training selesai. gaji cukup untuk bertahan hidup. gaji pertama cukup untuk dituker tiket pesawat ke bali pulang pergi, berarti gw bisa dateng ke kawinan temen gw. gw ambil lah peluang ini, masih di dalam koridor gerak yang sama, software developer.<br />
<br />
11 april gw resmi gabung di Telkomsigma, sebagai java trainee. sekali lagi terima kasih banyak untuk Siliwangi Workshop Group. (gile gw merinding pas nulis ini). sama sekali ga mudah untuk hengkang dari SWG, banyak banget pertimbangannya. dan terbukti 5 bulan dengan ritme kerja (atau ritme belajar) di SWG bikin gw cepet untuk ngolah informasi2 di training Sigma selama 1,5 bulan berikutnya.<br />
<br />
kemudian muncul lah peluang (baca: keanehan) berikutnya. Sigma ngasih kesempatan untuk trainee yang mau ditempatin di bali. dengan semangat, jelas lah gw langsung ngacung! dan 2 minggu setelah training-in-class selesai gw resmi dipindahkan ke base Bali (balicamp), tujuan awalnya ngerjain salah satu produknya Sigma, yaitu arium konvensional, tapi akhirnya gw digabung ke tim produk Arium Syariah.<br />
<br />
cuma 2 bulan gw di bali. balicamp perlu ngirim orang ke tangerang untuk ngerjain interface untuk arium syariah. gw dikirim balik ke tangerang. ketemu lagi sama temen2 training yang aneh2, ketemu sama bidang baru (interface) yang keliatannya bisa dikejar terus sampe mendalam dan prospek masa depannya lumayan juga.<br />
<br />
sampe detik ini, gw masih terikat sama interface arium syariah.<br />
<br />
setelah ngoceh ngalor ngidul begini, trus apa pelajaran yang bisa ditarik?<br />
<br />
1. ngutip dari tulisannya eiji yoshikawa di buku 'taiko' - “Seorang samurai tidak bekerja sekedar untuk mengisi perut. Dia bukan budak makanan. Dia hidup untuk memenuhi panggilannya, untuk kewajiban dan pengabdian. Makanan hanyalah tambahan, sebuah berkah dari surga. Jangan menjadi laki-laki yang, karena sibuk mencari makan, menghabiskan hidupnya dalam kebimbangan”. buku taiko ini gw bacanya selama di SWG, diselingi dengan diskusi2 atau ceramah dari senior yang emang peminat Taiko.<br />
<br />
2. perkuat koridor gerak, bisa berdasarkan minat atau berdasarkan kemampuan, yang pasti ikutin aja dimana rasa penasaran dan batasi pada satu bidang. koridor ini (mungkin) akhirnya yang menjadi 'panggilan kewajiban dan pengabdian'. bukan mengabdi pada kapital, tapi mengabdi pada koridor gerak itu, yang dimulai dari kesadaran diri sendiri. pada akhirnya 'panggilan' ini akan bikin kita melakukan yang terbaik yang kita bisa. kita belajar lebih banyak, skill bisa melesat, dan perusahaan pun dapet keuntungan dari proses kita.<br />
<br />
3. koridor gerak itu kemudian akan melahirkan banyak pertanyaan, kita kejar aja jawabannya sekuat kita. tanpa kita sangka2, dalam masa pengejaran kita akan ada banyak peluang2 yang muncul, jangan ragu2 ambil aja peluang itu! karena mungkin jawaban yang kita cari ada di sana. buat step-step pencapaian, dan biarkan semua mengalir selama masih di dalam koridor dan memungkinkan untuk tercapainya step-step itu. ada masanya untuk eksplorasi, ga perlu batas2i diri dengan ikatan2 yang mungkin malah mengekang. kesempatan yang sama ga dateng 2 kali, dan kesempatan itu akan datang ke orang yang siap.<br />
<br />
4. koridor gerak ini juga yang akan jadi katalis saat kita dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. kalo gw sih prinsipnya: mumpung masih anak baru, masih boleh salah :D dan masih ada senior yang bakal 'diutus' untuk bantuin kita kalo kita nemu kesusahan (walaupun kesusahan ini gara2 kita nyusahin diri sendiri dalam proses belajar yang 'rawan tersesat'). kesalahan adalah bagian dari adaptasi, jalani aja semuanya.<br />
<br />
5. after all, di balik semua suka dan duka, tahun 2011 secara personal banyak membawa perubahan, banyak membawa pelajaran. banyak perjuangan yang dimulai, banyak gejolak emosi, banyak keberhasilan tapi juga banyak banget kegagalan. luar biasa, what a year..</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5145838630970097584.post-65752801272290777212011-11-05T01:51:00.002+07:002013-05-20T18:14:40.505+07:00ga jelas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
sebuah siklus umum, berawal dari teori kertas kosong (tabula rasa) -john locke. ketika lahir, manusia digambarkan seperti kertas kosong, dan secara naluri untuk 'mengisi' kertas kosong itu dengan berbagai pengetahuan.<br />
<br />
ketika kita datang ke sebuah tempat baru, anggeplah di sebuah tempat yang jauh dari tempat asal kita, apa yang pertama kali harus dilakukan?<br />
<br />
menurut gw:<br />
1. mengenal bahasa.<br />
2. mengolah logika kita terhadap bahasa itu<br />
3. mengenal lingkungan (budaya, sosial, dll)<br />
4. baru kemudian mengimplementasikan logika kita ke dalam bahasa yang dikenal, disesuaikan dengan lingkungannya.<br />
<br />
kenapa gw anggep ini siklus umum? karena ternyata yang gw liat, belajar programming pun siklusnya sama kaya gitu juga. misalnya belajar bahasa pemrograman java:<br />
<br />
1. mengenal bahasa -> dimulai dengan mengetahui (dan membiasakan diri) dengan variabel, keyword, operator, dll<br />
<br />
2. mengolah logika -> menggunakan variabel, operator dan lainnya tadi untuk membuat sesuatu, dimulai dari yang sederhana hingga makin lama makin kompleks<br />
<br />
3. mengenal lingkungan -> makin kompleksnya kebutuhan logika tadi, 'menuntut' programmer untuk menggunakan IDE (integrated development environment) atau library/framework tambahan.<br />
IDE ada banyak, misalnya eclipse, jdeveloper, netbeans, intellijIdea dan lainnya. masing2 punya keunggulan dan kelemahannya sendiri2.<br />
framework pun ada banyak: misalnya framework untuk membuat tampilan ada tapestry, jsf, zk, dll. framework untuk koneksi database atau untuk controller pun ada banyak variannya.<br />
itu semua baru yang berhubungan langsung dengan pemrogramannya. banyak kondisi yang mengharuskan programmer membuat konfigurasi tertentu dan ini berhubungan dengan operating system yang digunakan, berarti ada baiknya programmer juga menguasai berbagai operating system.<br />
kesemuanya ini adalah bagian dari environment yang harus dikuasai untuk developing.<br />
<br />
4. mengimplementasikan -> setelah mengenal lingkungan 'teknis' seperti di poin 3, berikutnya baru lah penerapan sebenarnya dari pemrograman. mendevelop sesuatu, bisa jadi untuk keperluan proyek (pekerjaan) atau pun untuk keperluan studi, atau yang lainnya.<br />
<br />
dalam keberjalanannya, poin 3 dan 4 sering kali berjalan beriringan. saat implementasi, ada kalanya kita baru sadar kalo ternyata kita butuh wawasan tentang environment tertentu, dan sambil jalan kita juga sambil mempelajari environment itu. contoh: kita biasa develop di komputer sendiri dengan operating system windows. tapi dalam keberjalanan proyek, digunakan server yang menggunakan operating system linux. ya mau ga mau dikit2 mesti ngerti linux juga. kalo ga ngerti? mau ga mau mesti belajar juga deh :D (apess..)<br />
<br />
<i>life is not only about logics. its also the environment.</i><br />
<br />
jadi inget jenjang kaderisasi di himpunan dulu, ada 4:<br />
1. doktrinasi<br />
2. sosialiasi<br />
3. aktualisasi<br />
4. kontemplasi<br />
<br />
kalo dicocok2in, siklus umum yang tadi dijabarin di atas sesuai dengan penjenjangan ini dari poin 1 sampai 3.<br />
-doktrinasi kira2 bisa disejajarkan dengan pengenalan bahasa<br />
-sosialiasi kira2 sejajar dengan mengolah logika dan mengenal lingkungan<br />
-aktualisasi kita2 sejajar dengan implementasi logika (dan bahasa) dalam lingkungan<br />
<br />
lalu dimana posisi kontemplasi?<br />
<br />
penjabaran tadi kan menggambarkan proses belajar (dan beraktualisasi) secara pribadi. dialami tiap individu. tapi dari sudut pandang organisasi, sebutlah keluarga, temen bergaul, sekolah, kampus atau perusahaan, semuanya memiliki proses regenerasi.<br />
<br />
dalam konteks regenerasi inilah kontemplasi dimasukkan. dari bahasa yang 'cuma gitu2 aja' bisa melahirkan logika yang sangat luas, tergantung karakter dan sudut pandang tiap pribadi yang menggunakannya. dan dalam konteks organisasi, perlu ada standar, berarti perlu ada penjaga standar.<br />
<br />
<i>life is not only about logics and/or environment. its also the regeneration.</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10236547162191736960noreply@blogger.com0