label

Jumat, 30 November 2007
Nama adalah label yang kita berikan pada sebuah konsep atau beberapa ciri sebagai sarana untuk mempermudah pengenalan terhadap konsep atau ciri tersebut.

Bayangkan ada sesuatu benda/konsep/hal/apa pun yang selama ini kita beri nama A. misalkan pada suatu waktu tiba2 kita mendengar kata A, maka yang akan kita pikirkan adalah ciri2 khas yang ada pada benda A yang kita tau. Padahal mungkin saja A yang kita dengar itu bukan berarti A yang kita sudah tau sebelumnya.

Sampe sini nangkep lah ya maksud gw…

Misalkan lagi, ada sebuah benda/konsep/hal/apa pun yang kita beri nama B. dan ternyata ada beberapa bagian dari B ini mirip A, dan tanpa sengaja, saat kita mau menyebutkan B, kita malah mengatakan A. mungkin memang A dan B memiliki beberapa ciri yang sama, tapi tetap A berbeda dengan B. pasti ada suatu ciri yang hanya dimiliki oleh salah satu dan tidak dimiliki oleh yang lainnya.

Saat kita tanpa sengaja melakukan itu, ada kemungkinan kita menganggap B adalah sama dengan A, atau yang lebih parah lagi adalah kita menginginkan B untuk menjadi seperti A.

Kemungkinan 1) kita nganggep B=A. hal ini bikin B kehilangan identitas dirinya di mata kita. Pasti ada ciri khas si B yg ga dimiliki oleh A, tapi dengan kita nganggep B=A, maka secara ga langsung kita ga mengakui adanya ciri khusus si B itu, atau dengan kata lain bias dibilang klo kita tuh ga mengenal si B.

Kemungkinan 2) kita ingin B menjadi seperti A. Mungkin A emang sangat bagus, tapi bukan berarti semua harus menjadi seperti A. balik lagi ke yg awal tadi, tiap hal/benda/konsep/apa pun pasti punya ciri khasnya masing2, punya baik dan buruknya masing2 dan tidak ada alasan utk membuat B jadi seperti A.. klo emang lebih suka A, ambil lah A dan jgn menginginkan B menjadi A. B adalah tetap menjadi B, seperti halnya A juga tetap menjadi A.


DAMAIroom Sociotech ‘n Art, 301107
Bergas Bimo Branarto

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

kebutuhan dan keinginan

Kamis, 15 November 2007
kadang gw bingung saat dihadapkan dengan sebuah pilihan, saat itu gw mikir yang mana yg emang gw butuhin dan yang mana yg sekedar keinginan gw... saat itu terjadi, gw akan balik lagi mikir tentang apa sih tujuan gw sebenernya dan nurunin lagi langkah2 utk mencapai tujuan itu trus dibandingin sama pilihan yg gw punya...

tiba2 pada suatu hari (tepatnya lupa kapan) berlokasi di gelap nyawang (persisnya di cafe classic dody) gw ngumpul bareng beberapa orang kawan dan ngomongin soal kebutuhan dan keinginan, ternyata di dapat sebuah kesimpulan yang (sebenernya) cukup simpel.

kesimpulan itu berbunyi sbb: "saat lu dihadapkan dengan pilihan, itu pasti keinginan.. klo lu ga berhadapan dgn pilihan dan lu harus melakukan sesuatu maka itu berarti kebutuhan"...

misalnya kita berada dalam kondisi lapar, ga ada pilihan lain kita harus makan (berarti kebutuhan kita adalah makan) dan saat itu bisa aja kita dihadapkandengan pilihan "kita mau makan apa?", nah disitulah letak keinginan kita.

umumnya kebutuhan adalah suatu hal yg kita perluin utntuk bertahan hidup atau utk mencapai tujuan kita. klo dari pelajaran waktu SD dulu, yg gw maksud kebutuhan adalah "kebutuhan primer" dan keinginan adalah "kebutuhan sekunder, tersier, dan seterusnya..."

setelah kebutuhan utama kita tercapai, pasti akan ada kebutuhan2 susulan, misalnya kebutuhan primer kita adalah sandang, pangan, papan. kita ambil contoh yg sandang, atau pakaian.. menurut fungsi aslinya, pakaian tuh berguna untuk menutupi bagian tubuh (itu adalah kebutuhan utamanya) tapi lama kelamaan, pakaian juga berperan sebagai sarana mempercantik atau media penyampaian sesuatu (itu jadi kebutuhan susulan), seakan2 klo pake pakaian jelek maka harga diri akan jatuh, padahal menurut fungsi aslinya pakaian kan cuma utk nutupin badan biar anget atau nutupin aurat.. nah dalam kondisi kaya gitu, menurut gw, penutup aurat adalah kebutuhan.. dan sarana mempercantik atau media adalah keinginan

nah dengan deskripsi keinginan dan kebutuhan itu, yg pasti gw sih ngerasa jauh lebih mudah untuk nentuin pilihan dan jadi lebih nyaman dalam njalanin rangkaian hidup gw...

bergas bimo branarto
DAMAIroom Sociotech 'n Art, 141107

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

hectic yang menjadi santai....

sering bgt kita ngerasain saat kita ga bisa fokus sama satu hal, misalnya kita punya 3 kerjaan yg harus diselesaikan. idealnya adalah ngerjain satu persatu menurut prioritas.. tapi entah kenapa kadang dalam kondisi kaya gitu kita ga bisa fokus dalam ngerjain satu prioritas, sering bgt kepecah sama (misalnya) tiba2 inget bahwa masih ada kerjaan lainnya, atau tiba2 dapet ide utk nyelesein kerjaan yg lainnya, atau macem2 lah, tapi intinya saat kita ngerjain suatu hal, perhatian kita ga bisa fokus cuma ke hal itu aja...

hmm, kadang2 bagus sih kaya gitu, tapi ada kecenderungan lebih besar bahwa kita bakal ngerasa hectic banget.. dan klo terjadi kondisi hectic di pikiran kita, semua kerjaan akan jadi kacau karena besar banget kemungkinan ada hal yg penting tapi terlewat sama kita.. betapa menyenangkannya klo kita bisa ngerjain sesuatu dengan santai (tapi tetep serius dan fokus)..
hectic atau santai adalah tools (sarana) utk ngerjain kerjaan kita.. itu adalah kerja yg dilakukan otak. klo menurut psikologi, kerja otak tuh dibagi jadi beberapa gelombang berdasarkan tingkat energi yg dibutuhkan otak.. berdasarkan urutan energi dari terbesar sampe terkecil, urutan gelombang otak tuh: 1) beta, 2) alfa, 3) teta, 4) delta.

1) beta = ga fokus ke satu hal, cemas, hectic
2) alfa = fokus ke satu hal, santai
3) teta = mimpi saat tidur, semedi, kreatif
4) delta = tidur tanpa mimpi, utk penyembuhan

nah, ke-4 gelombang ini tuh berkaitan dengan alam sadar dan bawah sadar. sadar dan bawah sadar tuh ada penghubungnya, dan si penghubung ini tuh punya semacam saringan. saat kondisi beta, saringan ini rapet banget (bisa sampe ketutup), saat kondisi alfa dan teta saringan ini kebuka sebagian, pas kondisi delta saringan ini kebuka banget.. khayalan dll tuh kan dari bawah sadar, nah klo kebuka tuh berarti khayalan atau kreativitas bisa ngalir, sementara klo ketutup (gelombang beta) kreativitas tuh jadinya mampet..

oiya, daya ingat, kreativitas, kebiasaan, kepribadian, citra diri, itu smua tuh adanya di alam bawah sadar.. hehehe, kebayang dong kalo lagi hectic (gelombang beta) kita bisa pikun bgt, ga punya kepribadian (gampang diarahin orang)...

hmm, koq malah ngomongin gelombang2an kerja otak sih? kerja otak itu tentu ada pemicunya.. jelas otak bekerja kalo kita lagi ngerjain suatu hal, tapi ternyata kadang kerja otak tuh ga efektif, ada energi lain yg dibutuhkan secara ga sadar, jadinya utk ngerjain hal kecil aja energi yg kepake tuh jadi gede dan akhirnya nyampe deh ke gelombang beta, padahal cuma hal kecil...
ternyata kadang secara ga sadar, otak kita tuh melakukan perlawanan.. perlawanan nih ada 2, perlawanan terhadap apa yg kita kerjain dan perlawanan terhadap lingkungan tempat kita beraktivitas..

misalnya si A dan si B lagi nongkrong bareng sambil ngobrol di tempat Z.. si A ada di gelombang alfa dan si B di gelombang beta. nah lo, kenapa bisa beda?

kemungkinan 1) si A tuh seneng ngobrol jadi dia enjoy aja, tapi si B tuh ga doyan ngobrol, jadi secara ga sadar dia melakukan perlawanan terhadap aktivitas ngobrol itu (bisa aja B ngerasa useless klo sekedar ngobrol, serasa NATO gitu... atau alesan apa pun, yg pasti dia secara ga sadar melakukan perlawanan)

kemungkinan 2) A dan B tuh sama2 seneng ngobrol, tapi si A tuh seneng ada di tempat Z sedangkan si B tuh ga seneng sama tempat Z (mungkin si B baru pertama kali ke tempat Z), dlm kasus itu, si B melakukan perlawanan terhadap lingkungan di Z, mungkin di Z itu panas dan B ga tahan panas, atau di Z itu ada musuhnya si B jadi si B terlalu berhati2..

nah pernah ada percobaan tentang kondisi itu, ternyata hasil percobaannya adalah si A cenderung lebih dominan dalam ngobrol, lebih kreatif, lebih bijak, dll dibandingin si B.. hal ini bisa terjadi karena A berada dalam gelombang alfa sehingga lebih santai dan ada kecenderungan nerima masukan dari orang dan lebih bisa ngolah masukan itu dengan kreativitasnya sehingga menghasilkan kesimpulan yg hebat. sedangkan si B (dalam kondisi gelombang beta), dia cenderung kaku dan ngotot dalam mempertahankan pendapatnya..

keliatannya ga nyambung ya? padahal nyambung bgt, itulah perbedaan mencolok kondisi gelombang beta dan alfa... dalam suatu negosiasi, gelombang alfa tuh dibutuhkan banget, utk ngerjain suatu kesenian juga gelombang alfa dibutuhkan banget, utk ngerjain soal2 fisika juga ternyata butuh kreativitas yg ga bisa dihasilkan oleh gelombang beta (lagi2 gelombang alfa)...
hmm klo kaya gini, smua orang pengen lah selalu dalam kondisi alfa..

yang pasti mau pake gelombang yang mana, itu adalah pilihan, dan masing2 bebas make metode apa pun utk mendapatkan gelombang alfa dlm otaknya...


DAMAIroom Sociotech 'n Art, 151107
bergas bimo branarto

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------