what a year

Selasa, 27 Desember 2011
menjelang tutup tahun, ga ada salahnya untuk sedikit flashback..

dimulai dari awal tahun, bulan januari, yang sangat berwarna. gejolak emosi yang sangat dinamis. peristiwa demi peristiwa yang terjadi di bulan januari ini berhasil bikin gw menata ulang koridor aktivitas. dan koridor yang semakin mengerucut ini bikin fokus untuk belajar jadi lebih terarah, mengurangi perhatian akan hal lain di luar koridor, dan akhirnya juga berhasil bikin gw ga banyak mikir untuk ngambil peluang-peluang di depan mata.

banyak cita2, banyak usaha, banyak sekali kegagalan. mayan lah buat pengalaman.

sejak desember taun lalu ngebut sampe stres untuk ngerjain 'proyek fiktif', jadi 'project manager fiktif'. ceritanya waktu itu mau bikin project management software (pms) bersama Siliwangi Workshop Group (SWG). dimulai dari obrolan iseng2 sama senior gara2 ga bisa tidur, diterusin coret-coret di kertas, dilanjutin lagi jadi step-step pengerjaan dan analisa human resource. akhirnya didapet kesimpulan untuk ngerjain proyek fiktif ini sambil jadi bahan 'praktikum' untuk jadi seorang software developer. jadi trainee sekaligus jadi pembuat kurikulum training hahahaha ngaco pisan lah. tapi hal itu sekali lagi berhasil untuk bikin gw terpicu utk belajar banyak, melahap semua hal yang (dirasa) berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan teknis pelaksanaan pms tadi.. mayan lah, akhirnya pms selesai setelah 2 bulan, itu pun seadanya banget, cuma fitur2 dasar dan dengan tampilan seadanya juga.

keinginan untuk dateng ke kawinan temen gw di bali, bulan mei, bikin gw mati-matian ngejar proyek beneran.

membabi buta belajar semua yang bisa dipelajarin. dengan koridor yang udah mulai terarah, yaitu main di dunia it/software. berhubung pms tadi adalah bagian dari training java ee (enterprise/web application). kalo pun mau ngelebarin koridor, yang dilebarin adalah toolsnya. jadinya kalo pms dikerjainnya pake jsp (java server pages), sambil dalam panik berusaha ngejar proyek beneran, ketemu lah sama senior yang pelan2 mengiming-imingi proyek website. akhirnya mulai lah belajar php dikit-dikit.

dan ternyata proyek yang ditunggu-tunggu ini pun tak kunjung datang. di satu sisi gw cukup kecewa, tapi di sisi lain gw lega karena kalo pun proyeknya ada belom tentu gw udah sanggup utk ngerjain di bawah tuntutan deadline yang rapet :D.

kemudian tanpa diduga, kebetulan chatting sama temen lama. baru ketemu 2 atau 3 kali, itu juga pas taun pertama gw kuliah (udah selang 5-6 taun), tanpa kontak2an sebelomnya. tiba2 dia nawarin untuk ngerjain sebuah proyek sistem supply chain untuk distributor tekstil (tempat kerja adeknya dia). akhirnya gw sampein lah soal ini sama tim SWG, dan pada semangat untuk ngejar proyek ini. akhirnya, sikaaattt!!!

satu kali, dua kali, tiga kali asistensi (dalam durasi sekitar 2 bulanan). tiap hari mikirin skema, relasi database, sampe tampilan contoh untuk dipresentasiin ke distributor tekstil itu. udah minat nih keliatannya si pemilik. eh ternyata kami salah naro harga. kayanya kemahalan.. akhirnya digantungin deh sama beliau, ga dikabar2in lagi. akhirnya baru tau keputusannya itu beberapa bulan setelahnya, pas gw udah ga gabung di SWG, proyeknya dioper ke pihak lain yang bisa ngasih harga 10% dari harga yang kami minta huahahaha.

waktu makin mepet menjelang kawinan temen gw di bali tadi. gw ga punya duit sama sekali. senior gw yang berbaik hati mau ngasih gw 'gaji buta' untuk 2 bulan pun keliatannya udah mulai nipis keuangannya. gw ga mau jadi parasit. gw belom bisa ngehasilin apa2 selama 5 bulan di sana, cuma numpang tempat tinggal, numpang tempat internetan, numpang tempat belajar, numpang bikin kopi (sambil jualan dikit2), numpang brainstorming, numpang berbagi cita-cita, berbagi harapan, berbagi kesusahan, dll. akhirnya gw pasrah untuk ngambil kesempatan berkarir di sebuah perusahaan besar.

gara2 ngejar kawinan temen gw di bali, dan gara2 obrolan di SWG tentang bali, gw ngidam pengen kerja di bali. dia buka lowongan untuk training java di bali (balicamp). biarpun ternyata gw trainingnya di tangerang, itu cukup utk jadi alesan gw ada di Telkomsigma. dia mau ngasih training dengan 'ikatan dinas' selama 1,5 taun terhitung setelah training selesai. gaji cukup untuk bertahan hidup.  gaji pertama cukup untuk dituker tiket pesawat ke bali pulang pergi, berarti gw bisa dateng ke kawinan temen gw. gw ambil lah peluang ini, masih di dalam koridor gerak yang sama, software developer.

11 april gw resmi gabung di Telkomsigma, sebagai java trainee. sekali lagi terima kasih banyak untuk Siliwangi Workshop Group. (gile gw merinding pas nulis ini). sama sekali ga mudah untuk hengkang dari SWG, banyak banget pertimbangannya. dan terbukti 5 bulan dengan ritme kerja (atau ritme belajar) di SWG bikin gw cepet untuk ngolah informasi2 di training Sigma selama 1,5 bulan berikutnya.

kemudian muncul lah peluang (baca: keanehan) berikutnya. Sigma ngasih kesempatan untuk trainee yang mau ditempatin di bali. dengan semangat, jelas lah gw langsung ngacung! dan 2 minggu setelah training-in-class selesai gw resmi dipindahkan ke base Bali (balicamp), tujuan awalnya ngerjain salah satu produknya Sigma, yaitu arium konvensional, tapi akhirnya gw digabung ke tim produk Arium Syariah.

cuma 2 bulan gw di bali. balicamp perlu ngirim orang ke tangerang untuk ngerjain interface untuk arium syariah. gw dikirim balik ke tangerang. ketemu lagi sama temen2 training yang aneh2, ketemu sama bidang baru (interface) yang keliatannya bisa dikejar terus sampe mendalam dan prospek masa depannya lumayan juga.

sampe detik ini, gw masih terikat sama interface arium syariah.

setelah ngoceh ngalor ngidul begini, trus apa pelajaran yang bisa ditarik?

1. ngutip dari tulisannya eiji yoshikawa di buku 'taiko' - “Seorang samurai tidak bekerja sekedar untuk mengisi perut. Dia bukan budak makanan. Dia hidup untuk memenuhi panggilannya, untuk kewajiban dan pengabdian. Makanan hanyalah tambahan, sebuah berkah dari surga. Jangan menjadi laki-laki yang, karena sibuk mencari makan, menghabiskan hidupnya dalam kebimbangan”. buku taiko ini gw bacanya selama di SWG, diselingi dengan diskusi2 atau ceramah dari senior yang emang peminat Taiko.

2. perkuat koridor gerak, bisa berdasarkan minat atau berdasarkan kemampuan, yang pasti ikutin aja dimana rasa penasaran dan batasi pada satu bidang. koridor ini (mungkin) akhirnya yang menjadi 'panggilan kewajiban dan pengabdian'. bukan mengabdi pada kapital, tapi mengabdi pada koridor gerak itu, yang dimulai dari kesadaran diri sendiri. pada akhirnya 'panggilan' ini akan bikin kita melakukan yang terbaik yang kita bisa. kita belajar lebih banyak, skill bisa melesat, dan perusahaan pun dapet keuntungan dari proses kita.

3. koridor gerak itu kemudian akan melahirkan banyak pertanyaan, kita kejar aja jawabannya sekuat kita. tanpa kita sangka2, dalam masa pengejaran kita akan ada banyak peluang2 yang muncul, jangan ragu2 ambil aja peluang itu! karena mungkin jawaban yang kita cari ada di sana. buat step-step pencapaian, dan biarkan semua mengalir selama masih di dalam koridor dan memungkinkan untuk tercapainya step-step itu. ada masanya untuk eksplorasi, ga perlu batas2i diri dengan ikatan2 yang mungkin malah mengekang. kesempatan yang sama ga dateng 2 kali, dan kesempatan itu akan datang ke orang yang siap.

4. koridor gerak ini juga yang akan jadi katalis saat kita dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. kalo gw sih prinsipnya: mumpung masih anak baru, masih boleh salah :D dan masih ada senior yang bakal 'diutus' untuk bantuin kita kalo kita nemu kesusahan (walaupun kesusahan ini gara2 kita nyusahin diri sendiri dalam proses belajar yang 'rawan tersesat'). kesalahan adalah bagian dari adaptasi, jalani aja semuanya.

5. after all, di balik semua suka dan duka, tahun 2011 secara personal banyak membawa perubahan, banyak membawa pelajaran. banyak perjuangan yang dimulai, banyak gejolak emosi, banyak keberhasilan tapi juga banyak banget kegagalan. luar biasa, what a year..

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

ga jelas

Sabtu, 05 November 2011

sebuah siklus umum, berawal dari teori kertas kosong (tabula rasa) -john locke. ketika lahir, manusia digambarkan seperti kertas kosong, dan secara naluri untuk 'mengisi' kertas kosong itu dengan berbagai pengetahuan.

ketika kita datang ke sebuah tempat baru, anggeplah di sebuah tempat yang jauh dari tempat asal kita, apa yang pertama kali harus dilakukan?

menurut gw:
1. mengenal bahasa.
2. mengolah logika kita terhadap bahasa itu
3. mengenal lingkungan (budaya, sosial, dll)
4. baru kemudian mengimplementasikan logika kita ke dalam bahasa yang dikenal, disesuaikan dengan lingkungannya.

kenapa gw anggep ini siklus umum? karena ternyata yang gw liat, belajar programming pun siklusnya sama kaya gitu juga. misalnya belajar bahasa pemrograman java:

1. mengenal bahasa -> dimulai dengan mengetahui (dan membiasakan diri) dengan variabel, keyword, operator, dll

2. mengolah logika -> menggunakan variabel, operator dan lainnya tadi untuk membuat sesuatu, dimulai dari yang sederhana hingga makin lama makin kompleks

3. mengenal lingkungan -> makin kompleksnya kebutuhan logika tadi, 'menuntut' programmer untuk menggunakan IDE (integrated development environment) atau library/framework tambahan.
IDE ada banyak, misalnya eclipse, jdeveloper, netbeans, intellijIdea dan lainnya. masing2 punya keunggulan dan kelemahannya sendiri2.
framework pun ada banyak: misalnya framework untuk membuat tampilan ada tapestry, jsf, zk, dll. framework untuk koneksi database atau untuk controller pun ada banyak variannya.
itu semua baru yang berhubungan langsung dengan pemrogramannya. banyak kondisi yang mengharuskan programmer membuat konfigurasi tertentu dan ini berhubungan dengan operating system yang digunakan, berarti ada baiknya programmer juga menguasai berbagai operating system.
kesemuanya ini adalah bagian dari environment yang harus dikuasai untuk developing.

4. mengimplementasikan -> setelah mengenal lingkungan 'teknis' seperti di poin 3, berikutnya baru lah penerapan sebenarnya dari pemrograman. mendevelop sesuatu, bisa jadi untuk keperluan proyek (pekerjaan) atau pun untuk keperluan studi, atau yang lainnya.

dalam keberjalanannya, poin 3 dan 4 sering kali berjalan beriringan. saat implementasi, ada kalanya kita baru sadar kalo ternyata kita butuh wawasan tentang environment tertentu, dan sambil jalan kita  juga sambil mempelajari environment itu. contoh: kita biasa develop di komputer sendiri dengan operating system windows. tapi dalam keberjalanan proyek, digunakan server yang menggunakan operating system linux. ya mau ga mau dikit2 mesti ngerti linux juga. kalo ga ngerti? mau ga mau mesti belajar juga deh :D (apess..)

life is not only about logics. its also the environment.

jadi inget jenjang kaderisasi di himpunan dulu, ada 4:
1. doktrinasi
2. sosialiasi
3. aktualisasi
4. kontemplasi

kalo dicocok2in, siklus umum yang tadi dijabarin di atas sesuai dengan penjenjangan ini dari poin 1 sampai 3.
-doktrinasi kira2 bisa disejajarkan dengan pengenalan bahasa
-sosialiasi kira2 sejajar dengan mengolah logika dan mengenal lingkungan
-aktualisasi kita2 sejajar dengan implementasi logika (dan bahasa) dalam lingkungan

lalu dimana posisi kontemplasi?

penjabaran tadi kan menggambarkan proses belajar (dan beraktualisasi) secara pribadi. dialami tiap individu. tapi dari sudut pandang organisasi, sebutlah keluarga, temen bergaul, sekolah, kampus atau perusahaan, semuanya memiliki proses regenerasi.

dalam konteks regenerasi inilah kontemplasi dimasukkan. dari bahasa yang 'cuma gitu2 aja' bisa melahirkan logika yang sangat luas, tergantung karakter dan sudut pandang tiap pribadi yang menggunakannya. dan dalam konteks organisasi, perlu ada standar, berarti perlu ada penjaga standar.

life is not only about logics and/or environment. its also the regeneration.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

masalah untuk mengurangi masalah

Sabtu, 08 Oktober 2011
bayangin kita duduk di sebuah teras, di posisi yang agak lebih tinggi dari aktivitas keseharian, di tengah kota. kita liat kemacetan, kita liat pelanggaran-pelanggaran "kecil" seputar lalu lintas, kita liat trotoar berubah fungsi jadi tempat jualan atau tempat melintasnya motor yang mau ngehindarin macet, bukan lagi tempat yang nyaman bagi pejalan kaki.

dalam hati mungkin kita akan berkata "untunglah gw ga ada di jalan raya yang semrawut itu..", lalu mulai membayangkan asiknya duduk mengamati kesibukan (atau kesemrawutan?) sambil minum segelas kopi panas sambil ngerokok.

lalu kita alihkan pandangan ke lingkungan yang lebih dekat dengan posisi duduk kita. bayangin ada biji kopi yang baru aja disangrai, belom digiling jadi bubuk. bayangin juga seandainya ada sebuah alat, bentuknya kotak, kalo kita masukin biji kopi tadi, ga lama kemudian segelas kopi panas dengan aroma yang menggugah selera telah tiba secara otomatis di samping kita.

trus kita mulai mbayangin lagi, seandainya alat seperti itu emang ada, gimana cara kerjanya?

pasti ada sistem penghancur biji kopi, pasti ada sistem pemanas air, pasti ada sistem penuang bubuk kopi, pasti ada sensor untuk menentukan volume bubuk kopi yang harus dituang (berdasarkan volume gelas dan perbandingan takaran), pasti ada sistem penuang air dan penentu volume air yang mesti dituang (berdasarkan volume gelas dan perbandingan takaran), pasti ada sistem pengaduk, dan terakhir pasti ada sistem 'pengantar' gelas dari alat tersebut sampai lokasi tertentu di samping kita. dan masih banyak lagi masalah yang bisa diajukan terkait dengan alat itu, mengembangkan lagi dari masalah-masalah yang disebutin sedikit di atas.

ada sangat banyak masalah yang harus dipecahkan sebelum hidup kita sedikit lebih nyaman, menyempurnakan hidup.

apa yang menyempurnakan hidup? kenyamanan yang sempurna atau kegiatan yang kita lakukan untuk menyempurnakan kenyamanan itu sendiri? entah, terserah gimana masing-masing orang mempersepsikannya. bisa jadi salah satunya, bisa jadi keduanya.

kenyamanan yang sempurna. kalo kita artikan 'nyaman' sebagai kondisi dimana tidak ada (atau ada tapi sedikit) masalah, berarti untuk mendekati kenyamanan itu kita mesti mengurangi jumlah masalah.

kita balik lagi ke hal-hal yang tadi kita bayangin, ada kondisi lalu lintas, ada alat pembuat kopi, dan mungkin ada yang mbayangin hal-hal lain, ada banyak sekali masalah di sekitar kita. mulai dari masalah aktual (seperti contoh lalu lintas) sampai masalah ideal (berawal dan/atau berada di tataran ide).

dan dengan asumsi bahwa semua hal yang menjadi perhatian kita bermula dari persepsi tertentu kita akan sesuatu itu (semua hal punya potensi untuk jadi masalah, semua hal punya potensi untuk jadi peluang, semua hal punya potensi untuk membuat senang, semua hal punya potensi untuk membuat sedih, dan seterusnya), maka untuk mengurangi jumlah masalah yang mesti kita lakukan adalah berfokus pada satu hal/masalah/bidang/apapun.

dalam contoh kasus alat pembuat kopi otomatis tadi, keseluruhan sistem kerja terbagi jadi 7 subsistem. tiap subsistem memiliki masalah-masalahnya masing-masing. bayangin kalo 1 orang mau ngerjain semua itu sendiri. kebanyakan masalah tuh orang ntar, ksian..

pembagian sistem ke dalam subsistem itu sendiri udah merupakan upaya pengurangan masalah. berikutnya, mending dibagi-bagi aja masalah itu ke beberapa orang. misalnya 1 subsistem dibebanin ke 1 orang. bukan ga mungkin nantinya tiap subsistem ini akan terbagi jadi beberapa subsistem lagi. tergantung tingkat kesulitannya.

untuk ngehemat waktu, enaknya sih tiap subsistem itu dikerjain paralel. berarti yang perlu dilakukan berikutnya adalah bikin interface untuk komunikasi antar subsistem itu. misalnya interface antara sistem penghancur biji dengan sistem penuang bubuk kopi.

di sini orang yang ngerjain sistem penuang mesti ngasih tau kebutuhannya untuk memulai sistemnya. misalnya: dia butuh tau kopi udah jadi bubuk atau belum dan berapa volumenya. sepakatin dulu, kalo kopi udah jadi bubuk, sistem penghancur akan ngelempar variabel String bernilai "OK", dan akan ngelempar variabel double bernilai volume bubuk kopi.

baru deh sekarang orang yang ngerjain bubuk kopi bisa kerja, acuannya: dia mesti ngehasilin output String "OK" dan double volume bubuk kopi. dan orang yang ngerjain sistem penuang mengacu sama begitu ada variabel String "OK" nyampe ke sistemnya, dia akan ngecek berapa jumlah volume bubuk kopi, ngecek berapa volume gelas, dan ngaktifin sistem penuangnya.

jika kita adalah orang yang ngerjain sistem penghancur, kita ga usah mikirin sistem2 lainnya. yang penting kan udah jelas apa outputnya yang perlu kita hasilin. selanjutnya mungkin kita bisa mulai dengan 1. sensor (atau 'listener') utk ngecek apa ada biji tertuang, 2. proses penggilingan, 3. pengukuran volume, 4. media untuk melempar pesan ke interface.

gitu tuh, ternyata di dalam (sub)sistem penghancur, masih beranak lagi jadi 4 (sub)subsistem. mau bagi2 tugas lagi? atau mau dikerjain sendiri? terserah. yang pasti, utk mulai ngerjain kita perlu nyiapin interface lagi antar (sub)subsistem. 4 subsistem berarti 4 masalah. mau ngurangin masalah? kita pilih aja satu subsistem, sisanya dibagi-bagi ke orang lain.

misalnya kita pilih proses penggilingan. berarti kita mesti nunggu pesen yang masuk dari sistem listener, sepakatin dulu apa kode yang akan dilempar sama sistem listener, misalnya String "lanjut!". nah sekarang proses penggilingan akan digenerate sama sistem yang nerima kode String "lanjut!". program akan mengatur tegangan mana yang diaktifkan untuk njalanin mesin penggiling. kemudian bubuk kopi yang udah tergiling akan 'dijatuhkan' di sebuah wadah di bawah mesinnya.

lalu mungkin kita bisa nari sebuah timbangan digital di bawah wadah itu dan menyambungkannya dengan interface pengukuran volume. jika berat wadah > 0 maka sebuah kode akan terkirim ke interface dan interface itu akan ngelanjutin ke sistem pengukuran volumenya. tapi tenang, ini bukan masalah kita. ini masalahnya orang yang ngerjain pengukuran volume. dan seterusnya..

setelah semua orang selesai dengan kerjaannya masing-masing. tinggal dites deh hasilnya. masukin biji kopi ke alat dan lihat apa yang terjadi selanjutnya, pasti bisa dilacak di sistem mana terletak kesalahannya (kalau ada). dan biarkan orang itu bertanggung jawab sama kerjaannya (kalo orangnya udah ga ada, sepakatin aja siapa yg mesti beresin itu)..

jadi sejauh ini apa yang bisa disimpulin?
menurut gw,
1. secara manusiawi tiap orang akan bergerak menuju kenyamanannya masing-masing dengan membatasi lingkup perhatian dan pekerjaan sesuai minatnya (mengurangi scope masalah yang dihadapi). dan pada akhirnya kegiatan ini akan menghasilkan spesifikasi (atau keahlian spesifik) dari orang itu.

2. dengan simpulan 1, kita mesti siap dengan pertanyaan: "lu orang atau bukan? kalo lu orang, apa spesifikasi lu?". dan mungkin hal ini udah jadi trend di masa sekarang, dimana tiap orang akan menangani masalah tertentu yang spesifik di dalam sebuah keseluruhan sistem besar. istilah kerennya: outsourcing.

3. dari simpulan 2, ngeliat maraknya outsourcing sekarang ini, interfacing bisa dilihat sebagai satu titik vital dari semua sistem. bermain di zona interface berarti menggunakan sudut pandang bahwa keseluruhan sistem terbagi jadi beberapa subsistem yang saling berkomunikasi satu sama lain.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

apalah aku

begitu tombol 'OK' ditekan, aku pun meluncur. entah tenaga apa yang mendorongku, tapi aku bersama kawananku terlontar bersamaan menyusuri lekuk liku jalur yang tidak kuketahui liukan dan kemana tujuannya. baiklah, aku ikut saja. dorongan itu terlalu kuat untuk kulawan, toh setidaknya kawananku masih berada di sekitarku.

kami berdiri berurutan, dalam satu barisan panjang, di atas sebuah gerbong panjang dan sempit yang meluncur dengan kecepatan tinggi. tapi aneh juga, kami stabil di atasnya.

dalam waktu singkat kami sampai di sebuah ruangan besar. ruangan ini penuh kesibukan. riuh sekali. satu persatu kami di dalam barisan diminta untuk maju, dan saat tiba giliranku suatu sosok di depanku (entah apa dia, aku ga pernah mengenal sosoknya) melihatku sesaat dan mengucapkan sesuatu pada kawannya.

kawan dari sosok itu mencatat apa yang dikatakannya, kemudian pergi. tidak lama kemudian dia kembali, membawakan sebuah papan bertali untuk ku kalungkan di leherku. aku tidak tau apa yang tertulis di papan itu, karena tidak lama kemudian sebuah sel kecil (kandang berterali) tiba di depanku dan aku didorong masuk ke sana.

begitu aku masuk, pintunya langsung ditutup. dan sel ini mulai meluncur, ke sebuah ruangan besar, dan kulihat kawan-kawanku tadi juga berada di dalam selnya masing2. kami masing-masing dipisahkan satu sama lain, tapi dijajarkan bersama-sama. apa maksudnya ini??

belum sempat pertanyaanku terjawab, sel-sel kawananku berikutnya mulai menyusul dijajarkan bersama kami. dan segera saja sel-sel kami mulai meluncur kembali dalam sebuah lorong gelap. posisi kami masih sama seperti waktu luncuran pertama tadi, berurutan satu per satu dalam sebuah barisan panjang, hanya bedanya kini kami berada di dalam sel kami masing2.

rasanya cepat sekali waktu berlalu, kami tiba di sebuah ruangan besar lagi, yang juga penuh kericuhan. tepat di tengah ruangan besar ini terdapat semacam court luas, yang terbagi-bagi berdasarkan kode-kode tertentu, dan kode itu menempel di sebuah kursi.

selku langsung mengarah ke salah satu kursi dan berhenti tepat di sampingnya. secara otomatis pintu itu terbuka dan sekali lagi aku merasakan dorongan sehingga aku pun terlempar keluar dari sel dan jatuh terduduk di kursi itu. dengan cepat sebuah seat belt membelit tubuhku dan kini aku sudah terikat erat di kursi itu. selku tiba2 berputar dan meluncur kembali ke arah datangnya tadi. baru aku sadari ada sebuah kode di atas tiap sel, entah kode apa itu dan apa artinya.

dalam sekejap kursi yang kududuki bergerak melaju dengan kencang. kulihat kawananku pun mengalami hal yang sama dengan kursinya. kembali melewati lorong panjang, dan tiba di sebuah ruangan besar lagi. dan sekali lagi kami semua dilemparkan ke sebuah wadah berkode tertentu. tiap satu dari kami mendapat satu wadah sendiri.

tak berselang lama, suatu sosok kembali mendatangiku dan memperhatikanku cukup lama, kemudian dia mengatakan sesuatu kepada kawannya yang segera mencatat dan pergi. kulihat kawananku pun mengalami hal yang sama. si sosok tadi akhirnya kembali bersama sosok lain yang kukira mirip dengan diriku dan kawananku.

kulihat nametag di dadanya, sempat terbaca sekilas "responseCode". dia didorong untuk duduk di wadah yang sama dengan kami, dan dengan segera, kursi yang tadi membawaku ke ruangan ini kembali lagi di sampingku.

wadahku meninggi dan mulai memutar seakan hendak "menuang" diriku ke atas kursi tadi. aku pun lagi2 jatuh ke kursi itu yang langsung mengikatku dengan seatbeltnya. setelah semua kawananku mengalami hal yang sama, kursi ini kembali melaju cepat melewati lorong yang tadi.

dan proses seperti awal tadi kembali berulang, tapi kebalikannya. sampai kusadari aku telah berada di ruangan pertamaku sebelum tombol "OK" ditekan. semua yang kupakai dipreteli, nametag-ku dilepas dan sesuatu menarikku ke sebuah sandaran, aku tertempel di sana. dan tidak lama aku meluncur keluar dari ruangan gelap itu.

aku muncul ke dunia, melalui sebuah kertas tipis. dan kulihat ada manusia di atas sana menarik sandaranku yang berupa kertas tipis. kurasakan kertas sandaranku pun berpindah tangan ke manusia lainnya yang melihat diriku dengan seksama sebelum akhirnya meremukkan sandaranku dan melemparkannya ke sebuah tempat yang sempat kulihat bertuliskan 'recycle'..

belakangan kuketahui bahwa ternyata aku tidak satu. aku berada di semua wadah yang kududuki, sebelum luncuran lain menghapus diriku dari semua wadah itu.

apalah aku ini. pasif, terduplikasi, terlempar kesana kemari. jika aku dapat memilih ketika dilahirkan, aku akan memilih jadi seorang manusia yang dapat beraktivitas di dunia nyata, bukan sebagai data 'amountTransaction' yang pasif di dunia digital..

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

batu tujuh

Selasa, 06 September 2011
kaya maen batu tujuh, kira2 aturannya mirip petak umpet, tapi bedanya:

kalo petak umpet: yang jaga mesti tutup mata, ngitung sampe jumlah tertentu, yang lainnya ngumpet, trus si yang jaga mulai nyari yang pada ngumpet setelah itungannya selesai. yang ngumpet bisa menang kalau bisa nyentuh 'hong' duluan sebelom yang jaga nyentuh 'hong'nya.

kalo batu tujuh: 7 buah batu disusun vertikal, ga boleh jatoh. yang jaga mesti nyusun batu sampe kesusun dengan bener, yang lainnya ngumpet. setelah batu kesusun, yang jag amulai nyari yang pada ngumpet, kalo ketemu mesti cepet2an ke batu lagi. selama batu belom rusak susunannya, kalo yang jaga sampe duluan ke batu itu, berarti yang ngumpet kalah. tapi kalo yang ngumpet nyampe duluan, dia bisa nendang susunan batu itu sampe rusak lagi, dan yang jaga mesti nyusun lagi batunya trus nyari yang ngumpet lagi, dan seterusnya.

nah, sekarang bayangin, kita lagi jaga. trus yang laen udah pada ngumpet. abis kita susun batunya, udah mantep bener lah susunannya, rigid, trus kita mulai nyari deh tuh pemain2 yang laen. dan kita cukup jago nih utk nemuin banyak di antara mereka. dalam sekali jalan udah nemu 50%+1 peserta (misalnya) dan terus balap lari sama mereka ke arah batu sebelom mereka rusakin tuh susunan batu.

dan seperti dugaan (kan kita jago), jago lari juga, kita nyampe duluan sebelom mereka. dan tiba2 saking kencengnya kita lari, tanpa sengaja batunya kesenggol dan buyar. mending kalo buyarnya deket, jauh2 men!

hahaha, nasib.
jago lari tapi ga jago nge-rem.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

request-respons

Kamis, 18 Agustus 2011
respons.
pengen dapet respons? kirim request lah.

anggeplah kita punya beberapa parameter untuk dijadiin request. kita lempar lah request ini ke sebuah sistem.

kalo sistemnya adalah engine transaksi keuangan bisa jadi responsnya cuma berupa kode '00' jika berhasil atau '06' jika gagal.

kalo sistemnya adalah halaman website, responsnya adalah tampilnya halaman yang dipanggil.

kalo sistemnya adalah orang, bisa jadi responsnya adalah kalimat 'ga tau..' atau mungkin malah '......' (alias dicuekin).

yah, bisa macem2 bentuk respons. tergantung kaya gimana requestnya dan kaya gimana kelakuan sistem yang diharapkan utk ngerespons.

dengan adanya respons, kita jadi kenal sama sistemnya, dan kita tau gimana harus bertindak (utk ngerawat sistemnya, atau utk manfaatin sistemnya, atau untuk mbenerin sistemnya, atau apa pun lah).

dulu dosen gw bilang: "kalo mau kenal sama suatu sistem, kasih lah gangguan ke sistem itu dan liat responsnya". kira2 mirip lah, anggep aja tiap request adalah gangguan bagi internal sistem itu. maksudnya, misalnya si sistem lagi bengong, atau lagi diem (lembam lah pokoknya), trus kita kasih pertanyaan atau perintah, itu kan gangguan untuk ke-diem-annya, dia jadi mesti njawab atau mesti nyuekin, atau mesti ngerjain perintahnya.. gangguan lah.

apapun responsnya, kalo ga sesuai keinginan, yaudah itu lah dia. (cukup tau aja lah..), kalo sesuai keinginan yaudah alhamdulillah.

tapi yang pasti, tiap sistem butuh gangguan (atau request) biar dinamis.
dan eksternal butuh mengganggu untuk bisa ngenal sistem itu (dari responsnya).

tapi jangan lupa juga, request-response kan bentuk komunikasi. yang namanya komunikasi pasti nyediain tempat untuk adanya kesalahpahaman. sistem salah nangkep maksud request (jadi responsnya ga sesuai harapan). atau justru requestnya yang salah sehingga respons yang diinginkan pun ga tercapai. atau bisa jadi requestnya bener, responsnya bener, tapi si pemberi request yang salah nangkep arti responsnya (salah nerjemahin).

semua itu bisa terjadi, siap2 aja.

di luar dari segala tetek bengek dan suka duka dalam merequest dan merespons, jelas request ga bisa gitu aja dilakukan.

misalnya, kita ga bisa langsung nge-request ke servernya fesbuk untuk nampilin foto orang tertentu yang kita pengen (dengan langsung ngeklik alamat url-nya foto itu). minimal kita mesti login dulu. setelah login, profil kita juga mesti 'diijinin' untuk ngeliat foto2 itu dari si empunya foto.

atau yang lebih simpelnya lagi, bahkan untuk bisa login di fesbuk kita mesti buka dulu koneksi internetnya. kegiatan 'login' juga adalah merupakan request ke sistem aplikasi web.

perlu ada session yang dibuka sebelom kita ngerequest. dan perlu ada request yang dilempar sebelom kita dapet respons.

tenang aja, kita ga perlu berasal dari halaman http untuk bisa ngelempar request dan nerima respons dari halaman http. yang penting kita nyiapin akses untuk komunikasinya aja. kita buka aja koneksinya, trus alirin datanya.

kita ga perlu jadi pangeran utk bisa ngegodain (ngerequest) seorang puteri cantik. dan kita juga ga perlu jadi pangeran untuk bisa dibentak2 (respons) sama si puteri cantik tadi. kita cuma perlu berada di tempat yang dia lewatin, atau tau nomer telponnya (atau bahkan ym/fbnya :D).

kita bisa berasal dari mana aja. kita bisa jadi siapa pun diri kita sebenernya.

kalo kita adalah class java, sebagai client, yang penting kita open HttpUrlConnectionnya, kita printStream parameter2nya, dan post ke url-nya server yang kita inginkan, dan siapin HttpUrlConnection utk nerima respons dari server itu. kalo koneksi berhasil terbuat, kita akan dapet respons pertama kode '201', kalo dicuekin (mungkin karena salah alamat) kita akan dapet respons kode '404'. dan kalo kita berhasil konek tapi ga dibolehin ngakses dia, kita akan tetep dapet respons, yaitu kode '401' atau '403'.

kita bisa cegat si puteri di tempat dia beraktivitas, setelah dia lewat di tempat kita, kita bisa buka sessionnya dengan bilang 'eh..', kalo dia nengok berarti connection/session is created (bisa dilanjutkan dengan mengirim request). kalo ga nengok, tendang aja kakinya dan bilang 'sori..' kalo dia senyum trus ngajak kita kenalan berarti responsnya = transaction success. kalo dia cemberut jangan kecil hati, paling ga dia udah ngerespons request kita (minimal itu artinya koneksi/sessionnya udah kebuka).

kalo dirasa responsnya masih kurang untuk kita ngecek apakah sessionnya udah kebuka, angkat aja roknya. dan session (plus rok!) pasti terbuka, dengan request pertama adalah ngangkat rok, dan respons pertamanya adalah tamparan.

berhasil! session terbuka, kita uda ngerequest dan udah dapet respons. dengan demikian urusan selanjutnya bisa jadi lebih mudah, tinggal disesuaikan aja requestnya untuk dapetin respons yang diinginkan.

hal yang menyenangkan dalam pihak Client: kita bisa agresif dan kreatif dalam memberi request dan bisa leluasa menerjemahkan responsnya.

dengan mengingat kesenangan itu,
dengan mengingat bahwa interaksi tidak lebih dari sekedar request dan respons,
lets just make a move for a session.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

bbm dan transportasi umum

Kamis, 30 Juni 2011
pacung, 29 juni 2011

tadi pas makan ga sengaja liat berita, tentang stok premium dan solar yang habis di beberapa tempat. terkait juga soal bensin premium yang ditujukan untuk orang2 ga mampu.

kenapa stok habis? karena permintaan lebih tinggi dari stok yang ada.
kenapa stok kurang banyak? mungkin karena mahal, ini jadi nyambung juga sama
kenapa subsidi dikurangi? yaitu karena harga terlalu tinggi dan pemerintah ga bisa ngesubsidi semuanya. sesuai hukum ekonomi, kalo permintaan banyak maka harganya akan naik.

misalnya gw punya duit bulanan 2,5 juta: trus gw nyicil motor baru per bulan 500ribu, 2 juta sisanya untuk makan sekeluarga dan sekolah anak. itu kan pas2an banget (mungkin malah kurang). ga akan mampu ngebayar keperluan2 lain. apa perlu pake bbm tanpa subsidi?

mungkin jawabannya: ya kalo pas2an gitu dan ga sanggup beli pertamaks mending ga usah beli motor karena itu konsekuensinya kalo beli motor baru.

dan mungkin akan dibales: gw butuh transport dan gw bisa penuhin kebutuhan transport itu dengan nyicil motor (toh DP-nya murah), tapi karena gaji gw pas2an banget maka gw bisanya beli premium.

jadi kalo premium ditujukan untuk orang2 ga mampu. apa parameter 'mampu' dan 'ga mampu'?

gw pikir berkutat di terminologi 'mampu' atau 'ga mampu' tuh ga nyentuh akar masalah sebenernya. itu cuma rembetan masalah yang kalo dibahas terus2an justru akan mempertajam masalah kesenjangan sosial.
gw berasumsi seperti di awal tadi, yaitu stok kurang dan subsidi dikurangi (karena terlalu mahal untuk stok uang negara) dipicu dari permintaan yang terlalu banyak.

untuk apa aja permintaan2 itu? jelas, industri. berikutnya karena pertumbuhan jumlah kendaraan motor yang melesat. ada kategori untuk industri kecil, menengah, besar. seharusnya ga ada masalah dengan pemberian kebijakan penggunaan bbm bagi ketiga kategori industri itu. yang jelas nyerempet orang banyak (dan sensitifitas status sosial) adalah masalah kendaraan bermotor.

jika permintaan bbm dari penggunaan kendaraan bermotor demikian tinggi, kenapa solusinya bukan dengan pembatasan penjualan kendaraan bermotor? kemacetan juga dipicu dari masalah ini. dengan membatasi penjualan kendaraan bermotor, permintaan bbm bisa ditahan untuk ga bertambah banyak lagi dan kemacetan bisa ditahan untuk ga nambah parah.

melesatnya penjualan kendaraan bermotor (khususnya motor) dipicu sama murahnya uang muka. apa ga bisa ada kebijakan yang ngatur besar uang muka untuk perusahaan2 penjual kendaraan bermotor?

setelah kendaraan bermotor mulai menurun peningkatan jumlahnya (bukan 'jumlah'nya, tapi 'peningkatan jumlah'nya), harusnya para pemangku kebijakan bisa bernafas sedikit lebih lega dan mulai ngurusin transportasi umum yang baik dan layak.

baik dan layak harus terkait dengan jumlahnya yang mencukupi kebutuhan para penggunanya (biar ga perlu maksa desak2an di dalemnya) dan rute yang menyelimuti semua titik (mungkin bisa diitung dari tempat mana pun selalu ada titik - mungkin halte atau stasiun - dalam radius paling jauh misalnya 500meter).

dengan demikian daripada capek nyetir sendiri ngelewatin macet dan ngeluarin duit utk beli bensin, orang2 akan mikir bahwa lebih enak naik kendaraan umum yang nyaman (sesuai kapasitas normal) dan tersedia dimana aja ga usah jauh2 nyari atau nunggu.

akhirnya jumlah permintaan bbm akan berkurang, subsidi bisa difokuskan untuk kendaraan umum - karena mayoritas orang akan menggunakan kendaraan umum - dan biar kendaraan pribadi menanggung bbm tanpa subsidi. dan kemacetan pun akan berkurang.

jadi bapak2 ibu2 yang (katanya) cukup bijak untuk bikin kebijakan dan sering nongol di tipi, ga usah permasalahin soal 'mampu' 'ga mampu', tapi beresin lah akar masalahnya: tutup kemungkinan adanya penambahan kendaraan bermotor (dengan pembatasan uang muka) dan perbaiki jumlah, kelayakan, cakupan (trayek) transportasi umum.

ini sekedar request dari seorang warga negara yang taat bayar pajak dan awam soal kebijakan2 dan beberapa saat lalu sering sumpek2an di kendaraan umum di tengah kemacetan karena terlalu banyak kendaraan dibanding luas jalan dan sekarang (setelah jauh dari ibukota (baik ibukota negara maupun ibukota propinsi)) bahkan susah untuk nyari kendaraan umum.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

kutu loncat

pacung, 29 juni 2011

sering-sering lah keramas. lama ga keramas, rambut jadi keras, kutu pun berkembang bebas. dan ternyata serunya lagi, kutu pun bebas loncat kesana kemari termasuk ke sarung bantal dan ini yang nyusahin. biarpun udah keramas sering2, kalo di sarung bantal udah sampe ada kutunya, tetep aja si kutu akan loncat2 ke rambut dan bikin gatel lagi.

tapi tenang aja, bagi kalian yang jarang keramas, posting ini tidak akan cerita tentang kesengsaraan kalian garuk2 kepala. itu urusan masing2.

gw inget waktu di kampus. tentang tingginya wacana tentang betapa buruknya 'kutu loncat'. istilah bagi mereka-mereka yang sering pindah-pindah tempat kerja. dikisahkan tentang rendahnya loyalitas mereka, betapa oportunis mereka karena selalu nyari tempat-tempat baru yang lebih menguntungkan.

hmm..
manusia dan kutu..
kenapa ya istilah 'kutu' yang dipake untuk manusia-manusia pekerja yang 'nomaden' itu?

apakah istilah 'kutu loncat' juga bisa dipake untuk manusia purba yang hidup berpindah-pindah tempat? mereka pemburu, ketika mereka bermigrasi ke suatu tempat, pasti mereka nyari hewan buruan untuk dimakan. ketika jumlah hewan buruan mulai menipis (atau mungkin habis) mereka pindah ke tempat baru yang masih banyak 'stok' hewan buruan. setelah kenal pertanian baru deh mereka menetap dan bertani.

pasti ada suatu alesan kenapa analogi 'kutu' yang digunakan. coba kita liat kelakuan kutu.

kutu adalah parasit. dia cuma ngambil dan ngambil aja, dia ga ngasih keuntungan apa pun untuk kepala dan/atau sarung bantal yang dia tinggalin. dia kerja, nyari makan untuk dirinya sendiri. dan dari sudut pandang yang dihinggapinya, ada gangguan dalam bentuk gatal atau rambut rontok.

apakah pekerja di sebuah perusahaan juga begitu? mungkin. bisa aja. tergantung apakah dia cuma sekedar nyari gaji dan/atau ilmu tanpa ngasih keuntungan apa-apa untuk perusahaannya, atau malah kehadirannya malah ngerugiin perusahaan. itu balik lagi ke personalitinya. tiap orang punya alesan-alesan yang berbeda tentang perpindahannya. sehingga pastinya ga bisa digeneralisir bahwa mereka semua bisa dianalogiin sebagai 'kutu loncat'.

---

dengan asumsi bahwa tiap perusahaan pasti punya standar tertentu dalam pemberian tanggungjawab pada pekerjanya.

gimana dengan pekerja yang fokus pada peningkatan karirnya (sejalan dengan peningkatan gajinya) yang juga berarti peningkatan tanggungjawab di perusahaannya? maka berarti tujuan peningkatan karir (dan gaji) juga sejalan dengan baktinya (tanggungjawabnya) terhadap perusahaannya. dia pasti dianggap menguntungkan perusahaannya.

pada kasus kaya gitu, loyalitas akan otomatis terbentuk selama pemberian hak dan kewajibannya seimbang dan/atau visi si pekerja sejalan dengan visi perusahaannya. konteks loyalitas yang digunakan adalah ikatan profesionalisme (sesuai tuntutan di dunia kerja/profesi). yang akhirnya akan menerima tanggungjawab(jabatan/gaji) lebih tinggi adalah pekerja yang memiliki inisiatif lebih baik dari yang lain.

di contoh kasus itu, si pekerja akan pergi dari perusahaannya jika ternyata perusahaan menuntutnya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan idealisme/visinya atau jika si pekerja merasa hak yang diterimanya tidak sesuai dengan kewajiban yang diembannya terhadap perusahaan. hak bisa termasuk gaji/fasilitas, dan juga ilmu.

-

contoh kasus lain, seorang pekerja njalanin tugasnya tanpa inisiatif. tapi dia nyelesein kerjaannya sesuai request. tepat waktu, mungkin agak ngaret2 dikit, tapi selesai sesuai kehendak sistem, artinya kerjaannya beres, ga langsung fix tapi mungkin setelah beberapa perbaikan yang telah diuji oleh testernya. ga di atas standar, tapi ga di bawah standar, pas2an lah. dia kerja lumayan lama di perusahaan itu, tanpa kenaikan gaji (pasti ada lah bonus2 mah).

dia menuntut kenaikan gaji mengingat bahwa dia telah ada di sana sekian lama. untuk kasus ini, yang bisa jadi masalah adalah visi masing2. visi pekerja - bahwa kenaikan gaji harus dihitung dari durasi dia bekerja, tidak harus diikuti dengan kenaikan tanggungjawab. dan visi perusahaan, bisa jadi sesuai dengan visi pekerja tadi, atau bisa juga beda yaitu kenaikan gaji harus disesuaikan dengan kenaikan tanggungjawabnya untuk perusahaan itu.

kemungkinan orang itu akan pindah adalah karena perbedaan visi itu, setelah melewati negosiasi.

-

contoh kasus lain lagi, seorang pekerja yang kerjaannya harus dikejar-kejar terus sama pimpinannya karena dia terlalu lambat untuk perusahaan itu. bisa jadi karena pekerjanya emang lambat atau perusahaannya yang terlalu cepat, kembali lagi ini masalah standar yang dimiliki sama perusahaan itu. maka yang bisa jadi masalah adalah masalah kecocokan cara kerja, jika pekerja ingin bertahan di sana maka dia harus mempercepat cara kerjanya, atau perusahaan memang berhak memberhentikannya, sesuai etika profesional.

kemungkinan perpindahan si pekerja itu adalah karena dia mengundurkan diri untuk pindah ke perusahaan lain yang sesuai dengan gaya kerjanya.

atau kemungkinan lainnya adalah perusahaan memecatnya karena kecepatan kerjanya justru menimbulkan kekacauan pada sistem yang dimilikinya.

---

pada kemungkinan yang terakhir disebutin atas, baru deh analogi 'kutu' rasanya cocok untuk diterapkan:
1. kutu ga bermaksud dengan sengaja untuk ngerugiin manusia yang dihinggapinya, sama dengan si pekerja tadi yang ga bermaksud dengan sengaja untuk menghambat sistem kerja perusahaan.
2. kutu ga sadar bahwa dia ngeganggu dan dia ga ngerasa perlu pergi walaupun udah bikin gatel kepala manusia, sama dengan si pekerja tadi yang ga ngerasa perlu ngundurin diri walaupun udah ngehambat sistem kerja perusahaan.
3. akhirnya kutu diusir dari kepala dengan cara dikeramas, sama dengan si pekerja tadi yang diusir dari perusahaan dengan cara dipecat.

sampe sini bisa disimpulin bahwa pada kenyataannya, tiap perusahaan pasti ngambil keuntungan dari pekerjanya. dan pasti tiap pekerjanya juga ngambil keuntungan dari perusahaannya. jenis simbiosis ini kan termasuk mutualisme, jadi keliatannya analogi 'kutu' yang parasit ga bisa digeneralisir untuk sesuai dengan semua konteks pekerja yang berpindah-pindah tempat. analogi ini akan cocok untuk digunakan bagi pekerja yang berpindah-pindah karena dipecat dari tempatnya bekerja.

gimana pun juga
mau jadi seorang idealis yang berpindah tempat,
mau jadi seorang visioner yang berpindah tempat,
mau jadi seorang sadar lingkungan yang berpindah tempat,
mau jadi kutu yang berpindah tempat,
atau ga mau pindah pindah,
semuanya adalah pilihan.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

petualangan bersama ADF dan JSF

Rabu, 22 Juni 2011


BUTUT (BUkan TUTorial).
entah bener entah salah, yang penting review dulu sebelom lupa :D

baru kenalan sama IDE Oracle JDev dan framework ADF.
jadi apa rupanya ADF itu? Application Development Framework. sebuah framework untuk mengembangkan aplikasi. aplikasi apa? yang lagi gw pelajarin sih pembuatan aplikasi enterprise, pake java ee. dimulai dari tampilan yang akan dilihat melalui web browser, dan berujung pada pengaksesan data di database.

ini adalah sebuah cerita melalui sudut pandang gw tentang sudut pandang ADF dalam mengembangkan sebuah aplikasi web.

di sebuah sisi yang gelap dan berbatu tersebut lah sebuah data di database, dia dikemas dalam sebuah model, boleh lah model ini kita sebut aja ApplicationModul (tidak mesti nama sebenarnya, tapi boleh aja. btw tadi 'model', sekarang 'modul'. bentar lagi 'modol' nih!). baiklah jika demikian, kita gunakan kesimpulan bahwa dia bernama 'ApplicationModol'.

sementara di sisi lain yang meriah dan menarik, yaitu sisi tampilan web browser ada sebuah halaman yang akan menampilkan tabel, atau form atau apa pun lah yang diharapkan dapat terhubung dengan data yang gelap di database. oke lah kita sepakatin aja, ada form untuk menginput data ke database.

yang jadi pertanyaan misterius, apa yang terjadi di antara mereka? siapa yang tega memisahkan (atau justru menyatukan??) mereka? sejauh yang gw perhatiin, gw curiga sebenernya ada pihak ketiga di antara mereka. boleh lah kita sebut dia DataBinding. memang luar biasa si DataBinding ini. gw curiga, sebenarnya dia lah otak dari kerangka kerja ADF.

---

di dalam DataBinding.cpx ada 'pageMap', yang tugasnya nge-list semua page yang akan dipake di dalem aplikasi, trus menyuruh sebuah 'usageId' untuk menyertai tiap halaman tersebut melalui salah satu divisinya, yaitu 'PageDefinitionUsage'. ada sebuah 'halamanPageDef' yang menumpang sama 'usageId' tadi.

berikut contoh kode yang ada di DataBinding.cpx:



kita (mungkin) bisa menganggap bahwa BC4JDataControl (atau kita singkat aja 'DataControl') adalah sebuah perwakilan dari ApplicationModol. dimana ApplicationModol (objek yang ada di dalam package ini.bukan.tutorial.applicationmodol.am) adalah integrasi dari objek entity dan objek view. objek entity adalah perwakilan dari objek (mungkin merujuk ke tabel) di database yang bisa digunakan dalam pengaksesan. sedangkan objek view adalah perwakilan dari field-field di tabel data.

---

sekarang dimana persisnya ada hubungan antara Halaman.jspx dengan class java? di atas tadi kita udah liat hubungan antara Halaman.jspx dengan HalamanPageDef.xml. nah ternyata class java (kita kasih nama aja Halaman.java) bisa berhubungannya sama HalamanPageDef.xml. hubungan ini diaturnya sama face-config.xml. apaan tuh face-config? ternyata itu adalah bantuan dari framework JSF (JavaServer Faces).

ada bagian 'managed-bean' yang fungsinya adalah ngehubungin HalamanPageDef.xml dengan Halaman.java, bagian ini bisa kita liat dari cuplikan kode di face-config.xml ini:



nah sampe sini, kita bisa bayangin tiap data dari input di Halaman.jsx akan dilarikan ke HalamanPageDef.xml oleh DataBinding.cpx. kemudian data itu diterusin sama si HalamanPageDef.xml ke Halaman.java untuk diproses lebih lanjut.

kemudian data dioper lagi ke DataControl di DataBinding.cpx (gw masih belom nemu gimana persisnya proses pelemparan data ini (gw curiganya ada koordinasi yang baik sekali antara JSF dengan ADF di bagian ini, tebakan gw melalui class ValueBinding dan/atau FacesContext (dari JSF) dengan class DCDataControl dan/atau BindingContainer (dari ADF)).

Kalau..
sekali lagi, kalau.. kerjasama antara JSF dan ADF tadi memang begitu adanya, maka kemungkinan besar DCDataControl lah yang akan meneruskan data ke objek entity ApplicationModol.



sampai di sini, data input dari Halaman.jspx di webbrowser udah sampe di ApplicationModol, dan siap diteruskan untuk meng-update database. sebelum transaksi dilakukan, terlebih dulu DataControl akan mengecek kesesuaian data yang masuk dengan data di database. misalnya, mungkin, apakah input sesuai dengan field yang ada di database, apakah semua field di database yang harus terisi sudah memiliki nilai inputnya masing2, dan seterusnya.

kalau udah oke, maka ApplicationModol yang akan melanjutkan amanah dari pengguna web browser itu untuk meng-update database.

---

sampe sini mungkin baik untuk kita inget lagi bahwa ApplicationModol terdiri dari object entity DAN object view. tadi object entity udah berperan, sekarang dimana peran object view? jangan2 makan gaji buta doang tuh mahluk??

tergantung. tergantung apakah si pengguna minta data di database untuk ditampilin di web browser atau ngga. biar ga magabut (makan gaji buta) akhirnya si pengguna minta data di database untuk ditampilin di webbrowser melalui HalamanLain.jspx.

di sini face-config berfungsi lagi. selain managed-bean, dia juga punya bagian navigation-rule yang tugasnya adalah membaca apa keinginan pengguna melalui sebuah variabel String dan kemudian menyiapkan HalamanLain.jspx untuk menampilkan sesuatu jika variabel String itu terpanggil.

ini cuplikannya dari face-config.xml:



ini artinya tiap ada nilai 'tambahData' disebut dari Halaman.jspx maka HalamanLain.jspx akan  ditampilkan setelahnya.

---

biasanya sih setelah nginput data, pengguna pengen liat keseluruhan data yang ada. maka tugasnya HalamanLain.jspx adalah untuk nampilin data dari database. tadi Halaman.jspx memiliki hubungan dengan DataBinding dan HalamanPageDef, dan begitu juga lah si HalamanLain.jspx. dia punya hubungan dengan HalamanLainPageDef.xml dan juga DataBinding.

tapi hubungan HalamanLainPageDef dengan DataControl di DataBinding.cpx adalah pada bagian view objectnya si ApplicationModol (HalamanPageDef berhubungannya sama object entity) karena tugasnya adalah menampilkan data.

skemanya kurang lebih sama dengan proses di awal tadi (input data), bedanya adalah jika pada saat input data, komponen yang ada di form pada Halaman.jspx menyampaikan data ke HalamanPageDef.xml, sedangkan pada penampilan data, komponen yang ada di tabel pada HalamanLain.jspx memanggil data dari HalamanLainPageDef yang akan memaksa HalamanLain.java untuk memanggil data dari DataBinding yang akan memerintahkan ApplicationModol untuk mengaktifkan object viewnya yang berisi query untuk memanggil data-data di database.

---



proses di atas kurang lebih disesuaikan dengan life cycle umum dari ADF:
1. initialiation
2. restore view
3. apply input request
4. update model value
5. validate model value
6. invoke application
7. render response

---

yang masih jadi pertanyaan adalah:
1. gimana persisnya hubungan class ValueBinding dan/atau FacesContext (dari JSF) dengan class DCDataControl dan/atau BindingContainer (dari ADF)?
2. bener ga sih semua yang gw tulis di atas? :D

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

ramahnya bali

Senin, 13 Juni 2011

pacung, 12 juni 2011

hari ketiga di bali. dari semua yang telah saya temui selama 3 hari di sini, yang paling menonjol menurut saya adalah betapa ramahnya manusia bali. mereka senang bercerita dan bercanda. mungkin karena saya tinggal di daerah pedesaan, dimana ga banyak orang asing yang tinggal dan menetap, memungkinkan masyarakat di sini untuk saling mengenal satu sama lain.

di setiap saya ketemu orang, hampir selalu saya ditanya nama dan asal usul. kadang diawali dengan obrolan2 ringan, kadang juga itu lah kalimat pertama yang ditanyakan.

mulai dari lingkungan baru di kantor (ya pasti lah!), pemilik tempat makan di samping kantor dan samping kos, bapak-bapak (saya udah lupa namanya :D) yang kemarin pagi berdiri di depan laundry, sampe ke supir angkutan umum singaraja-denpasar. semuanya nanya nama dan asal-usul dan dilanjutkan dengan cerita tentang pengalaman mereka.

dan yang baik lagi, mereka maklum dengan ketidaktahuan saya tentang adat mereka. dengan sabarnya mereka berusaha njawab tiap pertanyaan saya seputar upacara2, pemakaman, pura dan adat istiadat lain di bali.

---

yang cukup seru obrolan bareng supir angkutan umum (maaf pak, saya udah lupa nama bapak, banyak banget nama baru yang muncul di 3 hari ini). tentang seringnya terjadi perseteruan antar warga di bali. umumnya bukan perebutan kepemilikan lahan atau perebutan sumber air. tapi tentang kuburan. tiap desa punya daerah kuburannya sendiri. minimal ada 1 di tiap desa.

ada kejadian, seorang bali di suatu desa pergi merantau, dan dia ga pernah pulang. mungkin pernah tapi jarang banget. padahal menurut kebiasaan di sini, tiap orang yang pergi, baiknya sesekali kembali ke desanya, sekedar bertemu dan berbagi (dalam bentuk apa pun) dengan masyarakat desanya. kemudian tiba lah saatnya orang tersebut mengakhiri hidupnya.

keluarganya membawa jenazahnya ke desanya untuk dikuburkan. tetapi masyarakat desa lainnya melarang jenazahnya untuk dikuburkan di sana dengan alasan dia tidak mengikuti tradisi. sebagian beranggapan ini bagian dari karma, sehingga dia tidak layak untuk dimakamkan di tempat itu. dan keluarganya lah yang akhirnya menanggung karmanya, keluarganya yang berusaha memenuhi tradisinya (dengan menguburkan anggota keluarga mereka di desa itu) dan bertentangan dengan penolakan masyarakat lainnya. kasus seperti ini akhirnya diserahkan kepada pemuka agama. hasilnya bisa berbeda2, ada yang tetap tidak diijinkan, ada juga yang akhirnya diijinkan.

sampe sini mungkin ada pembaca yang bingung, emang di bali pake kuburan? bukannya menurut adat bali biasanya mayat dikremasi?

ternyata, dalam konteks ini, yang dimaksud kuburan adalah tempat dilakukannya kremasi. wilayah kuburan bisa jadi hanya berukuran 2x2 meter (untuk satu desa). yah, karena emang ga butuh tempat banyak-banyak, selama bisa mencukupi ruang untuk dilaksanakannya upacara kremasi.

yang unik lagi di sini, di tiap kuburan biasanya ada pohon beringin. bukan kuburan yang ditempatkan di dekat pohon beringin. justru sebaliknya, pohon beringin tiba2 tumbuh di wilayah kuburan, tanpa ditanam dengan sengaja.

konteks kremasi dan kuburan sebagai tempat dilakukannya kremasi ternyata hanya salah satu (bukan satu2nya) cara pelepasan jiwa orang mati. untuk daerah di sekitar pura, dilarang ada pembakaran mayat untuk menghindari masuknya abu hasil pembakaran ke dalam pura. menurut sang supir, jika di desa itu ada pura, maka pembakaran akan dilakukan jauh dari pura. tapi ada juga masyarakat bali yang tidak melakukan kremasi: ada yang dengan penguburan, ada juga yang ditinggal begitu saja di dalam goa (seperti di trunyan).

---

contoh satu keramahan lagi dari orang bali, kadang angkutan umum ga mbawa penumpang dari terminal sampai terminal. kalo penumpangnya sedikit, mereka lebih suka berhenti dan ngetem atau balik ke terminal asal, dan mengoperkan penumpangnya ke angkutan lain. ini mungkin hal biasa.

yang menurut saya ga biasa adalah, si supir merasa bertanggungjawab sampai penumpangnya berhasil mendapatkan angkutan untuk melanjutkan perjalanannya. dia akan nyariin angkutan, kadang meminta ijin dulu sama penumpangnya untuk keluar dari mobil dan nyariin mobil yang bisa ditumpangi, dan sang penumpang diminta untuk menunggu sebentar, boleh tetap di dalam mobil. setelah dapat angkutan lain, si supir ngasih tau penumpang tadi mobil apa yang harus dinaiki setelahnya.

begitu juga waktu saya mau pulang, di terminal ubung (utaranya denpasar), begitu sampe sana langsung disamperin sama kenek2 angkutan. "kemana mas? surabaya? gianyar? gilimanuk?". saya jawab singkat "baturiti." niat awalnya biar dia sekedar pergi dan ga usah nawar2in lagi. ternyata dia langsung teriak ke kerumunan orang di sekitar sana "ada yang baturiti ga?" trus kerumunan orang itu teriak lagi ke arah kerumunan lain "oi baturiti nih", dan setelahnya seorang bapak2 datang. si kenek yang tadi nyamperin saya langsung bilang ke saya, "ini supirnya yang ke baturiti, ikut dia aja".

selama teriak2an antar kerumunan itu berlangsung, dia terus ada di samping saya, dan setelah 'prosesi serah terima' tersebut, dia baru pergi kembali ke kerumunannya.

sebenernya mungkin bisa menyenangkan berangkutan umum di bali. tapi sayangnya ga semua tempat dilalui angkutan umum. terutama di dalam kota, hampir ga ada angkutan umum. penyewaan motor juga banyaknya di tempat wisata (tadinya saya kira ada dimana2 termasuk di desa pacung (baturiti) atau ada lah di sekitar terminal ubung (terminalnya denpasar)). jadi mau ga mau mesti jalan kaki atau naik ojek atau nyicil motor.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

bali first day



pacung, 10 juni 2011

dijemput sama supir ugal (ugal2an bener) , pak koming, yang udah 11 tahun kerja di balicamp. ugal2an bener, ga doyan jalan di jalur kiri, sukanya kalo ga di tengah ya di jalur kanan, sampe diteriakin orang mlulu.

di jalan, udah deket balicamp, tiba2 jalan macet bgt. seperti biasa sang supir ugal seolah-olah ga kena macet, langsung ambil jalur kanan maksa mobil/motor yang berlawanan arah untuk minggir. "ini daerah saya.", katanya. pas kebetulan lagi jalan di jalur kiri, sang supir ugal ketemu temennya, nanya tentang penyebab macet yang ga biasanya ini. dijawab sama temennya "hati2 pompa meledak!" sambil teriak.

di depan ada pom bensin. rame banget. banyak polisi, ada gegana. kita langsung lewat karena takut kalo sewaktu2 pom bensin meledak - biarpun masih blom tau ada apa sebenernya di sana.

sampe balicamp. jaraknya cuma beberapa meter dari pom bensin itu. nyampe sana nitip tas, langsung jalan2 :D foto-foto, gile tempatnya sama sekali ga kaya kantor. bener2 seperti villa.

begitu masuk langsung disambut sama kandang burung gede bener, masuk sedikit lagi langsung disambut sama amphiteater, setelah turun tangga amphi baru deh sampe di ruang kerja admin dan bos2, yang ky rumah peristirahatan (tanpa tempat tidur). turun lagi, isinya ruang2 kerja developer - kebagi 2 ruangan : tim arium dan tim pegadaian (dua unit project yang lagi dikerjain saat ini).

turun ke bawah lagi ada satu ruangan lagi milik tim pegadaian (yang di atas ga muat). ada meja makan bersama. turun ke bawah lagi ada meja pingpong. ke bawahnya lagi sampe di luar, ada kolam renang. dalemnya kira2 170an senti.

turun lagi dari sana ada modul2 kecil yang biasanya dipake sama developer2 untuk ngerjain proyek tertentu (kalo ruang kerja di atas udah penuh). tapi sekarang karena jumlah programmer yang sedikit, semua ruang di atas masih bisa mencukupi kebutuhan ruang, akhirnya modul2 kecil di luar itu ga kepake.

kata satpamnya jaman dulu pas lagi banyak programmer di sini, tiap modul naikin bendera. jadi dari jauh bisa keitung balicamp lagi ngerjain berapa proyek dengan ngeliat jumlah bendera yang dikibarin dari semua modul. seru gila! berasa benteng takeshi.

akhirnya setelah muter2 dan foto2 (foto belom bisa diupload karena ternyata kabel data henfon gw rusak), gw ke atas lagi untuk ketemu sama project manager yang akan jadi supervisor gw. si supir ugal dipanggil lagi sama beliau untuk nemenin gw cari kos. dapet kos persis di samping balicamp dengan harga sama dengan harga kosan pertama gw di bandung dulu.

cepet bgt urusan nyari kos ini. pak koming, yang emang orang sana dan kenal semua orang di sana (ngakunya sih gitu), langsung ngusulin 2 lokasi, gw pilih yang kedua: kamar lebih luas, lebih bersih. pemiliknya ada di warungnya di bawah, beberapa meter dari kosannya. begitu sampe si ibu pemilik kos langsung bilang ada 2 kamar, yg kamar mandi luar dan kamar mandi dalem, kamu mau yang mana? "yang di luar aja bu" ok yaudah, tu kuncinya di pak koming ya, bayarnya bisa sekarang atau besok atau lusa. trus udah deh. gw langsung udah punya kosan :D

beres2 bentar, terus makan, terus balik lagi ke balicamp. setelah perkenalan dengan semua orang yang ada di sana (ditemenin sama pak gede - pm gw) gw dibebasin mau balik ke kos atau stay liat2 di sana. akhirnya gw di sana utk nyari tempat, nyobain suasana kerja, nyobain internet, sambil kenalan lebih lanjut sama programmer2 di sana.

setelah nanya2 tentang project yang akan gw kerjain, dikasih tau tentang framework yang akan dipake nantinya, trus mulai nyari2 referensi dan instaler yang diperluin.

ga lama setelah itu rupanya ada upacara penyambutan untuk orang2 yang baru gabung. yaitu kenalan dengan kedalaman kolam renang dan ngukur seberapa dingin air dan udaranya (baca: diceburin ke kolam). luar biasa dinginnya, tapi seru gila hahaha. ada 8 trainee (termasuk gw) yang dapet kesempatan utk ikut di upacara itu.

suasananya akrab banget, sampe pak gede juga ikutan di sana motret2 sambil ketawa2 (bahkan dia yang pertama kali nyinggung tentang 'upacara' ini secara implisit ke gw sambil cengar cengir dan disambut dengan tatapan dan senyuman jahat dari semua programmer di sana).

upacara selesai, untung gw udah bawa baju ganti, mandi, trus balik ke ruang kerja. nglanjutin donlot dan nginstal2. ga kerasa ternyata udah jam 7. menurut kesaksian trainee2 yang udah duluan ada di sana, di balicamp bebas nginep, mau pulang silakan kalo ga juga gapapa. akhirnya gw jadi kuncen, yang pulang paling terakhir :D trus pas pulang nanya sama satpam yang jaga "pak, kalo nanti malem saya ga bisa tidur trus balik ke sini lagi boleh ga?" dia jawab "boleh, silakan aja, bebas."

trus gw jalan2 dikit, nyari makan. bapak warung (lupa nanyain namanya) lagi nonton tvri pidato sby tentang pembukaan pesta kesenian bali. sekalian nanya soal kejadian siang tadi di pom bensin.

ternyata ada orang naro bungkusan kardus di sana, katanya bungkusannya berat, susah diangkatnya. orang2 begitu sadar langsung panik dan nelpon polisi dan gegana. ternyata isinya kertas2 dan pompa air. entah apa maksudnya itu. yang pasti orang2 sini masih trauma dengan kasus bom bali. dan sebagian orang langsung mengkaitkan kejadian ini sama datengnya sby untuk mbuka pesta kesenian bali. entah. yang pasti gw ikut ngeri.


baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

sesaat lagi

Sabtu, 09 April 2011
sesaat lagi komputer ini akan dimatikan. kabel-kabel dicabut dari colokannya, digulung dengan rapih. monitor, cpu, keyboard dan mouse diletakkan di tempat sejajar (mungkin di atas karpet?) di sebuah ruangan yang biasa disebut 'ruang rapat', tepat di samping meja pendek yang baru aja ditaro di salah satu pojokan. eh ternyata mejanya kosong, jadi mungkin nanti cpu dan kawan2nya ditaro di atasnya aja.

telah 5 bulan komputer ini bertengger di ruangan yang biasa disebut 'ruang kerja' atau 'ruang software' atau 'warnet'. telah jutaan butir debu dia rasakan akibat sapuan angin dari jendela yang ada di balik monitor.

sejak juli 2007 komputer ini bertengger di depan tempat gw beraktivitas. di bandung.

dan sesaat lagi komputer ini akan dikemas sedemikian rupa, untuk kemudian dipaksa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di luar bandung. entah dimana nanti dia diletakkan, yang pasti di tempat yang tepat. mungkin masih dengan tugas yang sama, yaitu nemenin aktivitas harian gw, atau mungkin juga turun jabatan jadi temen bersantai-santai atau ngerjain hobi, entah.

5 bulan terakhir, komputer ini jadi sarana pengungkapan isi pikiran dalam bentuk kode-kode entah apa. sarana belajar, sarana mengejar harapan, berusaha mengejar-ngejar kemampuan teknis dan juga mengejar-ngejar proyek untuk mengisi dompet dan mengisi waktu.

2 minggu terakhir, ketika akhirnya sebuah proyek berhasil didapatkan, komputer ini ga sempet untuk mengambil bagian selain sebagai sarana penyiapan tampilan awal aplikasi sebagai bahan presentasi dan negosiasi (selama kurang lebih 1 bulan sebelum 2 minggu terakhir ini).

yah, ini lah detik-detik menjelang pemejaman mata komputer. saat ini adalah saat terakhir komputer ini diberi kesempatan melihat wajah bandung, merasakan udara taman hewan, dielus perlahan asap rokok dari mulut-mulut para pejuang teknologi informasi yang berbasis di rumah sederhana ini, di sebuah ruang kerja, atau ruang software, atau warnet, di samping ruang server dan ruang rapat.

ketika komputer ini membuka matanya kembali di esok hari, dia akan merasakan gerahnya udara tangerang.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

perlahan tapi pasti

Kamis, 17 Maret 2011
bergerak perlahan dengan pasti
di jalan datar yang berlumpur
sesekali terdengar geletar cemeti
diiringi teriakan lantang
si tua sais pedati


- si tua sais pedati - iwan fals

bergerak perlahan dengan pasti. menghemat tenaga, mengingat perjalanan masih sangat jauh. bergerak perlahan, menghayati tiap langkah kecil, mencoba menemukan pola dalam mekanismenya, mencoba menapak dengan kokoh dalam tiap ayunan langkah kaki.

do not fear 1000 moves practiced once, fear 1 move practiced 1000 times. - shaolin

bayi yang baru lahir ga mungkin langsung sanggup melompat. selain bahwa kakinya belom kuat bahkan untuk menapak, dia bahkan belom tau bagaimana cara untuk melompat. apa yang dia lakukan? mengamati sekitar, mencontoh, mempelajari, mencoba dan membiasakan diri dengan kegiatan2 dan kebiasaan2 di sekitar.

berpindah tempat adalah naluri alami, sebelum kakinya kuat menopang, yang dia lakukan adalah merangkak, mencoba membagi kekuatan di lengan dan kakinya, mendekatkan diri dengan bumi untuk secara perlahan (tanpa disadari) melatih kekuatan lengan dan kakinya. didorong rasa ingin tau yang tinggi, dia mencoba berpindah tempat terus sampai tanpa dia sadari lama kelamaan kakinya mulai kuat untuk menopang berat tubuhnya, dan ketika suatu saat kakinya melemah dan dia terjatuh, secara refleks lengannya (yang telah terlatih) akan berusaha menahan gerak jatuhnya, membentuk posisi yang telah dia kenali sebelumnya, yaitu merangkak.

kebiasaannya merangkak telah menjaganya dari benturan keras karena terjatuh. seolah sepele, cuma merangkak, tapi ternyata merangkak menjadi titik aman pertama dalam perjalanan survivalnya. dan proses demikian terus berulang sedemikian lama dengan urutan (rata2) merangkak-berjalan-berlari-melompat, yang masing2 akhirnya akan menjadi titik2 aman berikutnya. kata kuncinya: berulang, berurutan. unfinite looping.

dan tentu akan makan waktu lama sampai akhirnya si bayi tadi sampai menjadi atlit lari atau atlit lompat jauh. tapi itulah proses yang harus ditempuhnya. bergerak perlahan, menikmati tiap proses sampai terbentuk pola alaminya, terbentuk kekokohannya, terbentuk refleksnya.

tiap titik aman tadi adalah sebuah pencapaian. mari kita nikmati saja tiap tahap menuju tiap pencapaian itu. bergerak perlahan, tapi pasti.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

god's in detail

Kamis, 10 Februari 2011
"ga semua yang lu denger itu bener", itu kata iklan.
"ehipassiko", itu kata yang pernah gw dapet di pelajaran agama budha di kampus, klo ga salah artinya tentang anjuran untuk melihat, menginspeksi, mempertanyakan, bahkan mengkritisi segala sesuatu sebelum langsung percaya gitu aja.

tiap orang punya kesadaran, tiap orang punya kehendak, tiap orang punya tujuan. itu urusan masing-masing, tiap orang memaksimalkan pikirannya untuk mengolah dan menganalisa tiap informasi yang dia peroleh. kemudian indera yang dimilikinya menyampaikan hasil olahan dan analisa itu, dan mungkin bahkan menyampaikan tujuan tiap orang tadi (secara sadar maupun tidak).

orang itu 'mengirim informasi' tentang tujuannya, isi pikirannya, kepada orang lain melalui inderanya. bisa secara sengaja, antara lain dengan berbicara. maupun secara ga sengaja, antara lain melalui gestur tubuhnya. semakin lama kita berkomunikasi dengan orang lain, semakin hafal juga lah kita sama cara orang itu mengirim berbagai informasi tadi. baik yang sengaja, maupun yang ga sengaja.

jadi inget ungkapan "God's in detail'. Tuhan berada pada detail. Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang menjelaskan segalanya, sangat general, sangat umum, sangat besar. detail adalah hal yang kecil, spesifik, tapi sering kali terlewatkan.

kita tarik lagi ke soal komunikasi tadi. kita khususkan pada 'komunikasi ga sengaja', kita ambil contoh gestur. gestur atau bahasa tubuh. posisi duduk, cara memandang, gerakan2 kecil saat ngobrol, cara megang bolpen, dan lain-lain. hal2 kecil.

god's in detail. hal2 kecil bisa berarti sangat besar.

---
tiap kegiatan akan meninggalkan jejak. tapi ga jarang juga jejak itu tertutup dan jadi ga keliatan. bisa jadi proses mekanisme alami yang menghapus jejak itu, bisa juga jejak itu ditutup dengan sengaja oleh si pelaku kegiatan itu sendiri.

tapi kembali lagi, menghapus jejak juga merupakan kegiatan, yang akan meninggalkan jejak lain. dan seterusnya.

jejak yang tertinggal bukan tidak mungkin berisi informasi mengenai gestur si pelaku saat jejak itu terbuat. dengan mengikuti serangkaian jejak, kita bisa membuat pola, dan kita bisa menandai di bagian mana jejak itu berupa anomali, setelah dikaitkan dengan referensi mengenai ciri-ciri fisiologi si pelaku, barang-barang yang digunakan si pelaku, karakter si pelaku, dan lain-lain.

jejak yang tertinggal adalah fenomena alamiah. berusaha menghapus jejak adalah upaya untuk 'menghilangkan' ke-alamiah-an tertentu.

---
kita mengenal alam sebagai sesuatu yang mekanis. paling tidak segala fenomena yang berada di alam dicoba untuk digambarkan secara mekanis. baik mekanika klasik maupun mekanika kuantum. entah apa lah itu. segala sesuatu yang bersifat mekanis, didekati dengan pendekatan yang logis. jika 'A' maka 'B', jika 'C' maka 'D'. jika 'sebab' maka 'akibat'. dan logika itu (diusahakan) selalu konsisten.

demikian halnya dengan karakter tiap orang, yang dapat dibaca melalui 'komunikasi ga sengaja' nya, yaitu gestur. tiap orang adalah unik. tiap orang punya karakternya sendiri. dengan demikian tiap orang memiliki kecenderungan gesturnya sendiri. tulisan tangan adalah contohnya. bentuk tulisan tangan berhubungan dengan posisi tangan saat menulisnya, tekanan bolpen berhubungan dengan tingkat emosi si penulis saat menulisnya, dan lain-lain.

secara umum kita bisa mengenali orang dari tulisan tangannya. berarti tulisan tangan itu khas pada tiap orang. dengan kata lain tiap orang cenderung konsisten dengan tulisan tangannya. berarti tulisan tangan adalah sesuatu yang alamiah. tulisan tangan adalah salah satu bentuk komunikasi bawah sadar (ga sengaja) yang jujur.

---
tulisan tangan adalah salah satu 'jejak' yang ditinggalkan oleh penulisnya. berusaha mengubah tulisan tangan bisa jadi merupakan suatu upaya penghapusan jejak. tapi jejak itu akan tetap terlihat. entah gimana caranya, tapi kita bisa tau ketika seseorang berusaha ngubah tulisan tangannya. akan ada detail-detail tertentu yang tetap melekat, dan ada detail tertentu yang 'dipaksakan' untuk diubah.

si penulis pasti tau bahwa dia mengubah tulisan tangannya. berarti secara jujur dia tau tulisan tangannya seperti apa (secara alami). dan dengan sengaja dia berusaha mengubahnya (tidak alami). sesuatu yang alami akan selalu jujur, menutup ke-alami-an adalah salah satu bentuk ketidakjujuran. itu menurut gw.

orang lain dapat 'menerima' informasi itu dari jejak yang ditinggalkannya.
apa pun konten dari tulisan seseorang tidak akan bisa mengalahkan kejujuran yang terlihat dari tulisan tangannya.

tulisan tangan - hal kecil (detail, spesifik).
kejujuran - hal besar (general).


god's in detail.


ehipassiko
google search - ebook psycological body language

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

selamat tinggal januari

Senin, 31 Januari 2011
ah terlalu banyak uneg2 selama 1 bulan ini, ga sempet dirunut2 sampe bisa tertulis dengan baik. akhirnya harus direlain bulan ini berlalu tanpa satu pun posting. selamat tinggal januari 2011, kenanganmu akan tertanam mungkin seumur hidupku.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------