yaelah sepele bgt sih pertanyaannya! penting ga sih?!
mengikuti aliran paragraf, yang kesusun dari kalimat demi kalimat, yang masing2 kesusun dari kata demi kata, yang masing2 kesusun dari huruf demi huruf?
atau
membayangkan kondisi atau suasana (bahasa kerennya: mengilustrasikan) yang termuat sama jalinan huruf demi huruf, yang menjadi kata, yang membentuk kalimat, yang kemudian kesusun jadi paragraf?
gw sih lebih sepakat sama yang kedua. pasti ada suatu gambaran atau ilustrasi yang disampaikan oleh sebuah kalimat.
trus?! kayanya semua orang juga tau deh soal itu..
oya? trus gimana dengan orang yang ngafalin kata demi kata atau kalimat demi kalimat untuk ngejawab soal? yah, mikir positif aja, mungkin dia juga sebenernya ngebayangin keadaan yang digambarkan sama kalimat itu, tapi ga nemu kalimat lain untuk nyampein gambaran itu ke lembar jawaban dalam bentuk tulisan. tapi malah aneh ga sih jadinya?
emangnya 'pikiran' tuh kaya gimana sih wujudnya? proses berpikir tuh kaya gimana sih?
hmm, mungkin 'berpikir' tuh berupa aliran huruf2 yang ngelewat di pikiran. eh tapi kalo kaya gitu berarti si orang itu harus udah ngenal tulisan dulu. trus gimana dengan orang2 jaman prasejarah yang belom ngenal tulisan? atau gimana dengan anak kecil yang belom ngenal tulisan? ga mungkin kan mereka 'ga mikir'?! hmm (lagi) kalo gitu berarti 'berpikir' tuh berupa gambaran2 yang ngelewat di pikiran.
gambaran apa?
kayanya sih gambaran dari apa yang udah pernah diliat dan/atau dirasa sama si subyek itu. misalnya si subyek lagi ngerasa kepanasan, dan dia ngeliat ada orang lain (yang juga kepanasan. kok tau? ngobrol dong) keringetan dan mukanya berekspresi jenuh. akhirnya kalo di lain waktu si subyek mbaca kata 'kepanasan', dia akan mbayangin sebuah keadaan dimana ada orang yang keringetan dan berekspresi jenuh.
eh mungkin ga sih ada sebuah gambaran di pikiran yang ga bisa disampaikan dengan tulisan? atau sebaliknya: mungkin ga sih ada tulisan yang ga bisa digambarkan?
sebenernya kalo diliat2 lagi, huruf juga kan berupa gambar. berarti tulisan tuh sebenernya kumpulan paragraf yang kesusun dari kumpulan kalimat, yang kesusun dari kumpulan kata, yang kesusun dari kumpulan huruf (yang merupakan gambar).
berarti kumpulan gambar2 bisa jadi sebuah tulisan dong. 'gambar' dan 'gambaran' tuh sama ga sih?
kalo liat di KBBI sih gini:
gam·bar n tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan;
gam·bar·an n 1 hasil menggambar; lukisan; 2 bayangan: ~ masa depannya sangat suram; 3uraian; keterangan; penjelasan: kami tidak bermaksud memberikan ~ lengkap mengenai keseluruhan dunia persuratkabaran;
nah, yang ngelewat di pikiran tuh 'gambar' atau 'gambaran'? atau 'tulisan'? sekalian ah liat di KBBI
tu·lis·an n 1 hasil menulis; barang yg ditulis; cara menulis; 2 karangan (dl majalah, surat kabar, dsb atau yg berupa cerita, dongeng, dsb); buku-buku (karya-karya tulis dsb): aku ingin membaca ~ Chairil; 3 gambaran; lukisan; 4 batik (yg dibatik bukan dicetak tt kain); 5 ki suratan (nasib, takdir); dng ~ , dng tertulis (tidak dng lisan);
nah lho! arti ke-3 dari 'tulisan' tuh 'gambaran'. jadinya kalo diurutin: tulisan adalah gambaran, yang merupakan hasil menggambar. menggambar adalah membuat tiruan barang dengan coretan pensil, dan seterusnya..
beuh!! entah apa lah itu.
---
ngomong2 soal gambaran, trus jadi pikiran, kira2 ada hubungannya sama pengetahuan, kira2 ada hubungannya sama pemahaman. kalo kata john locke, pengetahuan kita didapet dari kesan2 yang diterima sama indera kita. kita ngeliat, kita ngerasa, kita ngedenger, trus semua gambaran, kesan, perasaan itu terus-terusan dicekokin ke indera kita, lama2 kita mulai bisa ngenalin semuanya itu.
setelah kita bisa ngenalin hal2 itu, kita mulai ngehubung2in antara satu hal dan lainnya. dari sana kita dapetin gambaran umum tentang benda2. trus kita mulai ngebeda2in benda/hal satu dan lainnya, kita mencirikan mereka. polanya gitu terus berulang2 sampe makin lama makin kompleks, dan lama kelamaan mulai lah kita dapet gambaran pemahaman tentang dunia.
pemahaman adalah berwujud gambaran.
tulisan, adalah turunan dari 'bahasa' atau 'language', adalah salah satu bentuk semiotika yang dijadikan konvensi (kesepakatan) komunikasi untuk menyatakan gambaran itu dan meneruskan gambaran itu ke pihak lain.
---
okelah kalo begitu. pikiran adalah sebuah gambaran/ilustrasi dan tulisan adalah cara penyampaiannya ke pihak lain. trus?
over all, gw cuma lagi menerka2 gimana caranya untuk menanamkan makna tulisan untuk anak-anak. mereka sebaiknya tau apa itu 'tulisan' dan gimana 'cara membaca' sejak dini. apa yang sebaiknya kita berikan agar seorang anak tidak sekedar mengikuti aliran kata demi kata, tapi bisa membayangkan keadaan yang diceritakan sama tulisan itu.
gimana pun juga, membaca juga merupakan sebuah kegiatan yang dapat direkam sama memori otak sebagai sebuah pengalaman. dan kaya yg udah dipaparin tadi, bahwa pengalaman adalah kunci dari pengetahuan dan pemahaman.
dan sejauh yang bisa gw jangkau dengan otak gw yang ga seberapa besarnya ini, gw pikir salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memberikan komik atau buku bergambar untuk dibaca sama anak2.
etdah! ngoceh panjang lebar dari tadi cuma untuk nyuruh baca komik??!!
siapa yg nyuruh?! kan cuma menganjurkan. lagian dengan baca komik, kita seolah2 dapet pengalaman yang nyata, karena ilustrasi di komik punya rentang waktu antar kejadian yang relatif cepat, mengesankan kita ikut serta di dalam cerita itu secara kontinu. kita terlibat di dalamnya.
akhirnya (kalo ceritanya emang menarik buat kita) kita akan jadi penasaran untuk terus ngikutin jalan ceritanya. dan hal ini jelas memicu minat membaca. minat membaca akan melahirkan imajinasi yang tinggi dan bisa jadi memancing rasa ingin tau.
imajinasi yang tinggi akan melahirkan kreativitas dan kecerdasan untuk memahami sesuatu. rasa ingin tau yang tinggi akan melahirkan semangat observasi dan mungkin meningkatkan kepekaan terhadap sekitar.
hmm iya juga sih, mungkin emang itu karakter yang akan kebentuk dengan banyak mbaca (komik) sejak kecil.
menurut gw sih itu baru karakter yang didapet dari kegiatan membaca. belom lagi ditambah dengan karakter dari si tokoh komik yang biasanya berjiwa petualang, pemberani, jenaka, jujur, 'master' pada bidang tertentu, dan lain sebagainya yang dikit demi sedikit pasti akan mempengaruhi visi dan karakter pembacanya..
betul! betul! dulu gw pas kecil dicekokin komik lucky luke, tiny toon, looney tunes, asterix, dragon ball, legenda putra langit. sekarang karakter gw jadi tokoh pelengkap doang di postingan ini!
yah nasibmu, wahai mahluk imajiner..
4 komentar:
pasti gara2 kemaren abis ngajarin adin ya..hehhehe.. iya nih gw harus kerja ekstra buat membuat dia memahami suatu kalimat. pr banget buat gw
iya kebayang2 terus tuh.. jangan dimarah2in mlulu nit, ksian anak orang hehe
Nice post brow!!.. Adek gw juga kayanya harus dijejali komik2an.. Biar baca bukan cuman sekedar "bisa baca" tapi tau juga makna dan maksud dari bacaan tersebut... (soalnya dari pengalaman pribadi, gw kadang2 suka susah buat mengerti arti sebuah kalimat, contoh aja 5 kalimat pancasila yang sampe skarang gw masih mencari makna/maksud yang terkandung didalamnya).. hehehe..
hahaha wah bob, gw mbayangin kalo mau bikin komik yg nggambarin tentang pancasila, mungkin komiknya jadi tentang kehidupan sehari2 di surga ya..
Posting Komentar