"ga semua yang lu denger itu bener", itu kata iklan.
"ehipassiko", itu kata yang pernah gw dapet di pelajaran agama budha di kampus, klo ga salah artinya tentang anjuran untuk melihat, menginspeksi, mempertanyakan, bahkan mengkritisi segala sesuatu sebelum langsung percaya gitu aja.
tiap orang punya kesadaran, tiap orang punya kehendak, tiap orang punya tujuan. itu urusan masing-masing, tiap orang memaksimalkan pikirannya untuk mengolah dan menganalisa tiap informasi yang dia peroleh. kemudian indera yang dimilikinya menyampaikan hasil olahan dan analisa itu, dan mungkin bahkan menyampaikan tujuan tiap orang tadi (secara sadar maupun tidak).
orang itu 'mengirim informasi' tentang tujuannya, isi pikirannya, kepada orang lain melalui inderanya. bisa secara sengaja, antara lain dengan berbicara. maupun secara ga sengaja, antara lain melalui gestur tubuhnya. semakin lama kita berkomunikasi dengan orang lain, semakin hafal juga lah kita sama cara orang itu mengirim berbagai informasi tadi. baik yang sengaja, maupun yang ga sengaja.
jadi inget ungkapan "God's in detail'. Tuhan berada pada detail. Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang menjelaskan segalanya, sangat general, sangat umum, sangat besar. detail adalah hal yang kecil, spesifik, tapi sering kali terlewatkan.
kita tarik lagi ke soal komunikasi tadi. kita khususkan pada 'komunikasi ga sengaja', kita ambil contoh gestur. gestur atau bahasa tubuh. posisi duduk, cara memandang, gerakan2 kecil saat ngobrol, cara megang bolpen, dan lain-lain. hal2 kecil.
god's in detail. hal2 kecil bisa berarti sangat besar.
---
tiap kegiatan akan meninggalkan jejak. tapi ga jarang juga jejak itu tertutup dan jadi ga keliatan. bisa jadi proses mekanisme alami yang menghapus jejak itu, bisa juga jejak itu ditutup dengan sengaja oleh si pelaku kegiatan itu sendiri.
tapi kembali lagi, menghapus jejak juga merupakan kegiatan, yang akan meninggalkan jejak lain. dan seterusnya.
jejak yang tertinggal bukan tidak mungkin berisi informasi mengenai gestur si pelaku saat jejak itu terbuat. dengan mengikuti serangkaian jejak, kita bisa membuat pola, dan kita bisa menandai di bagian mana jejak itu berupa anomali, setelah dikaitkan dengan referensi mengenai ciri-ciri fisiologi si pelaku, barang-barang yang digunakan si pelaku, karakter si pelaku, dan lain-lain.
jejak yang tertinggal adalah fenomena alamiah. berusaha menghapus jejak adalah upaya untuk 'menghilangkan' ke-alamiah-an tertentu.
---
kita mengenal alam sebagai sesuatu yang mekanis. paling tidak segala fenomena yang berada di alam dicoba untuk digambarkan secara mekanis. baik mekanika klasik maupun mekanika kuantum. entah apa lah itu. segala sesuatu yang bersifat mekanis, didekati dengan pendekatan yang logis. jika 'A' maka 'B', jika 'C' maka 'D'. jika 'sebab' maka 'akibat'. dan logika itu (diusahakan) selalu konsisten.
demikian halnya dengan karakter tiap orang, yang dapat dibaca melalui 'komunikasi ga sengaja' nya, yaitu gestur. tiap orang adalah unik. tiap orang punya karakternya sendiri. dengan demikian tiap orang memiliki kecenderungan gesturnya sendiri. tulisan tangan adalah contohnya. bentuk tulisan tangan berhubungan dengan posisi tangan saat menulisnya, tekanan bolpen berhubungan dengan tingkat emosi si penulis saat menulisnya, dan lain-lain.
secara umum kita bisa mengenali orang dari tulisan tangannya. berarti tulisan tangan itu khas pada tiap orang. dengan kata lain tiap orang cenderung konsisten dengan tulisan tangannya. berarti tulisan tangan adalah sesuatu yang alamiah. tulisan tangan adalah salah satu bentuk komunikasi bawah sadar (ga sengaja) yang jujur.
---
tulisan tangan adalah salah satu 'jejak' yang ditinggalkan oleh penulisnya. berusaha mengubah tulisan tangan bisa jadi merupakan suatu upaya penghapusan jejak. tapi jejak itu akan tetap terlihat. entah gimana caranya, tapi kita bisa tau ketika seseorang berusaha ngubah tulisan tangannya. akan ada detail-detail tertentu yang tetap melekat, dan ada detail tertentu yang 'dipaksakan' untuk diubah.
si penulis pasti tau bahwa dia mengubah tulisan tangannya. berarti secara jujur dia tau tulisan tangannya seperti apa (secara alami). dan dengan sengaja dia berusaha mengubahnya (tidak alami). sesuatu yang alami akan selalu jujur, menutup ke-alami-an adalah salah satu bentuk ketidakjujuran. itu menurut gw.
orang lain dapat 'menerima' informasi itu dari jejak yang ditinggalkannya.
apa pun konten dari tulisan seseorang tidak akan bisa mengalahkan kejujuran yang terlihat dari tulisan tangannya.
tulisan tangan - hal kecil (detail, spesifik).
kejujuran - hal besar (general).
god's in detail.
ehipassiko
google search - ebook psycological body language
"ehipassiko", itu kata yang pernah gw dapet di pelajaran agama budha di kampus, klo ga salah artinya tentang anjuran untuk melihat, menginspeksi, mempertanyakan, bahkan mengkritisi segala sesuatu sebelum langsung percaya gitu aja.
tiap orang punya kesadaran, tiap orang punya kehendak, tiap orang punya tujuan. itu urusan masing-masing, tiap orang memaksimalkan pikirannya untuk mengolah dan menganalisa tiap informasi yang dia peroleh. kemudian indera yang dimilikinya menyampaikan hasil olahan dan analisa itu, dan mungkin bahkan menyampaikan tujuan tiap orang tadi (secara sadar maupun tidak).
orang itu 'mengirim informasi' tentang tujuannya, isi pikirannya, kepada orang lain melalui inderanya. bisa secara sengaja, antara lain dengan berbicara. maupun secara ga sengaja, antara lain melalui gestur tubuhnya. semakin lama kita berkomunikasi dengan orang lain, semakin hafal juga lah kita sama cara orang itu mengirim berbagai informasi tadi. baik yang sengaja, maupun yang ga sengaja.
jadi inget ungkapan "God's in detail'. Tuhan berada pada detail. Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang menjelaskan segalanya, sangat general, sangat umum, sangat besar. detail adalah hal yang kecil, spesifik, tapi sering kali terlewatkan.
kita tarik lagi ke soal komunikasi tadi. kita khususkan pada 'komunikasi ga sengaja', kita ambil contoh gestur. gestur atau bahasa tubuh. posisi duduk, cara memandang, gerakan2 kecil saat ngobrol, cara megang bolpen, dan lain-lain. hal2 kecil.
god's in detail. hal2 kecil bisa berarti sangat besar.
---
tiap kegiatan akan meninggalkan jejak. tapi ga jarang juga jejak itu tertutup dan jadi ga keliatan. bisa jadi proses mekanisme alami yang menghapus jejak itu, bisa juga jejak itu ditutup dengan sengaja oleh si pelaku kegiatan itu sendiri.
tapi kembali lagi, menghapus jejak juga merupakan kegiatan, yang akan meninggalkan jejak lain. dan seterusnya.
jejak yang tertinggal bukan tidak mungkin berisi informasi mengenai gestur si pelaku saat jejak itu terbuat. dengan mengikuti serangkaian jejak, kita bisa membuat pola, dan kita bisa menandai di bagian mana jejak itu berupa anomali, setelah dikaitkan dengan referensi mengenai ciri-ciri fisiologi si pelaku, barang-barang yang digunakan si pelaku, karakter si pelaku, dan lain-lain.
jejak yang tertinggal adalah fenomena alamiah. berusaha menghapus jejak adalah upaya untuk 'menghilangkan' ke-alamiah-an tertentu.
---
kita mengenal alam sebagai sesuatu yang mekanis. paling tidak segala fenomena yang berada di alam dicoba untuk digambarkan secara mekanis. baik mekanika klasik maupun mekanika kuantum. entah apa lah itu. segala sesuatu yang bersifat mekanis, didekati dengan pendekatan yang logis. jika 'A' maka 'B', jika 'C' maka 'D'. jika 'sebab' maka 'akibat'. dan logika itu (diusahakan) selalu konsisten.
demikian halnya dengan karakter tiap orang, yang dapat dibaca melalui 'komunikasi ga sengaja' nya, yaitu gestur. tiap orang adalah unik. tiap orang punya karakternya sendiri. dengan demikian tiap orang memiliki kecenderungan gesturnya sendiri. tulisan tangan adalah contohnya. bentuk tulisan tangan berhubungan dengan posisi tangan saat menulisnya, tekanan bolpen berhubungan dengan tingkat emosi si penulis saat menulisnya, dan lain-lain.
secara umum kita bisa mengenali orang dari tulisan tangannya. berarti tulisan tangan itu khas pada tiap orang. dengan kata lain tiap orang cenderung konsisten dengan tulisan tangannya. berarti tulisan tangan adalah sesuatu yang alamiah. tulisan tangan adalah salah satu bentuk komunikasi bawah sadar (ga sengaja) yang jujur.
---
tulisan tangan adalah salah satu 'jejak' yang ditinggalkan oleh penulisnya. berusaha mengubah tulisan tangan bisa jadi merupakan suatu upaya penghapusan jejak. tapi jejak itu akan tetap terlihat. entah gimana caranya, tapi kita bisa tau ketika seseorang berusaha ngubah tulisan tangannya. akan ada detail-detail tertentu yang tetap melekat, dan ada detail tertentu yang 'dipaksakan' untuk diubah.
si penulis pasti tau bahwa dia mengubah tulisan tangannya. berarti secara jujur dia tau tulisan tangannya seperti apa (secara alami). dan dengan sengaja dia berusaha mengubahnya (tidak alami). sesuatu yang alami akan selalu jujur, menutup ke-alami-an adalah salah satu bentuk ketidakjujuran. itu menurut gw.
orang lain dapat 'menerima' informasi itu dari jejak yang ditinggalkannya.
apa pun konten dari tulisan seseorang tidak akan bisa mengalahkan kejujuran yang terlihat dari tulisan tangannya.
tulisan tangan - hal kecil (detail, spesifik).
kejujuran - hal besar (general).
god's in detail.
ehipassiko
google search - ebook psycological body language
1 komentar:
bahas maslh jejak jd ingat integral jejak wkwkwkkwkwkkwk
apa kabar nich??
Posting Komentar