menarik. menengadahkan kepala
mengamati bagaimana awan bergulung, bergerak bersama kawanannya
menikmati dorongan angin yang bergerak lurus dalam ringan geraknya
sesekali berputar,
menari mengitari dan melewati siapa saja yang menghalangi jalurnya
jauh di sana terlihat langit menghitam,
sesekali meneteskan kebeningan
di sini, langit terlihat cerah
garis garis cahaya berpendar menampakkan buah karya sang pencipta
kawanan awan sesekali melintas
dan berlalu terdorong tawa riang sang angin
"turunkan kepalamu dari angkasa!"
kuingat suara itu menghardikku tepat di saat ku mulai terbuai
kanan dan kiri yang kutoleh menyadarkanku kembali
bahwa aku terapung di sini,
diantara sekumpulan butir air yang menyatu
sesekali terasa tekanan tekanan di sekelilingku,
beberapa menimpa tubuhku
kudongakkan kembali kepalaku.
awan gelap tepat di atasku!
bersama kilat kilat yang berteriak sesaat tanpa suara
dan terdengar suaranya di saat berikutnya
kemudian tetesan tetesan mulai berjatuhan
menghujaniku dengan diriku sendiri
hey, ini menyenangkan!
aku yang awalnya hanya berupa butiran,
kini seluas lautan..
ah tidak, terlalu berlebihan
aku hanya berada di sebuah bendungan
lama kelamaan kesenangan itu mulai terkikis
kini mulai terasa himpitan akibat hujan yang menerus
diriku pun makin terdorong dalam tiap ombang ambing.
cukup lama.
hingga lalu terasa tubuhku membentur sesuatu
dinding.
ah ya, aku kini di sisi sebuah bendungan
hujan belum berhenti, himpitan makin meraja
gila! sampai kapan dinding ini sanggup meregang?!
hingga akhirnya tiba di batasnya
dinding pun buyar, aku pun terlontar
energi himpitan berubah menjadi dorongan kuat
sangat kuat!
seakan tayangan lambat aku melayang
entah sejak kapan hujan berhenti
ah, segar sekali
akhirnya aku bisa menyatu dengan tawa dan tari sang angin
seakan menyatu dengan semesta
cahaya menampakkan pelangi di ufuk sana
dengan senyum melebar kujulurkan tangan hendak menggapainya
terbang bebas ke arah pelangi
sedikit lagi..
sedikit lagi..
dan
hey, aku mulai merendah!
aku terus turun makin lama makin cepat
ah, ada apa ini? kenapa begini?!
lajuku terus meningkat sampai aku membentur batuan
terpelanting aku masih dalam kaget
suara bergemuruh menolehkan aku ke belakang
sebelum ku sadar, aku telah terdorong
hey, ini kawananku tadi, para butiran air!
terus aku terdorong dan jiwaku kembali berucap,
"nikmatilah, disinilah tempatku, mengalirlah kodratku.."
tak terpikir lagi tarian angin,
kususuri saja lekuk liku tubuh pertiwi
meraba dan menyusupinya dengan tubuhku
melolosi tiap lubang sebagai sebuah peluang
mereguk nikmat demi nikmat dalam kasar dan tajam batuannya
hingga makin dalam
energi dorongan makin melemah
dan tarikan bumi semakin menguat
hingga pada akhirnya
hangatnya perut bumi akan menguapkan habis ragaku.
pencarian sang air
-------------------------------------------------------------------------------------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MASUKKAN KEYWORD UNTUK MENCARI
DAILY QUOTE
KATEGORI
- humaniora (49)
- sosial (48)
- sekedar nyeplos (44)
- imajinasi (26)
- programming (18)
- sains (18)
- politik (11)
- sastra (11)
- quote (10)
- perjalanan (5)
- resensi (4)
- beranda (1)
- lirik (1)
KOMENTAR TERBARU
KAWAN
- agra locita
- agung aswamedha
- alda andarathni
- alie murtopo
- andik oktamalandi
- anggia riksa ramadhan
- anita yuliana
- ardita fanisa
- aul
- ayu andakari amaradipta
- brilyan rosario - HIMAFI Unhas
- candra wana
- christine mariska
- desta rissasanti
- edes
- gilang satria prayoga
- gita ditya
- gumira wisnu
- harji wiga asmoko
- haruno subianto
- hendra jaya
- indah nurmawarti
- indra hayadi
- janes silaban
- mbakii
- nayasari aissa
- osi arutanti
- pena ganesha
- rani resanti
- rizky andriawan
- sawung
- septian setyoko
- shana fatina
- supermamam
- suryatriyastuti
- toru
- trisna utami
- tuppak bobby v s
- xenia madhuvidya
5 komentar:
halo mas bimo. dah lama nich gak main kesini :)
itu lihat.. awan di atas sana sudah menghilang..
hilang dirampas pasukan butir air.
tapi tak mengapa.. semua senang.. senang semua di bumi.
berita baik sudah mereka terima.
nice poems bro
@brilyan:
monggo dinikmati sedapetnya :D
@nurannisaa7:
ketika tiba saatnya pasukan air akan menjelma jadi pasukan awan. dan bergiliran dalam sebuah siklus mereka bernyanyi riang dalam tiap alirannya..
@kang momod:
nuhun kang
bagus bi, suka bacanya...
Posting Komentar