mengamati manusia hilir mudik
terang dan gelap berselang ritmis tanpa henti
suara pun hanya berayun ayun dalam imajinasi
silih berganti berkeciap ciap minta diperhatikan
seseorang datang, tersenyum membuka bibirnya sebentar
lalu melanglang lagi entah kemana
seseorang lain datang tanpa senyum
langsung melontarkan kalimat kalimat sarkasme dengan gerakan bibir
tanpa suara
lalu datang kembali seseorang lain lagi
tersenyum sejenak lalu menimpali sarkasme dengan gurauan
lalu tersenyum kembali dengan tenang
belum cukup pantomim itu hanya dengan dua aktor
beriringan empat tubuh dengan tinggi yang berbeda datang ke pelabuhanku
duduk lalu salah satu dari mereka membuka bibirnya
dan menggerakan bahasa yang mengartikan fenomena tertawa
sementara satu lagi dari mereka menguatkan
dan mengendurkan sebagian otot mereka dan membentuk ekspresi tidak suka
satu yang lain hanya terlihat tertawa
sedangkan satu yang terakhir terus menggerakan bibirnya
dengan bentukan otot wajah yang menggambarkan pelecehan
enam macam pesona berada dalam enam macam bentuk individu
meletakkan siku mereka pada satu meja yang sama
pada akhirnya terlihat suatu cahaya bulat berada di tengah mereka
mereka melihat dan menunjuk ke cahaya itu
sambil menggerakan bibir mereka bergantian
sesekali melihat padaku dan menggerakkan bibir mereka
lalu melihat ke cahaya di tengah mereka
dan semua itu terjadi tanpa suara
entah apa cahaya itu sesungguhnya
entah apa yang mereka nyatakan dalam tiap gerak bibir mereka
entah apa maksud ekspresi yang terbentuk dari persepsi
atas geliat otot wajah mereka
aku tidak menyentuh, tidak mendengar dan tidak berucap
aku hanya melihat
dan yang kulihat adalah
enam pesona yang makin menampakkan diri masing masing
dan terjadi karena munculnya cahaya di tengah mereka
-----
lalu mereka melihat padaku
menggerakan bibir bibir mereka
lalu pergi bersama
kini hanya tinggal aku dan mejaku
sampai kemudian datang tiga sosok manusia
dengan gerak bibir yang bergantian satu sama lain
duduk tepat di sekitarku
dan membentuk cahaya di tengah mereka
gelap telah menemani langit
dan terang akan kembali lagi suatu saat tertentu
semuanya terus terjadi tanpa suara
tapi ritme mereka seolah berdebum di otakku
seolah mengajakku untuk mengamati mereka
0 komentar:
Posting Komentar