bayangin kita duduk di sebuah teras, di posisi yang agak lebih tinggi dari aktivitas keseharian, di tengah kota. kita liat kemacetan, kita liat pelanggaran-pelanggaran "kecil" seputar lalu lintas, kita liat trotoar berubah fungsi jadi tempat jualan atau tempat melintasnya motor yang mau ngehindarin macet, bukan lagi tempat yang nyaman bagi pejalan kaki.
dalam hati mungkin kita akan berkata "untunglah gw ga ada di jalan raya yang semrawut itu..", lalu mulai membayangkan asiknya duduk mengamati kesibukan (atau kesemrawutan?) sambil minum segelas...
baca selengkapnya..