masalah untuk mengurangi masalah

Sabtu, 08 Oktober 2011
bayangin kita duduk di sebuah teras, di posisi yang agak lebih tinggi dari aktivitas keseharian, di tengah kota. kita liat kemacetan, kita liat pelanggaran-pelanggaran "kecil" seputar lalu lintas, kita liat trotoar berubah fungsi jadi tempat jualan atau tempat melintasnya motor yang mau ngehindarin macet, bukan lagi tempat yang nyaman bagi pejalan kaki. dalam hati mungkin kita akan berkata "untunglah gw ga ada di jalan raya yang semrawut itu..", lalu mulai membayangkan asiknya duduk mengamati kesibukan (atau kesemrawutan?) sambil minum segelas...

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

apalah aku

begitu tombol 'OK' ditekan, aku pun meluncur. entah tenaga apa yang mendorongku, tapi aku bersama kawananku terlontar bersamaan menyusuri lekuk liku jalur yang tidak kuketahui liukan dan kemana tujuannya. baiklah, aku ikut saja. dorongan itu terlalu kuat untuk kulawan, toh setidaknya kawananku masih berada di sekitarku. kami berdiri berurutan, dalam satu barisan panjang, di atas sebuah gerbong panjang dan sempit yang meluncur dengan kecepatan tinggi. tapi aneh juga, kami stabil di atasnya. dalam waktu singkat kami sampai di sebuah ruangan...

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------