sebuah siklus umum, berawal dari teori kertas kosong (tabula rasa) -john locke. ketika lahir, manusia digambarkan seperti kertas kosong, dan secara naluri untuk 'mengisi' kertas kosong itu dengan berbagai pengetahuan.
ketika kita datang ke sebuah tempat baru, anggeplah di sebuah tempat yang jauh dari tempat asal kita, apa yang pertama kali harus dilakukan?
menurut gw:
1. mengenal bahasa.
2. mengolah logika kita terhadap bahasa itu
3. mengenal lingkungan (budaya, sosial, dll)
4. baru kemudian mengimplementasikan logika kita ke dalam bahasa yang dikenal, disesuaikan dengan lingkungannya.
kenapa gw anggep ini siklus umum? karena ternyata yang gw liat, belajar programming pun siklusnya sama kaya gitu juga. misalnya belajar bahasa pemrograman java:
1. mengenal bahasa -> dimulai dengan mengetahui (dan membiasakan diri) dengan variabel, keyword, operator, dll
2. mengolah logika -> menggunakan variabel, operator dan lainnya tadi untuk membuat sesuatu, dimulai dari yang sederhana hingga makin lama makin kompleks
3. mengenal lingkungan -> makin kompleksnya kebutuhan logika tadi, 'menuntut' programmer untuk menggunakan IDE (integrated development environment) atau library/framework tambahan.
IDE ada banyak, misalnya eclipse, jdeveloper, netbeans, intellijIdea dan lainnya. masing2 punya keunggulan dan kelemahannya sendiri2.
framework pun ada banyak: misalnya framework untuk membuat tampilan ada tapestry, jsf, zk, dll. framework untuk koneksi database atau untuk controller pun ada banyak variannya.
itu semua baru yang berhubungan langsung dengan pemrogramannya. banyak kondisi yang mengharuskan programmer membuat konfigurasi tertentu dan ini berhubungan dengan operating system yang digunakan, berarti ada baiknya programmer juga menguasai berbagai operating system.
kesemuanya ini adalah bagian dari environment yang harus dikuasai untuk developing.
4. mengimplementasikan -> setelah mengenal lingkungan 'teknis' seperti di poin 3, berikutnya baru lah penerapan sebenarnya dari pemrograman. mendevelop sesuatu, bisa jadi untuk keperluan proyek (pekerjaan) atau pun untuk keperluan studi, atau yang lainnya.
dalam keberjalanannya, poin 3 dan 4 sering kali berjalan beriringan. saat implementasi, ada kalanya kita baru sadar kalo ternyata kita butuh wawasan tentang environment tertentu, dan sambil jalan kita juga sambil mempelajari environment itu. contoh: kita biasa develop di komputer sendiri dengan operating system windows. tapi dalam keberjalanan proyek, digunakan server yang menggunakan operating system linux. ya mau ga mau dikit2 mesti ngerti linux juga. kalo ga ngerti? mau ga mau mesti belajar juga deh :D (apess..)
life is not only about logics. its also the environment.
jadi inget jenjang kaderisasi di himpunan dulu, ada 4:
1. doktrinasi
2. sosialiasi
3. aktualisasi
4. kontemplasi
kalo dicocok2in, siklus umum yang tadi dijabarin di atas sesuai dengan penjenjangan ini dari poin 1 sampai 3.
-doktrinasi kira2 bisa disejajarkan dengan pengenalan bahasa
-sosialiasi kira2 sejajar dengan mengolah logika dan mengenal lingkungan
-aktualisasi kita2 sejajar dengan implementasi logika (dan bahasa) dalam lingkungan
lalu dimana posisi kontemplasi?
penjabaran tadi kan menggambarkan proses belajar (dan beraktualisasi) secara pribadi. dialami tiap individu. tapi dari sudut pandang organisasi, sebutlah keluarga, temen bergaul, sekolah, kampus atau perusahaan, semuanya memiliki proses regenerasi.
dalam konteks regenerasi inilah kontemplasi dimasukkan. dari bahasa yang 'cuma gitu2 aja' bisa melahirkan logika yang sangat luas, tergantung karakter dan sudut pandang tiap pribadi yang menggunakannya. dan dalam konteks organisasi, perlu ada standar, berarti perlu ada penjaga standar.
life is not only about logics and/or environment. its also the regeneration.
baca selengkapnya..