gw punya kecurigaan yang sama dengan kepala pusat seismologi teknik BMKG, suharjono, yaitu ada kemungkinan aktivitas vulkanik dan tsunami terkait dengan aktivitas tektonik (http://metrotvnews.com/metromain/newsvideo/2010/10/30/115988/Belasan-Gunung-Berapi-di-Indonesia-Status-Waspada).
terkait sama tulisan gw tentang gempa tasik taun lalu, ketakutan gw dimulai setelah tsunami2 dan gempa2 terus terjadi, khususnya pada gempa tasik itu. karena gw tinggal di bandung, kekhawatiran gw lebih bersifat lokal, yaitu apa yang akan terjadi pada bandung kalo ada aktivitas tektonik yang 'mengganggu' kestabilan sesar lembang dan sesar di sekitar garut?
kekhawatiran gw makin menjadi pas ngliat di berita2 tentang status waspada untuk gunung papandayan (garut), apakah aktivitasnya memang bersifat tektonik (pergerakan lempeng)? dan berikutnya tadi malem, pas gw liat berita lagi tentang gempa tektonik di sekitar ujung kulon tadi malem (http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/11/04/brk,20101104-289472,id.html).
daerah ujung kulon, sukabumi, sampe cianjur tuh termasuk lintasan sesar cimandiri. aktivitas sesar cimandiri kemungkinan akan mempengaruhi aktivitas sesar lembang (lha wong tetangga). dan balik lagi, bandung diapit sama sesar lembang dan sesar garut. sesar garut pun terancam aktif (ngeliat aktivitas dan status waspada gunung papandayan).
balik lagi, itu semua kecurigaan gw, belom pasti bener atau salahnya. yang pasti kecurigaan ini 'diperkuat' oleh LIPI http://www.geotek.lipi.go.id/?p=56.
sekarang asumsiin kecurigaan itu emang masuk akal. pertanyaannya: apa yang harus dipersiapkan untuk menghindari adanya korban?
dimulai dari gw nonton berita (kalo ga salah di metro tv, sori ga bisa ngasihlink karena gw ga nemu linknya) tentang petani tomat di daerah sekitar gunung kerinci yang 'bingung' antara harus bertani atau harus mulai evakuasi. sekarang masyarakat udah tau dengan status aktivitas gunung berapi, yang jadi masalah adalah: lalu apa yang harus dilakukan oleh masyarakat terkait status itu? ingat, kebingungan bisa mengakibatkan paranoid dan chaos.
kembali lagi ke bandung, dengan asumsi bahwa aktivitas sesar cimandiri dan aktivitas gunung papandayan akan membahayakan bandung, menurut gw perlu ada sosialisasi dari pihak mana pun (yang bisa dipertanggungjawabkan) yang menjelaskan tentang:
1. seberapa bahayanya kondisi ini,
2. apa resiko terburuknya,
3. apa saja ciri2 yang dapat dianggap mulai membahayakan,
4. tingkatan2 ancaman (dibedakan berdasarkan ciri2 yang bisa dirasakan oleh masyarakat)
5. apa yang harus dilakukan pada tiap tingkatan2 ancaman
6. jika terjadi kondisi terburuk, bagaimana dan kemana proses evakuasi sebaiknya dilakukan.
sekali lagi kecurigaan gw, ancaman bandung adalah lokasi geografisnya yang diapit 2 kawah (tangkuban perahu dan kawah putih ciwidey) sehingga ada kemungkinan lapisan di bawah bandung 'tertahan' oleh endapan magma. sehingga aktivitas di lapisan bawah bisa menimbulkan ambles/naiknya permukaan tanah (dengan kata lain ketidakstabilan permukaan tanah).
jika bencana ada karena adanya korban, sekarang mungkin waktu yang tepat untuk mulai menghindari bencana. tidak perlu lagi ada korban (apalagi korban jiwa), udah terlalu banyak aktivitas alam yang menjadi bencana, udah terlalu banyak korban.
sebagai warga bandung (tanpa bermaksud mewakili warga bandung lainnya - silakan kalo ada yang ngerasa terwakili), skenario apa yang harus kami jalankan mengingat bahaya yang mengancam kami? kami mohon tindakan secepatnya dari siapa pun, minimal dalam bentuk sosialisasi, tujuannya untuk menghindari kepanikan, kekacauan dan jatuhnya korban.
baca selengkapnya..