merujuk pada karya Dante Alighieri (1265-1321), seorang sastrawan dan pelukis, yang tertulis dalam karyanya "divine comedy".. dalam karya itu disebutkan "seven deadly sins" yang digambarkan sebagai menara/piramida "penyucian" dalam kepercayaan kristiani. 7 hal tersebut menurut urutan dari dasar sampai tingkat tertinggi; pride (kebanggaan), envious (kecemburuan), wrathful (kemarahan), slothful (kemalasan), avaricious (greed/ketamakan), gluttonous (rasa lapar dan haus yg belebihan), lustful (birahi). ketujuh hal tersebut merupakan hasrat keduniawian yang dimiliki oleh manusia.
tokoh utama dalam film ini adalah 2 orang polisi dengan karakter yang sangat bertolak belakang. yang satu udah cukup berumur dan sangat bijak menggunakan emosinya sedangkan yang satu lagi masih muda dan emosional.
film ini menggambarkan serangkaian pembunuhan berantai yang merujuk pada kebiasaan2 tersebut. tiap kebiasaan memakan satu korban. dalam tiap TKP ditemukan tanda berupa tulisan yang menunjukkan kebiasaan yang salah pada korban.
1) korban pertama merujuk pada kebiasaan gluttony; korban adalah orang yang sangat gendut dan mati dengan kepala "tenggelam" pada piring berisi makanan.
2) korban kedua merujuk pada greed; korban mati dengan kepala tertunduk dan sepotong dagingnya dipotong dan ditimbang seberat 50 ons (dlm kepercayaan kristiani, "daging" berarti keduniawian, istilah keduniawian berarti meninggalkan hal2 yang spiritual yang mengajarkan ketulusan memberi).
3) korban ketiga merujuk pada sloth; korban mati terikat pada tempat tidurnya dengan kondisi kurus (tidak bergerak untuk cari makan selama berhari-hari), tubuh penuh koreng, di kamar yang sangat berantakan dan tidak terawat.
4) korban keempat merujuk pada lust; korban seorang PSK, mati dengan kemaluan hancur tercacah karena seorang "pelanggan" dipaksa bercinta dengan korban dengan mengenakan alat yang dipasang pada kelamin pria dan ujungnya dipasang pisau.
5) korban kelima merujuk pada pride; korban seorang wanita yang ditemukan mati dengan kondisi tanpa hidung. di atas mayat terdapat lukisan foto wajah korban yang ternyata memiliki wajah cantik.
untuk melengkapi 7 "dosa" itu berarti si pembunuh harus membunuh 2 orang lagi dengan label "wrathful" dan "envy", tetapi dia telah ditangkap oleh polisi sebelum melakukan pembunuhan itu. tetapi ternyata pembunuhan itu tetap terjadi, kok bisa??? nonton aja...
menurut gw sih film ini berbicara tentang humanisme tetapi dengan cara yang sebaliknya. seakan menyampaikan sebuah dilema masyarakat tentang kondisi antara kemanusiaan dan ketuhanan. ditampilkan bahwa alasan si pembunuh melakukan itu semua adalah "perintah tuhan" yang menunjuknya untuk menghentikan dosa2 (7 hal tadi) yang banyak terjadi di lingkungannya, agar "terselamatkan" untuk kehidupan bermasyarakat selanjutnya. tetapi ada dilema bahwa metode untuk menghentikannya itu melanggar hak asasi manusia, yaitu dengan mencabut nyawa.
so, menurut lu, mana yang lebih baik?
overall, film ini keren menurut gw, layak untuk ditonton..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MASUKKAN KEYWORD UNTUK MENCARI
DAILY QUOTE
KATEGORI
- humaniora (49)
- sosial (48)
- sekedar nyeplos (44)
- imajinasi (26)
- programming (18)
- sains (18)
- politik (11)
- sastra (11)
- quote (10)
- perjalanan (5)
- resensi (4)
- beranda (1)
- lirik (1)
TELAH TERTULIS
-
▼
2008
(60)
-
▼
September
(22)
- beda peraturan dan sastra
- tanggapan RUU pornografi
- pemimpin baru
- salah ngitung
- teh manis panas
- tragedi prasangka 19 sept 08 - input publik utk AM...
- usil banget - UU pornografi
- karakter
- jadi kangen tempat asal gw..
- birokrasi cupu
- teka-teki babakan siliwangi
- 5 gelas kopi hitam pekat
- aku
- mimpi
- alasan-tak-terdefinisi
- duapuluhdua
- berawal dari sebuah error
- mari bertanya sesat dimana
- seven
- take it simple
- gara-gara kucing
- september - not the rite time to die
-
▼
September
(22)
KOMENTAR TERBARU
KAWAN
- agra locita
- agung aswamedha
- alda andarathni
- alie murtopo
- andik oktamalandi
- anggia riksa ramadhan
- anita yuliana
- ardita fanisa
- aul
- ayu andakari amaradipta
- brilyan rosario - HIMAFI Unhas
- candra wana
- christine mariska
- desta rissasanti
- edes
- gilang satria prayoga
- gita ditya
- gumira wisnu
- harji wiga asmoko
- haruno subianto
- hendra jaya
- indah nurmawarti
- indra hayadi
- janes silaban
- mbakii
- nayasari aissa
- osi arutanti
- pena ganesha
- rani resanti
- rizky andriawan
- sawung
- septian setyoko
- shana fatina
- supermamam
- suryatriyastuti
- toru
- trisna utami
- tuppak bobby v s
- xenia madhuvidya
0 komentar:
Posting Komentar