lanjutan perjalanan

Selasa, 20 Januari 2009

melanjutkan perjalanan,
sebagai parameter lanjutan dari keberjalanan proses pengembangan yang terus menerus berjalan, berikut ini hasil dari perjuangan selama 6 bulan terakhir..

perjalanan dimulai dengan suatu kalimat yang diutarakan oleh diri sendiri dan ditujukan untuk diri sendiri: "pikirkan hanya yang perlu dipikirkan, lakukan hanya yang perlu dilakukan".

setelah berulang kali melakukan review, kesimpulan yang didapat dari kejadian-kejadian yang terjadi di taun-taun sebelumnya adalah gw berusaha menemukan diri gw di luar tempat gw berpijak. sebuah pijakan pasti akan memunculkan masalah-masalah sendiri, dan yan gw lakukan sebelumnya adalah mengacuhkan berbagai masalah itu dan mencari masalah baru di luar pijakan awal, mungkin bisa dibilang sangat bodoh..

akhirnya gw cukup berhasil untuk bersikap realistis. masalah-masalah lama yang tertunda dan makin bertumpuk lama-kelamaan menyadarkan gw arti dari sebuah tanggung jawab. tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang udah gw mulai. menyelesaikan pilihan awal gw. baik gw suka atau pun tidak, itu adalah hasil pilihan gw sendiri yang jelas harus dipertanggungjawabkan terhadap diri gw sendiri.

dengan titik kesadaran itulah, akhirnya grafik ini dihasilkan..


emang ga sempurna, tapi terbukti membaik dibanding titik-titik sebelumnya.
titik itu emang merupakan rata-rata dari semua titik-titik kecil yang kuambil di semester ini, ga semuanya berjalan mulus, masih ada satu titik kecil yang mengganjal. hal ini menjadi bagian dari evaluasi berikutnya.

tapi sejauh ini, terlihat peningkatan dari kemiringan 0.053 menjadi 0.0867. peningkatan ini dapat dilihat dari sudut pandang emosi yang meningkat kestabilannya dan pikiran yang semakin terkendali.

semoga memang begitu adanya.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

trip ujung genteng, jawa barat

Senin, 19 Januari 2009
perjalanan dimulai tanggal 14 januari 09 jam 17.30, setelah seharian nunggu temen rombongan yang nyelesein dulu tugas kuliahnya, akhirnya kami berenam berangkat dengan mobil kijang.

rute perjalanan: bandung - cianjur - sukabumi.

sampe sukabumi kami berenti makan malem dulu trus lanjut lagi rutenya: cidadap - pasawahan - jampangkulon - surade - ujung genteng.

kurang lebih sepanjang perjalanan di daerah pasawahan - jampangkulon tuh tebing-tebing, jalan naik turun, belok-belok. lebar jalan kira-kira pas 2 mobil (kebayang jadinya kalo papasan sama bis/truk) trus jalannya juga banyak lobang di aspal. untuk keamanan, kecepatan rata-rata kami di jalur ini cuma sekitar 30-40 km/jam.

sampe di ujung genteng kira-kira jam 00.20 tanggal 15 januari 09, berarti perjalanan sekitar 7 jam lah. setelah masuk ke penginepan yang udah dibooking sebelumnya, masukin barang-barang lalu beranjak ke pantai.

ternyata di pantai ini banyak banget anjing. awal nyampe pantai udah disambut sama seekor anjing, trus nyusul satu lagi, satu lagi satu lagi dan satu lagi.. terus aja.. untungnya anjing disana ga terlalu galak, malah cenderung "ramah" ke pendatang. pantainya asik, pasirnya putih, banyak karang kecil-kecil, pantainya juga luas bgt. dan yang bikin gw ngerasa sangat beruntung adalah cuaca yang cerah, padahal kata penduduk disana beberapa hari sebelumnya tiap hari tuh ujan. setelah mulai masuk angin akhirnya kami balik ke penginepan dan tidur.

paginya sebelom mulai beraktivitas, kami sarapan dulu. utk menghemat budget kami berusaha ga beli makanan disana tapi
bawa bahan makanan sendiri dari bandung, jadi pas disana kita cuma beli nasi putih. lauknya dimasak sendiri. di penginepan udah disediain kompor dan bisa minjem wajan.

akhirnya siang itu kita habisin dengan jalan-jalan nyusurin pantai sambil foto-foto. menariknya, ada spot di pantai yang merupakan pertemuan jalur sungai ke laut, sayang banget kayanya ga ada yg ngambil fotonya nih.

di pinggiran pantai itu juga banyak karang-karang yang jadi rumah buat kepiting-kepiting, dan asiknya karang ini ga terlalu tinggi jadi kita bisa duduk-duduk disana sambil ngeliat langsung ke arah samudera hindia.

setelah jalan-jalan, duduk-duduk, main air dan ngitemin badan sampe bosen, kami mulai nyari objek berikutnya yang bisa didatengin. kebetulan di depan penginepan kami tuh ada warung jadi kami nanya-nanya disana.

ternyata ada pantai lagi yang viewnya lebih bagus dan pantainya lebih aman untuk berenang, yaitu pantai panarikan (kurang lebih 6 km utara pantai ujung genteng). di pantai ujung genteng ini banyak binatang yang cukup bahaya kalo kesentuh (misalnya: bulu babi). selain pantai panarikan, ada lagi pantai pangumbahan yang pasirnya halus dan dipakai oleh para penyu untuk bertelor, jaraknya kurang lebih 5 km utara ujung genteng. menurut anjuran orang warung, asiknya ngeliat sunset di panarikan trus jam 8 malem liat penyu bertelor di pangumbahan.

track menuju dua pantai itu ga bisa ditempuh pake mobil karena ada jalan yang anjlok karena cuaca dan ditutup demi keamanan. orang warung menawarkan jasa ojek. awalnya kami berencana untuk jalan kaki nyusurin pantai sampai ke panarikan dan pangumbahan, ternyata rencana itu terpaksa batal karena ada dua orang yang sakit (mungkin kecapean dan shock karena perubahan suhu yang drastis).

akhirnya sore itu kami ngliat sunset di pantai ujung genteng aja. pas nyampe pantai lagi, kami cukup terpukau sama keadaannya. laut yang tadinya cukup mempersempit garis pantai ternyata surut sampe jauh banget. ternyata di balik air laut yang kita lihat siangnya tuh ada "dataran rumput laut" yang lumayan jauh.

binatang-binatang laut juga bisa dilihat di daerah rumput laut ini. ada bulu babi, ada mahluk entah apa yang warnanya item ngumpet di dalem pasir, mungkin mirip bintang laut tapi di ujung-ujungnya tuh bentuknya kaya kaki seribu (nah lo, bingung kan?? sama dong). begitu kesentuh binatang itu langsung ngumpet ke dalem pasir, kalo pasirnya digali kayanya dia juga ikutan nggali lebih dalem lagi, jadi ga ketemu-ketemu deh.

ternyata sunset di ujung genteng udah keren banget, jadi mbayangin kaya gimana suasana sunset di panarikan yang katanya lebih keren dari ujung genteng itu.

setelah mulai gelap kami balik ke penginepan lagi untuk makan. kawan kami yang sakit itu belum sembuh juga, jadi akhirnya kami memutuskan untuk naik ojek aja ke pangumbahan untuk ngeliat penyu. biaya ojek ini lumayan mahal juga sih, 40 ribu, tapi si ojek nungguin terus dari berangkat sampe selesainya kita nonton penyu bertelor. foto-foto penyu masih ada di salah satu anggota rombongan (baca: endira, woy bagi dong foto2nya atau nggak upload lah di fb!!!)

besok siangnya, gw jalan nyusurin pantai sendiri, kebalikan arah penyusuran kemarinnya. gw ketemu tempat parkir perahu nelayan-nelayan. selebihnya, emang sepanjang pantai itu pemandangannya ga beda jauh sama pantai yang persis di depan penginepan gw. akhirnya gw balik lagi ke penginepan dan check out jm 15.30.

perjalanan pulangnya kami ga lewat track yang sama dengan pas berangkat. kali ini rutenya: ujung genteng - surade - pasawahan - cimenteng - bojonglopang - cikembar - sukabumi. sepanjang rute pasawahan-cikembar pemandangannya jauh lebih bagus daripada track pasawahan-cidadap. di track ini tebing-tebingnya keliatan lebih curam (sebenernya lebih rawan sih) tapi banyak ngelewatin kebun teh. suasananya mirip suasana di puncak, cuma jalannya lebih kecil. kami nyampe di bandung lagi jam 22.30-an, kira-kira track berangkat dan track pulang makan waktu yang sama, yaitu 7 jam.

walaupun ada beberapa objek yang ga sempet kami datengin, tapi after all untuk gw pribadi, gw cukup puas dengan perjalanan ini. pemandangan di pantai ujung genteng aja udah mantep banget dan sangat bisa merefresh otak yang penat abis ujian. apalagi ditambah dengan fenomena cuaca cerah selama kami disana (sama sekali ga ada ujan) yang bikin pemandangan khas pantai bisa kami lihat tiap saat.

baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------

penangkaran penyu - pantai pangumbahan, jawa barat

Sabtu, 17 Januari 2009

Perjalanan ke penangkaran penyu kira-kira berjarak 5 km dari penginepan (di pantai ujung genteng), kalo jalan bisa makan waktu 1 jam, klo naik ojek makan waktu 15 menit. Setelah nyampe kita ngisi buku tamu dan bayar bayar 5 ribu per orang. Setelah administrasi beres kita langsung jalan ke pantai, kebetulan ada penyu yang lagi bertelor. Tapi pas kami nyampe ternyata dia udah selesai nelornya. Sambil nunggu penyu lain kami ngobrol2 sama petugas pengambil telor.


Setelah itu kita dikasih tau bahwa ada penyu lain yang baru mulai bertelor, kita langsung menuju lokasi sambil nyalain senter, gelap bgt pantainya! Eh di jalan kita disuruh sama petugas disana untuk matiin senter karena klo ada cahaya penyu2 pada ga jadi ke pantai. Pas nyampe di sana ternyata emang si penyu baru mulai nelor, baru ada 5 telor yang keluar. Lama banget ga keluar2 lagi telornya sampe kita mikir mungkin si penyu keganggu sama kehadiran kita. Eh ga lama mulai keluar lagi telornya.


Setelah penyu itu selesai nelor, kita balik lagi menuju “ruang administrasi”. Disana disimpen anak2 penyu yang udah dimasukin ke dalam tong. Abis ngobrol sama petugasnya sebentar dan main2 sama anak2 penyu, kita memutuskan untuk pulang. Perjalanan pulang lagi ke penginepan kita naik ojek yang sama dgn pas berangkat dan setelah nyampe kita bayar 40 ribu per orang. Si ojek nih emang nungguin terus selama kita disana, mau sampe pagi juga dia akan nungguin terus, bayaran tetap 40 ribu untuk “paket perjalanan ke penangkaran penyu” berapa pun waktunya.



---------



Telor penyu ditetaskan di dalam pasir, kedalaman kira-kira 30-40 cm dari permukaan pasir. Setelah menetas penyu2 ini naik ke permukaan pasir dan langsung menuju lokasi adanya cahaya, dan mencari suhu kamar (25-27 oC). setelah menetas, penyu2 ini dimasukin ke sebuah tong yang udah diisi pasir sampe ¾ tong. Suhu di tong itu dipertahankan suhu kamar. Tongnya ditutup biar ga terlalu banyak cahaya lampu yang masuk, klo tongnya dibuka penyu2 itu langsung jadi agresif berusaha utk keluar.


Dari lahir sampe kira-kira 3 hari penyu makan dari cadangan makanan yg ada di tubuhnya. Pada hari ketiga penyu dilepas ke laut, selama 1 taun berikutnya keberadaannya ga bisa diketahui. Setelah lewat 1 taun, penyu2 itu nyari laut terdalam, nyari makanan, dll. Dari 100 penyu yang dilepas ke laut, kira-kira hanya 10-20 penyu yang bisa bertahan hidup, sisanya mati oleh predator. Penyu makan rumput laut.


Pada umur 20 taun penyu nelor pertama, 2 minggu kemudian nelor lagi, sampe beberapa kali nelor trus udahan. Umur dikira-kira dari panjang punggungnya, umur 20 taun itu panjangnya rata2 sekitar 90 cm. sampe umur 3 hari, panjang penyu kurang lebih 4-5 cm. kmrn ada penyu (yang bertelor) yang panjangnya sampe 1 meter, kira2 umurnya berarti 22,2 taun (seumuran gw nih kira2).


Jam 20.00, langit udah mulai gelap dan pada jam segitu juga laut mulai pasang. Penyu mulai sampai ke pantai, mungkin dia sekalian nebeng arus ke pantai. Penyu merangkak ke pantai yang tidak berkarang, pasirnya halus banget, untuk bertelor. Setelah nemu lokasi yang (kira2 menurut sang penyu) tepat, dia mulai menggali pasir. Jika tiba2 ada akar atau kayu pada lobang galiannya, penyu itu trus pindah nyari tempat lain dan mulai menggali lagi. Jika ada cahaya, penyu itu juga berhenti menggali dan pindah ke tempat lain yang benar2 gelap. jika setelah beberapa kali menggali dan terus menemukan gangguan, penyu ini kembali ke laut dan kembali esok harinya untuk bertelur.


Setelah nemu tempat yang tepat, lobang udah digali, penyu langsung pasang posisi. Lucunya, sebelom bertelor, penyu juga “mengejan”, pantatnya naik-turun dua kali, pas turun yang kedua telornya keluar. Sekali bertelor penyu bisa ngeluarin sampe 80 telor. Pas bertelor ini, ada air mata yang keluar dari mata sang penyu, entah karena sakit atau capek atau sedih atau terharu. Pas lagi bertelor, diusahakan tidak ada cahaya sama sekali, kalo mau nyenter juga nyenter dari belakang biar dia ga terlalu sadar lagi disenterin. Gangguan cahaya dan pergerakan disekitarnya bisa bikin si penyu ga jadi bertelor. Tapi penyu ga terganggu dengan suara, ternyata doi tuli..


Setelah beres bertelornya, penyu nimbun telor2nya itu dengan pasir (nutup galian lobang yang dia buat pas awal sblm bertelor). Kira2 dari awal dia nongol dari laut, nyari posisi kira2 butuh waktu 1 jam, bertelornya 1 jam, nutup galian mungkin 1 jam juga (gw sampe bosen nungguin dia nutup galian doang).


Ternyata jumlah penyu yang bertelor tuh juga ada musimnya. tapi sayangnya gw lupa nanya musim ini dipengaruhi sama apa.


baca selengkapnya..






-------------------------------------------------------------------------------------